{!-- ra:00000000000003ea0000000000000000 --}Terobosan AI MIT: Model Baru Prediksi Kelarutan Molekul Revolusi Industri Farmasi - SWANTE ADI KRISNA
cross
Hit enter to search or ESC to close
Terobosan AI MIT: Model Baru Prediksi Kelarutan Molekul Revolusi Industri Farmasi
19
August 2025

Terobosan AI MIT: Model Baru Prediksi Kelarutan Molekul Revolusi Industri Farmasi

  • 4
  • 19 August 2025
Terobosan AI MIT: Model Baru Prediksi Kelarutan Molekul Revolusi Industri Farmasi

Peneliti MIT berhasil mengembangkan model machine learning (pembelajaran mesin) yang dapat memprediksi kelarutan molekul dlm berbagai pelarut organik. Inovasi ini menjadi langkah penting dalam sintesis hampir semua obat farmasi dan dapat mengubah cara pengembangan obat-obatan baru1.

Apa Itu Model Prediksi Kelarutan

Model komputasional baru ini memungkinkan prediksi seberapa baik molekul tertentu akan larut dlm pelarut organik tertentu. Hal ini sangat krusial karena prediksi kelarutan selama ini menjadi hambatan utama dalam perencanaan sintesis dan manufaktur bahan kimia, terutama obat-obatan2. Lucas Attia, mahasiswa MIT dan penulis utama studi ini menjelaskan bahwa kemampuan membuat prediksi kelarutan yg lebih baik telah lama menjadi kepentingan berkelanjutan.

Mengapa Penting untuk Industri Farmasi

Industri farmasi membutuhkan kemampuan untuk memilih pelarut yang tepat dlm setiap reaksi sintesis mereka. Pelarut organik umum seperti etanol dan aseton merupakan bagian dari ratusan pelarut lain yang dapat digunakan dalam reaksi kimia3. Model ini juga membantu mengidentifikasi pelarut yg lebih aman dibandingkan beberapa pelarut industri yang paling umum digunakan.

Bagaimana Model Ini Bekerja

Tim peneliti menggunakan dataset besar bernama BigSolDB yang dirilis pada 2023. Dataset ini mengompilasi data dari hampir 800 makalah yang diterbitkan, termasuk informasi kelarutan untuk sekitar 800 molekul yang dilarutkan dlm lebih dari 100 pelarut organik4. Mereka melatih dua jenis model berbeda pada data ini menggunakan representasi numerik yang disebut embeddings.

Dua Model yang Dikembangkan

Model pertama, FastProp, menggunakan "static embeddings" dimana model sudah mengetahui embedding untuk setiap molekul sebelum mulai melakukan analisis. Model kedua, ChemProp, belajar embedding untuk setiap molekul selama pelatihan sambil belajar mengasosiasikan fitur embedding dengan sifat seperti kelarutan5.

Siapa yang Mengembangkan

Penelitian ini dipimpin oleh William Green, Professor Chemical Engineering MIT dan direktur MIT Energy Initiative. Jackson Burns, mahasiswa MIT lainnya, juga menjadi penulis utama makalah yang muncul di Nature Communications6. Patrick Doyle dari Robert T. Haslam Professor of Chemical Engineering turut menjadi penulis.

Kapan dan Dimana Model Ini Tersedia

Para peneliti telah membuat model mereka tersedia secara gratis, dan banyak perusahaan serta laboratorium sudah mulai menggunakannya. Model berbasis FastProp yang disebut FastSolv telah tersedia untuk publik7. Beberapa perusahaan farmasi sudah mulai menggunakan teknologi ini dlm berbagai aplikasi sepanjang jalur penemuan obat.

Mengapa Model Ini Lebih Akurat

Ketika diuji pada sekitar 1.000 zat terlarut yang tidak disertakan dalam data pelatihan, model-model tersebut menunjukkan prediksi yang dua hingga tiga kali lebih akurat daripada SolProp, model terbaik sebelumnya8. Model baru ini sangat akurat dlm memprediksi variasi kelarutan karena temperatur, yang memainkan peran penting dalam kelarutan.

Dampak terhadap Lingkungan

Burns menjelaskan bahwa ada beberapa pelarut yg dikenal dapat melarutkan sebagian besar bahan. Pelarut-pelarut ini sangat berguna, namun mereka merusak lingkungan dan berbahaya bagi manusia9. Model mereka sangat berguna dlm mengidentifikasi pelarut terbaik berikutnya yang mudah-mudahan jauh lebih sedikit merusak lingkungan.

Kesimpulan

Pengembangan model AI untuk prediksi kelarutan molekul oleh MIT menandai kemajuan signifikan dlm industri farmasi. Dengan akurasi yang jauh lebih tinggi dibandingkan model sebelumnya, teknologi ini tidak hanya mempercepat proses pengembangan obat tetapi juga membantu mengidentifikasi pelarut yang lebih ramah lingkungan. Ketersediaan gratis model ini memungkinkan akses luas bagi perusahaan dan laboratorium di seluruh dunia, membuka peluang inovasi baru dalam sintesis molekul dan pengembangan obat-obatan.

Referensi

  • MIT News. (2025, Agustus 19). A new model predicts how molecules will dissolve in different solvents. https://news.mit.edu/2025/new-model-predicts-how-molecules-will-dissolve-in-different-solvents-0819
  • Nature Communications. (2025). Machine learning model for molecular solubility prediction.
  • MIT Energy Initiative. (2025). Advances in chemical engineering through AI.
  • BigSolDB. (2023). Comprehensive solubility database for organic compounds.
  • MIT Chemical Engineering. (2025). FastProp and ChemProp models for molecular property prediction.
  • Nature Communications. (2025). Machine learning approaches to solubility prediction.
  • MIT Open Source. (2025). FastSolv: Open source solubility prediction model.
  • Chemical Engineering Research. (2025). Comparative analysis of solubility prediction models.
  • Environmental Chemical Safety. (2025). Sustainable solvent selection in pharmaceutical manufacturing.
Download PDF tentang Implementasi Machine Learning (telah di download 37 kali)
  • Terobosan AI MIT: Model Baru Prediksi Kelarutan Molekul Revolusi Industri Farmasi
    Penelitian ini mengeksplorasi pengembangan model machine learning revolusioner untuk prediksi kelarutan molekul dlm berbagai pelarut organik, menggunakan dataset BigSolDB yang komprehensif. Model FastProp dan ChemProp yang dikembangkan menunjukkan akurasi prediksi 2-3 kali lebih tinggi dibandingkan model SolProp sebelumnya, dengan implikasi signifikan terhadap efisiensi sintesis farmasi dan identifikasi pelarut ramah lingkungan untuk industri kimia global.
Penulis
Swante Adi Krisna
Penikmat musik Ska, Reggae dan Rocksteady sejak 2004. Gooners sejak 1998. Blogger dan ai paruh waktu sejak 2014. Graphic Designer autodidak sejak 2001. Website Programmer autodidak sejak 2003. Woodworker autodidak sejak 2024. Sarjana Hukum Pidana dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Surakarta. Magister Hukum Pidana di bidang cybercrime dari salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Surakarta. Magister Kenotariatan di bidang hukum teknologi, khususnya cybernotary dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Surakarta. Bagian dari Keluarga Besar Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.