Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan) kini menjadi solusi inovatif untuk mengatasi kesenjangan komunikasi antara dokter dan pasien. MIT meluncurkan Language/AI Incubator yang didanai MIT Human Insight Collaborative (MITHIC) untuk mengembangkan teknologi ini.
Terobosan Komunikasi Medis Lintas Budaya
Dr. Leo Celi, direktur riset Institute for Medical Engineering and Science (IMES) MIT, menegaskan bahwa "basis pelayanan kesehatan adalah pengetahuan tentang kesehatan dan penyakit" 1. Menurutnya, hasil yang buruk terjadi meskipun investasi besar karena sistem pengetahuan yg rusak.
Kolaborasi ini bermula dari pertemuan tak sengaja antara Dr. Celi dengan Prof. Per Urlaub dlm acara peluncuran MITHIC. Urlaub, yang mengarahkan program Global Languages MIT, mengamati bahwa "rasa sakit hanya bisa dikomunikasikan melalui metafora, tapi metafora tidak selalu cocok secara linguistik dan budaya" 2.
Tantangan Pengukuran Nyeri Lintas Budaya
Alat pengukur rasa sakit seperti wajah tersenyum dan skala 1-10 yang biasa digunakan profesional medis berbahasa Inggris ternyata tidak efektif melewati batas ras, etnis, budaya, dan bahasa. Dr. Rodrigo Gameiro dari Laboratory for Computational Physiology MIT menjelaskan bahwa "ketika kita membangun sistem AI yg berinteraksi dengan bahasa manusia, kita tidak hanya mengajarkan mesin cara memproses kata-kata" 3.
Pendekatan Humanis dalam Pengembangan AI
Tim peneliti menekankan pentingnya "Epistemic Humility" - mengakui keterbatasan pengetahuan. Celi berargumen bahwa "sains harus punya hati" dan mengukur efektivitas mahasiswa dengan menghitung jumlah makalah atau paten yang diproduksi justru meleset dari sasaran 4.
Mengatasi Bias dalam Praktik Medis
Gameiro menyoroti bahwa bahasa "mencerminkan budaya, identitas, dan dinamika kekuasaan". Dalam situasi dimana pasien mungkin tidak nyaman mendeskripsikan rasa sakit karena posisi dokter sebagai figur otoritas, kesalahpahaman bisa berbahaya 5.
Implementasi AI untuk Komunikasi yang Lebih Baik
Kemampuan AI dlm bahasa dapat membantu profesional medis menavigasi area-area ini dengan lebih hati-hati. Teknologi ini menyediakan kerangka digital yang menawarkan konteks budaya dan linguistik berharga dimana pasien dan praktisi bisa mengandalkan alat berbasis data dan didukung riset untuk memperbaiki dialog.
Kolaborasi Interdisipliner
Language/AI Incubator mengadakan kolokium pertama di MIT pada bulan Mei, dipimpin oleh Dr. Mena Ramos, dokter dan co-founder CEO Global Ultrasound Institute. Kolokium kedua direncanakn untuk Agustus 6.
Masa Depan AI dalam Pelayanan Kesehatan
Celi percaya ada peluang untuk mengatasi kesenjangan yang melebar antara masyarakat dan praktisi sambil mengatasi kesenjangan dalam pelayanan kesehatan. "Niat kami adalah menghubungkan kembali tali yang telah putus antara masyarakat dan sains" 7.
Gameiro dengan penuh semangat mengadvokasi kemampuan AI untuk mengubah segala hal yg kita ketahui tentang kedokteran. "Saya seorang dokter medis, dan saya tidak berpikir saya berlebihan ketika mengatakan bahwa AI adalah kesempatan kita untuk menulis ulang aturan tentang apa yang bisa dilakukan kedokteran dan siapa yang bisa kita jangkau" 8.
Kesimpulan
Proyek Language/AI Incubator MIT merepresentasikan langkah maju signifikan dalam mengintegrasikan teknologi AI dengan pelayanan kesehatan humanis. Dengan fokus pada komunikasi lintas budaya dan eliminasi bias, inisiatif ini berpotensi merevolusi cara dokter dan pasien berinteraksi, menciptakan sistem kesehatan yg lebih inklusif dan efektif untuk semua kalangan masyarakat.
Referensi
- MIT News. (2025, Juli 9). Changing the conversation in health care. https://news.mit.edu/2025/changing-conversation-health-care-0709
- The Hindu. (2025, Februari 25). Artificial Intelligence in healthcare: what lies ahead. https://www.thehindu.com/sci-tech/health/artificial-intelligence-in-healthcare-what-lies-ahead/article69257706.ece
- Johns Hopkins Medicine. (2020, Februari 24). Practical Uses for Artificial Intelligence in Health Care. https://www.hopkinsmedicine.org
- Deloitte. (2020, Oktober 22). Smart use of artificial intelligence in health care. https://www.deloitte.com
- Nature. (2025, Januari 25). Retrieval-augmented generation for generative artificial intelligence in health care. https://www.nature.com
- Harvard Kennedy School. (2024, Juli 16). The Promise and Challenges of Artificial Intelligence in Health Care. https://www.hks.harvard.edu
- Urban Institute. (2023, Agustus 28). Building Equitable Artificial Intelligence in Health Care. https://www.urban.org
- Fox News. (2023, April 12). Artificial intelligence in health care: New product acts as 'copilot for doctors'. https://www.foxnews.com