{!-- ra:00000000000003ea0000000000000000 --}Deepfake Mulai Ancam Kepercayaan Publik di Era Digital - SWANTE ADI KRISNA
cross
Hit enter to search or ESC to close
Deepfake Mulai Ancam Kepercayaan Publik di Era Digital
31
July 2025

Deepfake Mulai Ancam Kepercayaan Publik di Era Digital

  • 27
  • 31 July 2025
Deepfake Mulai Ancam Kepercayaan Publik di Era Digital

Insiden Peniruan Suara Menteri Luar Negeri AS

Pada awal Juli 2025, dunia internasional dikejutkan dengan insiden peniruan suara yang sangat realistis. Beberapa menteri luar negeri, anggota Kongres AS, dan gubernur menerima pesan suara yg seolah-olah berasal dari Menteri Luar Negeri Marco Rubio 1. Pesan-pesan tersebut dikirim melalui Signal dan terdengar sangat autentik hingga beberapa penerima meresponnya dengan serius.

Tim keamanan siber kemudian mengkonfirmasi bahwa Rubio tidak pernah mengirim pesan tersebut. Suaranya, kepribadiannya, bahkan nada percakapannya telah dipalsukan dengan menggunakan kecerdasan buatan 1. Incident ini menandai bahwa Amerika Serikat telah memsuki era baru dalam penipuan digital yang sophisticated.

Teknologi Deepfake: Mudah dan Murah

Yang lebih mengkhawatirkan lagi, teknologi untuk membuat suara palsu yang meyakinkan kini hanya memerlukan 15 detik audio saja 1. Kloning suara realistis bisa dibuat dengan kecepatan mesin, menggunakan alat yang tersedia gratis atau dengan biaya rendah. Sementara itu, video palsu yang realistis dapat dihasilkan dalam hitungan detik.

Dampak pada Berbagai Sektor

Ancaman deepfake tidak hanya terbatas pada sektor politik. Institusi keuangan yang sudah lama menggunakan otentikasi suara kini menghadapi risiko baru. Pesan suara palsu dari CEO yang mengotorisasi transfer dana, atau instruksi rutin dari manajer senior, dapat melewati pemeriksaan keamanan lama 1.

Serangan Terhadap Individu

Di tingkat personal, warga Amerika mulai menghadapi lonjakan gambar intim non-konsensual dan skema pemerasan berbasis AI. Panggilan suara meyakinkan dari anak atau pasangan yang mengklaim dalam bahaya sudah cukup untuk mengguncang keluarga manapun 1.

Strategi Negara Asing dalam Perang Informasi

Rusia dan Republik Rakyat Tiongkok telah mengadopsi domain ini dengan kecanggihan yg semakin meningkat. Kampanye Doppelgänger dari Moskow dimulai dgn situs web kloning dan cerita berita yang dimanipulasi untuk melemahkan dukungan terhadap Ukraina 1.

Beijing mengambil pendekatan yang lebih tenang namun tidak kalah ambisius. Jaringan Spamouflage dan Dragonbridge mulai menggunakan jangkar dan video yang dihasilkan AI untuk menanamkan narasi di luar negeri, terutama seputar peristiwa kontroversial seperti pemilihan Taiwan 1.

Dampak Nasional dan Demokrasi

Pada tingkat nasional, implikasinya sangat mendalam. Deepfake dapat mendorong perpecahan melalui masyarakat yang sudah terpolarisasi. Bayangkan video sintetis seorang jenderal AS yg mengumumkan pergerakan pasukan tanpa otorisasi, atau panggilan yang dihasilkan AI dari anggota Kongres yang mengonfirmasi skandal yang dibuat-buat 1.

Erosi Kepercayaan Institusional

Meskipun dibantah, kerusakan akan bertahan lama. Musuh memahami bahwa keraguan bisa sama kuatnya dengan persuasi, dan narasi palsu yang diulang secara luas dapat mengikis kredibilitas institusional jauh lebih cepat daripada yang bisa diperbaiki 1.

Upaya Perlindungan dan Respons

Melindungi negara dari serangan yang dimungkinkan deepfake memerlukan respons yang dinamis dan berlapis seperti ancaman itu sendiri. Teknologi adalah garis pertahanan pertama. Alat yang dapat memverifikasi asal dan keaslian media digital melalui watermarking, tanda tangan kriptografi, dan deteksi bertenaga AI harus berpindah dari laboratorium riset ke penggunaan luas di pemerintahan dan industri 1.

Taiwan menawarkan model dengan prinsip "222" mereka - membantah deepfake dalam dua jam, menggunakan dua gambar dan 200 kata untuk kemudahan berbagi media sosial 1. Pendekatan ini menunjukkan bagaimana demokrasi dapat merespons secara efektif di era digital.

Kesimpulan

Era penipuan digital telah tiba dan tidak akan menunggu kita untuk mengejar ketinggalan. Suara, wajah, dan peristiwa dapat dipalsukan dalam hitungan detik, dan konsekuensinya bertahan lama setelah kebenaran muncul. Melestarikan kepercayaan pada institusi, pemimpin, dan satu sama lain kini menjadi masalah keamanan nasional.

Referensi

  • Masucol, E. (2025, Juli 31). Deepfakes and the War on Trust. The Cipher Brief. https://www.thecipherbrief.com/deepfake-war-on-trust
Download PDF tentang Fragmentasi Multipolar dan Rek (telah di download 10 kali)
  • Deepfake Mulai Ancam Kepercayaan Publik di Era Digital
    Transformasi sistem internasional dari hegemoni unipolar menuju struktur multipolar yang terfragmentasi menghadirkan tantangan kompleks bagi stabilitas global dan kepemimpinan Amerika Serikat di tengah eskalasi konflik regional dan pergeseran aliansi strategis
Penulis
Swante Adi Krisna
Penikmat musik Ska, Reggae dan Rocksteady sejak 2004. Gooners sejak 1998. Blogger dan SEO paruh waktu sejak 2014. Graphic Designer autodidak sejak 2001. Website Programmer autodidak sejak 2003. Woodworker autodidak sejak 2024. Sarjana Hukum Pidana dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Surakarta. Magister Hukum Pidana di bidang cybercrime dari salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Surakarta. Magister Kenotariatan di bidang hukum teknologi, khususnya cybernotary dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Surakarta. Bagian dari Keluarga Besar Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.