Pernahkah Anda menerima email yg berbunyi "Apakah ini Anda? Mohon konfirmasi identitas" atau "Seseorang baru saja meminta reset password"? Kalau pernah mengalami hal tersebut, besar kemungkinan Anda sedang menjadi target serangan phishing. 1 Yang lebih mengkhawatirkan, teknologi Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan) kini dimanfaatkan para penipu untuk membuat email penipuan mereka tampak lebih meyakinkan dan sulit dideteksi.
India Jadi Sasaran Utama Serangan Phishing
Data terbaru menunjukkan bahwa India menempati posisi ketiga global dalam serangan phishing pada tahun 2023, dengan mencatat 79 juta percobaan serangan. 2 Fakta yang lebih mengejutkan adalah bahwa rata-rata penduduk India menghabiskan sekitar 105 menit per minggu hanya untuk memverifikasi apakah pesan yang mereka terima itu asli atau palsu. Lebih parahnya lagi, 82% pengguna mengaku pernah mengklik tautan mencurigakan meskipun mereka menyadari risikonya.
Sektor teknologi di India paling banyak terdampak, merupakan sepertiga dari seluruh insiden phishing tahun lalu menurut laporan perusahaan keamanan siber Zscaler. 3 Kondisi ini menunjukkan betapa seriusnya ancaman yg sedang dihadapi oleh industri digital saat ini.
AI Mengubah Wajah Penipuan Digital
Berkat tersedianya alat AI gratis seperti ChatGPT, Copy.ai, dan Grammarly, para penipu tidak lagi terjebak dengan tata bahasa yg buruk dan pesan-pesan yang ditulis dengan asal-asalan. 4 Email phishing masa kini terlihat profesional, bersih, dan sangat meyakinkan - tanpa typo dan bahasa yg aneh.
Transformasi ini membawa kita dari penipuan amatir menuju pesan-pesan yg dipoles AI dan lolos dari sistem keamanan tradisional. Apa yg dulu terlihat mencurigakan kini menjadi sangat sempurna dan menakutkan.
Seberapa Besar Peran AI dalam Serangan Phishing?
Menurut analisis Hoxhunt terhadap jutaan email berbahaya dari 131 negara, diperkirakan 2,5 juta pengguna telah mengalami serangan phishing. 5 Dari jumlah tersebut, sekitar 0,74% hingga 4,7% dipastikan dibuat menggunakan AI.
Meskipun serangan buatan manusia masih mendominasi, AI memudahkan pelaku jahat untuk melancarkan penipuan. Bahkan penyerang yg tidak memiliki keahlian khusus kini bisa menghasilkan email phishing berkualitas profesional.
Ancaman Multi-Saluran yang Semakin Canggih
Serangan bertenaga AI tidak terbatas pada email saja. Kini kita menyaksikan gelombang baru serangan multi-saluran yg menggabungkan berbagai elemen seperti email yang meniru nada komunikasi perusahaan, deepfake suara yang meniru para eksekutif, deepfake video yg mensimulasikan rapat asli, dan manipulasi obrolan langsung yg terasa sangat manusiawi. 6
Strategi multi-saluran ini membuat serangan semakin sulit dideteksi karena bukan lagi sekadar satu email, melainkan sebuah pengalaman lengkap yg dirancang untuk menipu korban.
Kaspersky Laporkan Peningkatan Serangan
Kaspersky melaporkan telah mendeteksi dan memblokir lebih dari 142 juta klik tautan phishing secara global pada Q2 2025. 7 Di Arab Saudi, tercatat peningkatan 22,5% percobaan phishing dari Q1 ke Q2 tahun ini.
Data ini menunjukkan bahwa ancaman phishing terus berkembang dan semakin canggih dengan bantuan teknologi AI. Para ahli keamanan siber pun berlomba mengembangkan sistem pertahanan yg lebih efektif.
Langkah Perlindungan di Era AI
Meskipun teknologi AI digunakan oleh penyerang, para profesional keamanan siber juga memanfaatkan AI untuk melawan ancaman ini. 8 Mereka menggunakan alat-alat bertenaga AI untuk mendeteksi, menganalisis, dan memblokir ancaman lebih cepat dari sebelumnya.
Namun, faktor manusia tetap menjadi risiko terbesar sekaligus pertahanan terkuat. Keamanan bukan hanya tentang firewall dan filter, tetapi juga tentang orang-orang yang tahu apa yg harus dicari dan merasa percaya diri untuk melaporkan sesuatu yg mencurigakan.
Tips Praktis Menghadapi Ancaman AI
Beberapa langkah yg bisa dilakukan untuk tetap aman antara lain: periksa konten email dengan cermat, cari tanda-tanda urgensi atau nada yg tidak biasa; verifikasi permintaan secara independen dengan menelepon atau mengirim pesan langsung ke kontak sebelum bertindak; jangan percaya penampilan semata karena pesan buatan AI sering terlihat sempurna; dan periksa sebelum mengklik dengan hover di atas tautan serta tidak pernah mengunduh file dari sumber yang tidak dipercaya. 9
Kesimpulan
Ancaman phishing bertenaga AI bukanlah masalah masa depan - ini sudah terjadi sekarang. Dengan kombinasi pelatihan yg tepat waktu, pemantauan real-time, dan solusi keamanan yg kuat, karyawan dapat diubah menjadi garis pertahanan terkuat perusahaan. Penting bagi setiap individu dan organisasi untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan mengadopsi teknologi keamanan terdepan dalam menghadapi evolusi ancaman siber di era AI ini.
Referensi
- Protegent 360. (2025, Juli 26). Is AI making phishing emails more convincing?
- Protegent 360. (2025, Juli 26). India ranked third globally in phishing attacks in 2023
- Makkah Newspaper. (2025, Agustus 14). Phishing evolves with AI and stealth: Kaspersky highlights biometric and signature risks
- Android Headlines. (2025, Agustus 14). AI Is Making Phishing Scams Harder to Spot, Experts Warn
- Protegent 360. (2025, Juli 26). Hoxhunt analysis of millions of malicious emails from 131 countries
- Cyber Defense Magazine. (2025, Agustus 15). Where AI Meets Cybersecurity: Navigating 2025's Top Threats
- Crowdfund Insider. (2025, Agustus 15). Cybersecurity Firm Kaspersky Reports Significant Increase in Phishing Attacks
- Analytics Insight. (2025, Agustus 6). Is AI Helping Hackers? The Dark Side of Custom Cyber Threats
- Budget and the Bees. (2025, Agustus 15). AI-Powered Scams Are Here: 5 New Threats That Look Too Real to Question