{!-- ra:00000000000003ec0000000000000000 --}Dari Telegraf ke AI 🌐 Biaya Lingkungan Tersembunyi di Balik Sistem Komunikasi Modern - SWANTE ADI KRISNA
cross
Hit enter to search or ESC to close
Dari Telegraf ke AI 🌐 Biaya Lingkungan Tersembunyi di Balik Sistem Komunikasi Modern
20
October 2025

Dari Telegraf ke AI 🌐 Biaya Lingkungan Tersembunyi di Balik Sistem Komunikasi Modern

  • 2
  • 20 October 2025

Realitas Material di Balik "Awan" Digital

Sistem komunikasi global memiliki biaya lingkungan yang jarang dibahas publik. Companies describe these systems with metaphors such as the 'cloud' or 'artificial intelligence', suggesting something intangible. But they are deeply material, ungkap Jemimah Widdicombe dari Museums Victoria Research Institute.1 Metafora seperti "awan" menyembunyikan kenyataan pahit. Pusat data raksasa. Kabel bawah laut. Konsumsi energi yang melonjak.

Widdicombe meneliti sejarah sistem komunikasi sejak era telegraf. Temuannya mengejutkan. Pola eksploitasi lingkungan ternyata berulang selama hampir dua abad. Telegraf pertama kali menghubungkan benua pada 1858. Kabel transatlantik sepanjang lebih dari 4.000 kilometer membentang antara Amerika Utara dan Eropa.1 Australia menyusul. Jalur Telegraf Darat (Overland Telegraph Line) antara Adelaide dan Darwin selesai pada 1872.

Dampak Ekologis: Dulu dan Sekarang

Era telegraf mengorbankan hutan tropis. Kabel dibungkus gutta-percha, lateks dari pohon tropis di Asia Tenggara. Kekuatan kolonial Inggris dan Belanda mempercepat pemanenan di koloni mereka.1 Hutan hujan ditebang untuk perkebunan. Masyarakat adat dipaksa memanen getah. Permintaan air untuk baterai dan stasiun pengulang telegraf di Australia berkontribusi pada hilangnya nyawa, perampasan tanah paksa, dan pencemaran air.1

Sekarang? AI jauh lebih "haus" dibanding telegraf. By 2027, AI usage will require between 4.2 and 6.6 billion cubic metres of water, demikian estimasi peneliti.1 Angka itu setara konsumsi air Denmark setahun. Microsoft dan Google sudah meningkatkan konsumsi air secara signifikan akibat AI generatif.

πŸ“Š AspekTelegraf (Abad 19)AI Modern πŸ€–
Material KunciGutta-percha (lateks tropis)Prosesor khusus, logam langka
Dampak HutanPenebangan untuk perkebunanDeforestasi untuk pertambangan
Konsumsi AirBaterai dan stasiun pengulangPendinginan pusat data
Tenaga KerjaBuruh kolonial paksaPertambangan ekstraktif
InfrastrukturKabel bawah laut gutta-perchaKabel serat optik, pusat data
Narasi Publik"Hadiah ilahi", keajaiban"Cloud", kecerdasan buatan
Proyeksi EnergiTidak tercatatMelebihi konsumsi Jepang (5 tahun)

Evolusi Teknologi Komunikasi

Kabel serat optik modern menelusuri kembali banyak rute kabel telegraf bawah laut yang sudah usang. Sebanyak 99% lalu lintas internet dunia melewati kabel laut dalam.1 Dari pencarian Google hingga interaksi ChatGPTβ€”semua ditransmisikan mendekati kecepatan cahaya. Namun kemajuan teknologi 5G membawa harapan efisiensi. Teknik modulasi inovatif dan manajemen sumber daya adaptif terus dikembangkan.2

Langkah ke Depan

Kate Crawford, pakar AI, menegaskan bahwa AI harus dipahami sebagai sistem yang embodied and material, made from natural resources, fuel, human labour, infrastructures, logistics, histories and classifications.1 Pemerintah perlu memperkuat regulasi. Standar etika harus ditegakkan. Pengungkapan dampak energi dan lingkungan wajib transparan.

Sejarah mengajarkan pelajaran jelas. We must refuse to accept exploitation as the cost of innovation, tegas Widdicombe.1 Pasar hybrid couplers untuk sistem komunikasi nirkabel terus tumbuh, menunjukkan permintaan infrastruktur komunikasi tidak akan mereda.3 Teknologi AI disebut sebagai fastest-growing technology we've seen in the history of our company, menurut laporan Forbes.4 Pertumbuhan ini harus diimbangi tanggung jawab lingkungan.

Kesimpulan

Sistem komunikasi dari telegraf hingga AI memiliki biaya tersembunyi yang konsisten: eksploitasi lingkungan dan sosial. Pusat data global diprediksi membutuhkan listrik melebihi seluruh Jepang dalam lima tahun. Kesadaran publik dan regulasi ketat menjadi kunci agar inovasi tidak mengorbankan keberlanjutan planet.

Daftar Pustaka

Download PDF tentang Kontinuitas Biaya Lingkungan d (telah di download 7 kali)
Penulis
Swante Adi Krisna
Penikmat musik Ska, Reggae dan Rocksteady sejak 2004. Gooners sejak 1998. Blogger dan ai paruh waktu sejak 2014. Graphic Designer autodidak sejak 2001. Website Programmer autodidak sejak 2003. Woodworker autodidak sejak 2024. Sarjana Hukum Pidana dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Surakarta. Magister Hukum Pidana di bidang cybercrime dari salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Surakarta. Magister Kenotariatan di bidang hukum teknologi, khususnya cybernotary dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Surakarta. Bagian dari Keluarga Besar Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.