OXFORD - Dunia filsafat yang kerap dianggap serius dan kaku mendapat sentuhan humor lewat Uxbridge Dictionary of Philosophy (Kamus Uxbridge Filsafat), sebuah kompilasi "misdefinisi" istilah-istilah filosofis yang diciptakan Anthony Gottlieb dan dipelihara mendiang D.H. Mellor hingga September 20191. Kamus unik ini menghadirkan interpretasi jenaka terhadap terminologi filsafat yang terdengar seperti seharusnya bermakna lain.
Asal-Usul Proyek Humor Akademis
Justin Weinberg dari Daily Nous mengungkap bahwa kamus tersebut dulunya tersimpan di situs web Mellor. Gottlieb berbagi beberapa entri kontribusinya, menyesalkan hilangnya koleksi lengkap dari dunia maya1. Namun Weinberg berhasil menemukan arsipnya.
Disebut sebagai "keturunan tidak sah" dari Uxbridge English Dictionary dan Philosophical Lexicon1, proyek ini menunjukkan sisi lain akademisi filsafat. Mereka mampu tertawa pada diri sendiri. Menarik bahwa humor dapat menjembatani kompleksitas pemikiran abstrak dengan keseharian.
Contoh Definisi yang Menggelitik
| Istilah 📖 | Definisi Asli | Definisi Uxbridge 😄 |
|---|---|---|
| A posteriori | Pengetahuan dari pengalaman | Dia bicara dari pantatnya |
| Metaphysics | Cabang filsafat tentang realitas | Baru bertemu cabang sains |
| Dualist | Penganut dualisme | Suka berdebat |
| Error theory | Teori tentang kesalahan | Teori kamu |
| Fictionalist | Penganut faksionalisme | Pembohong |
| Paradox | Pernyataan kontradiktif | Bandara militer |
| Semantics | Studi makna bahasa | Parasit laut |
Fungsi Humor dalam Pendidikan Filsafat
Goedel's Theorem didefinisikan sebagai "Setiap sistem kebenaran mengandung setidaknya satu yang disalahpahami popularisator"1. Ini kritik terselubung pada simplifikasi berlebihan. Atau mungkin sekadar lelucon? Keduanya valid.
Roger T. Ames dalam konteks berbeda menekankan pentingnya klarifikasi terminologi filosofis, khususnya untuk lintas budaya2. Ketika terjemahan gagal menyampaikan nuansa, kesalahpahaman terjadi. Kamus Uxbridge justru memanfaatkan celah ini untuk humor, mengingatkan betapa mudahnya kata-kata bergeser makna.
Relevansi di Era Modern
Bahasa jadi elemen kunci dalam keberagaman pemikiran3. Mengembangkan definisi untuk konsep relevan membantu kerja akademis lebih inklusif. Kamus Uxbridge, meski jenaka, menggarisbawahi pentingnya presisi bahasa.
Entri seperti "Chinese Room: Restoran dengan pelayan efektif tapi tidak paham" dan "Chinese Room Argument: Perselisihan di Chinese Room"1 memainkan ambiguitas istilah terkenal John Searle. Buku Yi Wu tentang istilah filosofis Tionghoa menunjukkan kebutuhan nyata akan dokumentasi terminologi lintas budaya4.
Warisan Intelektual yang Menyenangkan
Mellor dan Gottlieb menciptakan sesuatu lebih dari sekadar hiburan. Mereka mendemonstrasikan bahwa rigor intelektual tidak harus kaku. Sahir Ludhianvi pernah menyampaikan ide filosofis mendalam dalam bahasa sederhana5—pendekatan berbeda namun tujuan serupa: aksesibilitas.
Beberapa entri lain yang menarik perhatian:
- "Aesthetic: Memicu rasa sakit" – mengejek perdebatan panjang tentang pengalaman estetis1
- "Formal ontology: Metafisika berdasi hitam" – sindiran pada kemewahan akademis berlebihan1
- "Naturalist: Partikular telanjang" – permainan kata ganda yang brilian1
- "Propositional calculus: Ilmu rayuan" – reduksi lucu logika proposisional1
- "Supervenience: Toilet besar" – penyederhanaan konsep kompleks metafisika1
- "Transcendental Argument: Memungkinkan filsuf tahan sakit gigi" – komentar pada utilitas praktis filsafat1
- "Universalist: Penyair akademis" – mengaitkan abstraksi dengan kreativitas1
Kesimpulan
Arsip Uxbridge Dictionary of Philosophy tetap tersimpan online berkat upaya Weinberg menemukan versi terarsip1. Ini pengingat bahwa konten digital perlu preservasi berkelanjutan. Proyek seperti ini—meski ringan—memiliki nilai budaya dalam menunjukkan dimensi manusiawi dari disiplin akademis paling serius sekalipun. Humor membantu kita mengingat bahwa di balik setiap istilah teknis ada manusia yang bergulat dengan bahasa, mencoba menangkap ide-ide yang sering kali melampaui kemampuan kata-kata.
Daftar Pustaka
- Weinberg, Justin. "'Fixing' the Definitions of Philosophical Terms." Daily Nous, 29 Oktober 2025. https://dailynous.com/2025/10/29/fixing-the-definitions-of-philosophical-terms/
- "Sinologist's New Book to Clarify Chinese Philosophy for the West." China Daily, 19 April 2024. https://www.chinadaily.com.cn/a/202404/19/WS66226b13a31082fc043c2f8a.html
- "Key Terms and Definitions." University of Nevada, Reno, 7 Februari 2022. https://www.unr.edu/student-services/diversity/definitions
- "Chinese Philosophical Terms / Yi Wu." Smithsonian Institution, 9 Agustus 2024. https://www.si.edu/object/siris_sil_870570
- "Sahir Ludhianvi Conveyed Deep Philosophical Ideas in Simple Terms: Nasreen Munni Kabir." The Pioneer, 8 Januari 2021. https://www.dailypioneer.com/2021/state-editions/sahir-ludhianvi-conveyed-deep-philosophical-ideas-in-simple-terms--nasreen-munni-kabir.html


