{!-- ra:00000000000003ea0000000000000000 --}Revolusi Paradigma Ilmiah: Warisan Thomas Kuhn yang Mengubah Dunia Sains - SWANTE ADI KRISNA
cross
Hit enter to search or ESC to close
Revolusi Paradigma Ilmiah: Warisan Thomas Kuhn yang Mengubah Dunia Sains
12
August 2025

Revolusi Paradigma Ilmiah: Warisan Thomas Kuhn yang Mengubah Dunia Sains

  • 127
  • 12 August 2025
Revolusi Paradigma Ilmiah: Warisan Thomas Kuhn yang Mengubah Dunia Sains

Thomas Kuhn, seorang fisikawan dan filosof revolusioner, memberikan kontribusi luar biasa terhadap pemahaman kita tentang bagaimana sains berkembang. Karya monumenalnya "The Structure of Scientific Revolutions" (1962) tidak hanya mengubah cara pandang terhadap kemajuan ilmiah, tetapi juga memicu perdebatan filosofis yg hingga kini masih bergema di kalangan akademisi 1.

Siapa Thomas Kuhn dan Mengapa Penting?

Kuhn (1922-1996) bukan sembarang akademisi. Stanford Encyclopedia of Philosophy menempatkannya sebagai "salah satu filosof sains paling berpengaruh di abad ke-20, mungkin yang paling berpengaruh" 2. Bukunya tentang struktur revolusi ilmiah menjadi salah satu buku akademis yg paling banyak dikutip sepanjang masa.

Namun apa sebenarnya yg membuatnya begitu kontroversial? Kuhn memperkenalkan konsep "sains normal" dan "revolusi ilmiah" yang mengubah pemahaman fundamental tentang bagaimana pengetahuan berkembang. Ia berpendapat bahwa ilmuwan tidak selalu mengikuti metode logis yang ketat, melainkan sering kali dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial dan paradigma dominan 3.

Konsep Paradigma dan Incommensurability

Ide paling revolusioner Kuhn adalah teori "inkommensurabilitas" - gagasan bahwa teori-teori dari periode berbeda mengalami kegagalan mendalam dlm hal komparabilitas. Dengan kata lain, ilmuwan di kedua sisi revolusi ilmiah kadang tidak bisa saling memahami karena mereka bekerja dalam kerangka berpikir yang berbeda secara fundamental.

Contoh sederhana adalah transisi dari fisika Newton ke fisika Einstein. Para ilmuwan yg terbiasa dgn konsep ruang dan waktu absolut Newton harus melakukan penyesuaian mental yg luar biasa untuk memahami relativitas Einstein 4. Bagi Kuhn, ini bukan sekadar pergantian teori, tapi revolusi cara memandang realitas.

Meski demikian, definisi "paradigma" Kuhn sendiri mengakui memiliki masalah sirkularitas. Dlm postscript yang ditulis tujuh tahun setelah publikasi awal, ia mengakui bahwa definisinya "secara intrinsik sirkular": "Paradigma adalah apa yg dibagi oleh anggota komunitas ilmiah, dan sebaliknya, komunitas ilmiah terdiri dari orang-orang yang berbagi paradigma" 5.

Kritik dan Kontroversi Filosofis

Penerimaan filosofis terhadap karya Kuhn... mari kita katakan tidak terlalu ramah. Dudley Shapere dalam reviewnya (1964) menekankan implikasi relativis dari ide-ide Kuhn, dan ini menjadi konteks bagi banyak diskusi filosofis berikutnya 6.

Kritik paling tajam adalah bahwa Kuhn tampaknya menggambarkan sains sebagai irasional. Kalau ilmuwan tidak menggunakan aturan logis dan metode ilmiah yang ketat dalam pengambilan keputusan mereka, lalu apa bedanya dgn aktivitas non-ilmiah lainnya? Ini membuat banyak filosof sains gerah karena menantang fondasi rasionalitas saintifik.

Analogi Evolusi: Antara Kehidupan dan Ide

Aspek menarik dari karya Kuhn adalah perbandingannya antara evolusi organisme dan evolusi ide-ide ilmiah. Ia berargumen bahwa kedua proses tersebut terjadi tanpa tujuan yang ditetapkan, tanpa "kebenaran ilmiah permanen yang tetap" 7.

Dlm bukunya, Kuhn menulis: "Seluruh proses [ilmiah] mungkin terjadi, seperti yg sekarang kita duga terjadi pada evolusi biologis, tanpa manfaat dari tujuan yang ditetapkan, kebenaran ilmiah permanen yg tetap, yang setiap tahap dlm pengembangan pengetahuan ilmiah merupakan contoh yang lebih baik."

Namun analogi ini mendapat kritik tajam. Evolusi biologis melibatkan mutasi acak dan seleksi alam yg brutal di alam semesta yang tidak hidup, sementara ide-ide ilmiah adalah hipotesis pencarian kebenaran yg sangat terkendali dan berkembang melalui imajinasi yg didorong secara empiris 8.

Dampak dan Warisan Kontroversial

Meskipun menghadapi kritik keras, pengaruh Kuhn terhadap studi sains tidak bisa disangkal. Konsep "paradigma shift" kini menjadi bagian dari vocabulary umum, bahkan di luar dunia akademis. Buku-buku tentang manajemen bisnis dan inovasi sering menggunakan terminologi Kuhnian untuk menjelaskan perubahan fundamental dalam industri.

Errol Morris, pembuat film dan penulis terkenal, bahkan menuliskan serangkaian artikel dan buku tentang Kuhn, menunjukkan betapa ide-idenya terus memicu perdebatan di berbagai bidang 9. Morris mempertanyakan apakah Kuhn telah "membunuh kebenaran" dengan relativisme ilmiahnya.

Kesimpulan

Thomas Kuhn mungkin tidak memberikan jawaban definitif tentang bagaimana sains seharusnya bekerja, tapi ia berhasil mengajukan pertanyaan-pertanyaan penting yg masih relevan hingga kini. Apakah sains benar-benar objektif atau dipengaruhi faktor sosial? Bisakah kita mencapai kebenaran absolut melalui metode ilmiah?

Yang jelas, "The Structure of Scientific Revolutions" tetap menjadi karya yang wajib dibaca bagi siapa saja yg ingin memahami kompleksitas pengembangan pengetahuan manusia. Bahkan kalau kita tidak setuju dgn semua argumennya, Kuhn telah berhasil mengubah cara kita berpikir tentang sains itu sendiri.

Referensi

  • Evolutionary Philosophy. (2025). An Evolutionary Note about "The Structure of Scientific Revolutions" by Thomas Kuhn. Retrieved from https://www.evphil.com/blog/an-evolutionary-note-about-the-structure-of-scientific-revolutions-by-thomas-kuhn
  • RealClearScience. (2018). Did Thomas Kuhn Kill Truth? Retrieved from https://www.realclearscience.com/2018/09/15/did_thomas_kuhn_kill_truth_282819.html
  • Physics World. (2024). Thomas Kuhn: new insights into a revolutionary philosopher of science. Retrieved from https://physicsworld.com/a/thomas-kuhn-new-insights-into-a-revolutionary-philosopher-of-science/
  • RealClearScience. (2023). Thomas Kuhn's Skepticism Went Too Far. Retrieved from https://www.realclearscience.com/2023/07/27/thomas_kuhns_skepticism_went_too_far_968850.html
  • BMJ Journals. (2014). Thomas Kuhn's 'Structure of Scientific Revolutions' applied to. Retrieved from https://bjsm.bmj.com/content/47/11/721
  • World Socialist Web Site. (2012). A further reply on Thomas Kuhn. Retrieved from https://www.wsws.org/en/articles/2012/02/kuhn-f17.html
  • Slate. (2018). Errol Morris' book about Thomas Kuhn, The Ashtray, reviewed. Retrieved from https://slate.com/culture/2018/06/errol-morris-book-about-thomas-kuhn-the-ashtray-reviewed.html
  • The Next Web. (2015). Thomas Kuhn's The Structure of Scientific Revolutions Review. Retrieved from https://thenextweb.com/news/mark-zuckerbergs-year-of-books-thomas-kuhns-the-structure-of-scientific-revolutions
  • Psychology Today. (2015). The Structure of Scientific Revolutions. Retrieved from https://www.psychologytoday.com/us/blog/language-in-the-mind/201504/the-structure-scientific-revolutions
Download PDF tentang Epistemologi Revolusioner Thom (telah di download 5 kali)
  • Revolusi Paradigma Ilmiah: Warisan Thomas Kuhn yang Mengubah Dunia Sains
    Analisis komprehensif terhadap kontribusi dan limitasi Thomas Kuhn dalam filosofi sains, dengan fokus pada teori inkommensurabilitas, analogi evolusi, dan dampaknya terhadap pemahaman kontemporer tentang kemajuan ilmiah. Kajian ini mengeksplorasi bagaimana konsep paradigma Kuhn mengubah lanskap epistemologi modern, sekaligus mengidentifikasi kelemahan fundamental dalam argumen relativisme ilmiah yg diusungnya melalui pendekatan historis dan filosofis yang mendalam.
Penulis
Swante Adi Krisna
Penikmat musik Ska, Reggae dan Rocksteady sejak 2004. Gooners sejak 1998. Blogger dan SEO paruh waktu sejak 2014. Graphic Designer autodidak sejak 2001. Website Programmer autodidak sejak 2003. Woodworker autodidak sejak 2024. Sarjana Hukum Pidana dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Surakarta. Magister Hukum Pidana di bidang cybercrime dari salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Surakarta. Magister Kenotariatan di bidang hukum teknologi, khususnya cybernotary dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Surakarta. Bagian dari Keluarga Besar Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.