Dunia cybersecurity sedang mengalami transformasi besar-besaran. Platform keamanan yang ada saat ini ternyata masih memiliki celah yg sangat signifikan dlm menangani ancaman modern. 1 Hal ini mendorong para ahli untuk merumuskan fondasi baru yang akan mengubah cara kita memahami keamanan digital.
Laurent Hausermann, seorang pakar cybersecurity terkemuka, baru-baru ini mengungkapkan enam fondasi revolusioner yang akan membentuk masa depan platform keamanan digital. Analisisnya menunjukkan bahwa pendekatan tradisional sudah tidak memadai lagi. Transformasi ini bukan hanya tentang teknologi, tapi juga tentang cara kerja manusia dan ekosistem keamanan secara keseluruhan.
Data Tetap Menjadi Inti Kehidupan Cybersecurity
Fondasi pertama yang tetap relevan adalah peran sentral data dalam keamanan siber. Namun tantangannya bukan lagi sekedar mengumpulkan informasi. 2 Tim keamanan kini harus mampu mengkorelasikan berbagai jenis data dan mengubahnya menjadi actionable intelligence.
Setiap serangan, setiap kesalahan konfigurasi, meninggalkan jejak tersembunyi dlm aliran log yang sangat kompleks. Platform masa depan harus mampu menggabungkan data yang tersebar dan tidak terstruktur menjadi gambaran yang jelas dan dapat ditindaklanjuti. Kunci sukses bukan pada volume data, melainkan pada kemampuan memahami makna dibalik angka-angka tersebut.
Dari Threat Intelligence Menuju Security Intelligence
Konsep Threat Intelligence tradisional ternyata terlalu sempit untuk menghadapi ancaman modern. 3 Berbagi indikator kompromi seperti alamat IP atau nama domain sudah tidak cukup lagi. Yang dibutuhkan sekarang adalah Security Intelligence yang lebih komprehensif.
Security Intelligence mencakup pemahaman yang lebih luas tentang incident response playbooks, regulasi keamanan, pemodelan ancaman, dan prinsip-prinsip keamanan sejak perancangan. Masih ada kesenjangan besar antara manajemen kepatuhan/risiko dengan operasi keamanan yang membuat cybersecurity menjadi bidang yang menantang untuk dimasuki. Transformasi ini memerlukan integrasi pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu keamanan.
AI Agents: Bukan Sekadar Alat, Tapi Pelaksana Aksi Nyata
Perkembangan paling menarik adalah evolusi dari AI biasa menuju AI Agents. 4 Teknologi ini bukan hanya menganalisis data, tetapi juga mampu mengambil tindakan nyata dengan menggabungkan keahlian, security intelligence, dan automasi.
Terlalu banyak tugas keamanan yg tidak diselesaikan karena tim tidak memiliki waktu yang cukup. AI Agents membantu meningkatkan skala keahlian dan memastikan tindakan kritis dilakukan, bukan hanya direkomendasikan. Ini bukan tentang menggantikan manusia, melainkan memberdayakan mereka untuk fokus pada tugas-tugas strategis.
Implementasi AI Agents dalam Operasional Harian
Platform seperti SonicWall dan Trend Micro sudah mulai mengintegrasikan teknologi AI yang lebih canggih. 5 Mereka mengembangkan sistem yang dapat melakukan respons otomatis terhadap ancaman sambil tetap melibatkan manusia dalam keputusan strategis.
Skalabilitas Fokus pada Manusia, Bukan Teknologi
Perubahan paradigma terbesar terjadi dalam konsep skalabilitas. Platform cloud seperti AWS, Snowflake, Microsoft, Google, OVHCloud, dan Scaleway sudah menyelesaikan masalah teknis terkait penskalaan. 6 Tantangan sesungguhnya adalah meningkatkan skala tim operasi keamanan, merekrut talenta, dan membangun alur kerja yang efisien.
Evolusi berikutnya dalam platform keamanan harus fokus pada skalabilitas yang mengutamakan manusia. Ini berarti membantu tim melakukan lebih banyak hal dengan sumber daya yang ada. Platform masa depan akan dirancang untuk mempermudah onboarding anggota baru dan mempercepat kurva pembelajaran.
Strategi People-First dalam Cybersecurity
Pendekatan people-first scalability memerlukan desain antarmuka yang intuitif dan proses yang mudah dipahami. Tim keamanan tidak boleh terbebani oleh kompleksitas teknis yang tidak perlu, sehingga mereka dapat berkonsentrasi pada analisis ancaman dan pengambilan keputusan strategis.
UX Masih Memerlukan Perbaikan Signifikan
Meskipun alat-alat keamanan terus berkembang, pengalaman pengguna (UX) masih memiliki celah yang signifikan. 7 Tim keamanan membutuhkan alur kerja yang intuitif dan mulus, bukan dashboard yang rumit dan memperlambat pekerjaan mereka.
Mengapa memeriksa status keamanan tidak bisa semudah memeriksa media sosial? Platform generasi berikutnya harus membuat keamanan menjadi mudah dan tidak merepotkan. UX yang mengutamakan kemudahan akan mendefinisikan generasi platform cybersecurity selanjutnya.
Ekosistem Nyata, Bukan Sekadar Produk
Masa depan milik platform yang memberdayakan ekosistem pelanggan dan mitra, bukan hanya yang menjual lebih banyak layanan. 8 Managed Security Service Providers (MSSPs) khawatir bahwa vendor bergeser dari penyedia teknologi menjadi kompetitor langsung dengan menawarkan solusi layanan penuh.
Kita telah melihat pola ini sebelumnya - alat EDR menjadi platform XDR, dan sekarang berubah menjadi layanan terkelola. Pemenangnya adalah mereka yang membangun komunitas sejati seperti Cisco dlm networking atau NVIDIA dlm GPU, di mana platform mendorong seluruh industri, bukan hanya satu perusahaan. Kemitraan strategis dan pembagian nilai menjadi kunci kesuksesan jangka panjang.
Model Ekosistem Platform Sukses
Contoh nyata dari model ini dapat dilihat dari kesuksesan NVIDIA yg tidak hanya menjual GPU, tetapi membangun seluruh ekosistem pengembangan AI. Demikian pula, platform cybersecurity masa depan harus menciptakan nilai bagi semua pihak dalam ekosistem keamanan.
Kesimpulan
Platform cybersecurity berada di persimpangan jalan yang krusial. Mempertahankan cara lama dengan alat-alat yang terpisah, proses manual, dan arsitektur yang kaku tidak akan berhasil. Pemenang sejati adalah mereka yang mengadopsi enam fondasi ini: penggunaan data yang cerdas, security intelligence, tindakan berbasis AI, skalabilitas yang mengutamakan manusia, UX yang mulus, dan penciptaan nilai yang nyata.
Transformasi ini tidak hanya tentang teknologi, tetapi tentang menciptakan ekosistem yang memberdayakan tim keamanan, mitra, dan pelanggan. Masa depan cybersecurity dimulai dengan percakapan yang tepat dan implementasi yang strategis.
Daftar Pustaka
- Hausermann, L. (2025, Maret 12). Beyond the Buzzwords: The Six Foundations of the Future Cybersecurity Platform. Cyber Builders Substack. https://cyberbuilders.substack.com/p/beyond-the-buzzwords-the-six-foundations
- SonicWall. (2025, Agustus 14). SonicWall expands cybersecurity solutions with refreshed next-generation firewalls. Zawya. https://www.zawya.com/en/press-release/companies-news/
- Trend Micro. (2025, Agustus 15). Trend Micro Launches Agentic SIEM to Herald New Era of Proactive Security. Manila Times. https://www.manilatimes.net/2025/08/15/
- Forbes. (2025, Agustus 13). Palo Alto Networks Completes Its Platform Play With CyberArk Deal. https://www.forbes.com/sites/moorinsights/2025/08/13/
- USX Cyber. (2025, Agustus 9). USX Cyber® Launches Integrated Application Control Module in GUARDIENT® Platform. Manila Times. https://www.manilatimes.net/2025/08/09/
- Mitigata. (2025, Agustus 4). Cyber Resilience Platform Mitigata Secures USD 5.9 Mn Funding. MSN Technology. https://www.msn.com/en-us/technology/cybersecurity/
- TrustLayer. (2025, Agustus 4). UK cyber resilience crisis deepens as SMBs struggle with alert overload. Pressat. https://pressat.co.uk/releases/
- Armis. (2025, Agustus 8). Armis hit $300m in ARR as demand for cybersecurity surges. Enterprise Times. https://www.enterprisetimes.co.uk/2025/08/08/