Di tengah hiruk pikuk modernisasi, Desa Jambanan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen menyimpan harta karun budaya yang tak ternilai. 1 Legenda Brajadenta atau dalam bahasa Jawa disebut Brojodento, bukan sekadar cerita rakyat biasa namun merupakan fondasi kultural yang menginspirasi kemandirian desa modern.
Sosok Karismatik dari Masa Lampau
Brajadenta digambarkan sebagai sosok yg memiliki kesaktian luar biasa, pemberani, berjiwa kesatria, karismatik dan sangat berwibawa. Menurut penelusuran Dr. Sumarji S.H., M.H., tokoh ini memiliki keterkaitan erat dengan pemerintahan zaman Pangeran Mangkubumi (Pangeran Sukowati). 2 Keberadaan fisik berupa pundukan tanah berukuran 2 meter lebar dan 3 meter panjang di dukuh Kwayon RT 23 menjadi saksi bisu kebesaran masa lalu.
Interpretasi Hermeneutika dalam Budaya Lokal
Pemahaman Teks dan Konteks
Pendekatan hermeneutika budaya memungkinkan kita memahami makna mendalam dari legenda Brajadenta. 3 Paul Ricoeur menekankan bahwa tugas utama hermeneutika adalah memahami teks dimana sebuah teks memiliki kemandirian serta totalitas. Dlm konteks legenda Brajadenta, interpretasi majemuk dari masyarakat setempat - ada yg mengatakan tempat tersebut petilasan, ada pula yang menyebutnya makam - justru memperkaya khazanah budaya lokal.
Nilai Filosofis dalam Tradisi
Fenomenologi hermeneutika menunjukkan bahwa budaya merupakan cara hidup yg berkembang dan dimiliki bersama oleh kelompok masyarakat yang diwariskan turun temurun. 4 Tradisi Brajadenta mencerminkan nilai-nilai luhur seperti keberanian, kebijaksanaan, dan kepemimpinan yang masih relevan hingga kini.
Kemandirian Desa sebagai Warisan Filosofis
Konsep kemandirian desa yang dikembangkan berdasarkan legenda Brajadenta menunjukkan bahwa desa memiliki potensi otonom sejak zaman dahulu. 5 Secara historis, daerah desa adalah daerah otonom yang paling tua, dengan kewenangan dan kewajiban untuk menjalankan hak otonominya secara penuh. Hal ini tercermin dlm kearifan lokal yang majemuk di Desa Jambanan.
Pelestarian Budaya melalui Penelitian Lokal
Penelitian sejarah lokal sangat bermanfaat untuk memperoleh pengetahuan tentang masa lampau sebagai cermin kegiatan masa sekarang. 6 Penulisan sejarah lokal memperluas cakrawala pandangan sejarah dan menjadi input dalam penulisan sejarah nasional. Identitas daerah seperti legenda Brajadenta perlu dipertahankan dlm melaksanakan pembangunan.
Dampak Modernisasi terhadap Tradisi
Era postmodernisme dengan logosentrismenya membawa tantangan tersendiri bagi pelestarian budaya tradisional. 7 Namun, melalui pendekatan hermeneutika yang tepat, nilai-nilai tradisional seperti yang terkandung dalam legenda Brajadenta dapat tetap relevan dan menginspirasi generasi modern.
Kesimpulan
Legenda Brajadenta di Desa Jambanan bukan sekadar cerita masa lalu, melainkan fondasi kultural yang menginspirasi kemandirian desa modern. Melalui pendekatan hermeneutika budaya, kita dapat memahami nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya dan mengaplikasikannya dalam konteks pembangunan desa yang berkelanjutan. Pelestarian budaya lokal seperti ini menjadi kunci bagi terciptanya identitas desa yang kuat dan mandiri.
Referensi
- Kompasiana.com. (2023, Juli 08). Apa Itu Hermeneutika (19). https://www.kompasiana.com
- Kompasiana.com. (2022, Juni 08). Memahami dan Memaknai Samudera Tombo Ati (Hermeneutika Sosial). https://www.kompasiana.com
- Kompasiana.com. (2022, Juni 08). Melihat Pro-Kontra dalam Memahami Budaya dengan Hermeneutika Budaya. https://www.kompasiana.com
- Imcnews.id. (2025, Mei 05). Hermeneutika Eksistensi Rukun Tetangga, Dilema Asa Kota Jambi Bahagia. https://imcnews.id
- Republika.co.id. (2012, Januari 25). Hermeneutika dalam Studi Tasawuf (3-habis). https://khazanah.republika.co.id
- Milenianews.com. (2025, Juni 15). Hermeneutika Hasan Hanafi Bukan Sekadar Tafsir Teks. https://milenianews.com/mata-akademisi/hermeneutika-hasan-hanafi-bukan-sekadar-tafsir-teks/
- Kompasiana.com. (2025, Juli 09). Pendekatan Hermeneutik terhadap Ayat-Ayat Jinayah dalam Al-Qur'an. https://www.kompasiana.com