{!-- ra:00000000000003ea0000000000000000 --}Jaringan AI 🌐 di Ryder Cup 2025: HPE Bangun Infrastruktur Cerdas untuk 250.000 Penonton - SWANTE ADI KRISNA
cross
Hit enter to search or ESC to close
Jaringan AI 🌐 di Ryder Cup 2025: HPE Bangun Infrastruktur Cerdas untuk 250.000 Penonton
18
November 2025

Jaringan AI 🌐 di Ryder Cup 2025: HPE Bangun Infrastruktur Cerdas untuk 250.000 Penonton

  • 2
  • 18 November 2025

Turnamen golf Ryder Cup 2025 di Bethpage Black, Farmingdale, New York, menjadi ajang pembuktian teknologi jaringan berbasis Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan). Hampir seperempat juta penonton hadir selama tiga hari kompetisi.1 HPE sebagai mitra teknologi membangun jaringan sementara terbesar untuk mendukung operasional turnamen ini.

Infrastruktur Jaringan Skala Besar

Jon Green, CTO HPE Networking, menegaskan bahwa AI yang tidak terhubung jaringan tidak banyak gunanya. You need a way to get data into it and out of it for both training and inference, ujarnya.2 Jaringan tradisional dirancang untuk aplikasi bisnis seperti email dan berbagi berkas. Berbeda sekali. Jaringan AI membutuhkan karakteristik khusus.

Tim insinyur HPE membangun arsitektur dua tingkat. Lapisan depan menghubungkan kamera, sensor, dan titik akses. Lapisan belakang berupa pusat data sementara di lokasi yang menghubungkan GPU dan server.3 Konfigurasi ini memungkinkan respons cepat di lapangan sekaligus pengumpulan data untuk perencanaan masa depan.

Komponen πŸ“ŠJumlah πŸ”’Fungsi 🎯
WiFi 6E Access Points650+Konektivitas nirkabel penonton
Network Switches170Penghubung perangkat jaringan
Sensor Pengalaman Pengguna25Pemantauan kualitas layanan
Kamera AI67Analisis video real-time
Titik Telemetri Harian1+ triliunPengumpulan data performa
Kapabilitas Data Real-time45%Organisasi siap inferensi
Proyeksi Pasar 2029$758 miliarInfrastruktur AI global

Pusat Intelijen Terhubung

Connected Intelligence Center menyerap data dari pemindaian tiket, laporan cuaca, kereta golf ber-GPS, penjualan makanan dan merchandise. Juga antrian penonton.4 Dashboard operasional memberikan pandangan instan aktivitas di seluruh venue. Model AI memproses video untuk menentukan pukulan mana yang paling menarik.

Tantangan unik muncul karena penonton cenderung mengikuti aksi permainan. Green menjelaskan situasinya kompleks. In certain areas, it's really dense with lots of people and devices, while other areas are completely empty, katanya.5 Variabilitas ini membutuhkan jaringan adaptif.

Masa Depan Physical AI dan Self-Driving Network

Konsep Physical AI (AI Fisik) mendorong perusahaan mempertimbangkan kembali arsitektur mereka. Alih-alih mengirim data ke cloud terpusat, beberapa perusahaan menerapkan kluster AI di tepi jaringan. Riset Enterprise Research Group menunjukkan 84% responden mengevaluasi ulang strategi penerapan aplikasi karena pertumbuhan AI.6

Cisco juga menegaskan arsitektur jaringan harus dibangun ulang untuk AI agentik. Volume lalu lintas meningkat dan ancaman keamanan berbasis AI membutuhkan modernisasi infrastruktur.7 Visi jangka panjangnya adalah self-driving network (jaringan swakemudi). Sistem yang menangani tugas repetitif secara otomatis.

Green optimis AI tidak mengancam pekerjaan insinyur jaringan. Sebaliknya menghilangkan hal-hal membosankan. When a port gets stuck or someone plugs a connector in the wrong direction, AI can detect itβ€”and in many cases, fix it automatically, jelasnya.8

Kesimpulan

Ryder Cup 2025 membuktikan jaringan siap-inferensi menjadi faktor penentu keberhasilan implementasi AI skala besar. Teknologi ini akan berkembang ke berbagai industri. Turnamen berikutnya tahun 2027 di Adare Manor, Irlandia, kemungkinan akan menampilkan inovasi lebih canggih lagi.9

Daftar Pustaka

Download PDF tentang Arsitektur Jaringan Siap-Infer (telah di download 3 kali)
Penulis
Swante Adi Krisna
Penikmat musik Ska, Reggae dan Rocksteady sejak 2004. Gooners sejak 1998. Blogger dan ai paruh waktu sejak 2014. Graphic Designer autodidak sejak 2001. Website Programmer autodidak sejak 2003. Woodworker autodidak sejak 2024. Sarjana Hukum Pidana dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Surakarta. Magister Hukum Pidana di bidang cybercrime dari salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Surakarta. Magister Kenotariatan di bidang hukum teknologi, khususnya cybernotary dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Surakarta. Bagian dari Keluarga Besar Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.