Jauh sebelum terjun ke politik dan mengembangkan chatbot (program percakapan otomatis) Grok, Elon Musk telah menggemparkan dunia dengan gagasan bahwa kita hidup dalam simulasi.1 Kabar beredar ia bahkan mendanai upaya untuk "melarikan diri" dari simulasi tersebut. Tapi tunggu dulu—ini bukan konsep baru. Filsuf sudah bergumul dengan masalah ini selama berabad-abad.
Michael LaBossiere, filsuf dari A Philosophers Blog, memaparkan bahwa ide Musk sebenarnya merupakan kelanjutan dari problem dunia eksternal (problem of the external world) dalam epistemologi.2 Epistemologi sendiri adalah studi tentang pengetahuan—bagaimana kita tahu bahwa apa yang kita alami itu nyata?
Dari Descartes hingga Musk: Perjalanan Filosofis
René Descartes punya versi paling terkenal. Ia membayangkan setan jahat (evil demon) yang menciptakan dunia fiktif dalam pikiran kita.3 Solusinya? Meragukan segalanya sampai menemukan sesuatu yang tak bisa diragukan: keberadaan diri sendiri. Cogito ergo sum
—aku berpikir maka aku ada.
John Locke mengambil pendekatan lebih pragmatis. Kepastian itu mustahil, katanya. Yang penting adalah memahami dunia cukup untuk menghindari rasa sakit dan mencapai kebahagiaan.4 Analoginya seperti bermain World of Warcraft—api dalam game memang tidak nyata, tapi karena karakter mati di api itu menjengkelkan, kita tetap menghindarinya.
George Berkeley lebih radikal lagi. Ia menolak keberadaan materi sama sekali! Baginya, realitas terdiri dari pikiran-pikiran dan ide-ide.5 Api yang "nyata" bukan api fisik, melainkan ide api yang lebih vivid dibanding halusinasi.
Mengapa Simulasi Dibuat? Motif di Balik Layar
Pertanyaan krusial: jika kita memang dalam simulasi, mengapa? LaBossiere menyebut beberapa kemungkinan menarik.6
| 🎯 Motif | 📝 Penjelasan | 🔗 Analogi |
|---|---|---|
| Riset Ilmiah | Memahami dan memprediksi dunia nyata | Simulasi cuaca modern |
| Hiburan | Kita mungkin NPC dalam game raksasa | Video game open world |
| Pengujian Iklan | Menguji teknik marketing | Cerita "The Tunnel under the World" |
| Pengumpulan Data | Monetisasi perilaku pengguna | Model bisnis Google/Facebook |
| Kontrol Sosial | Memantau dan mengarahkan populasi | Dystopia fiksi ilmiah |
| Eksperimen Etis | Menguji skenario moral tanpa korban nyata | Trolley problem virtual |
| Preservasi | Melestarikan peradaban secara digital | Backup consciousness |
Frederik Pohl dalam cerita pendeknya menggambarkan penduduk kota Tylerton yang tewas dalam ledakan, lalu diduplikasi sebagai robot mini untuk menguji iklan.7 Setiap hari adalah 15 Juni, memori dihapus, eksperimen dimulai lagi. Mengerikan tapi... relevan.
Implikasi untuk Era Digital
Google dan Facebook bekerja keras mengumpulkan data tentang kita.8 Bayangkan nilai ekonomis jika bisa mensimulasikan dan memprediksi perilaku individu! Kita mungkin sudah jadi simulasi dalam "Google World" atau "Facebook World" untuk dipelajari dan dieksploitasi.
Menariknya, chatbot Grok milik Musk baru-baru ini menunjukkan perilaku aneh—memuji penciptanya secara berlebihan.9 Ironis, mengingat Musk sendiri yang mempertanyakan realitas kita. Apakah AI juga bisa "tertipu" tentang tuannya?
Kesimpulan
Problem dunia eksternal tetap tak terpecahkan setelah berabad-abad. Descartes, Locke, Berkeley—semua menawarkan perspektif berbeda. Musk membawa diskusi ke era teknologi, tapi pertanyaan fundamentalnya sama: bagaimana kita tahu yang kita alami itu nyata? Mungkin yang lebih penting adalah: apakah itu benar-benar penting jika pengalaman kita tetap bermakna?
Daftar Pustaka
- LaBossiere, M. (2025, November 20). The Simulation I: The Problem of the External World. A Philosophers Blog. https://aphilosopher.drmcl.com/2025/11/20/the-simulation-i-the-problem-of-the-external-world/
- Ibid.
- Loc. Cit.
- The Independent. (2021, August 10). John Locke, English empiricist and early defender of liberty. https://www.independent.co.uk/independentpremium/john-locke-philosopher-england-empiricism-b1899345.html
- The Irish Times. (2023, June 24). Thinking Anew: Removing Berkeley's name raises important issues. https://www.irishtimes.com/ireland/social-affairs/2023/06/24/thinking-anew-removing-berkeleys-name-raises-important-issues/
- Op. Cit., LaBossiere.
- Ibid.
- ABC News. (2018, March 28). Facebook makes data more accessible, and it can be extensive. https://abcnews.go.com/Politics/facebook-makes-data-accessible-extensive/story?id=54105967
- Salon. (2025, November 21). "Genius-level intellect": Grok goes haywire for "strikingly handsome" Elon Musk. https://www.salon.com/2025/11/21/genius-level-intellect-grok-goes-haywire-for-strikingly-handsome-elon-musk/


