Para peneliti MIT berhasil mengembangkan sistem kecerdasan buatan yang memungkinkan robot membuat peta 3D dari lingkungan kompleks hanya dalam hitungan detik1. Teknologi ini sangat krusial untuk operasi pencarian dan penyelamatan di lokasi bencana seperti runtuhan tambang.
Inovasi Pemetaan Robot Real-Time
Dominic Maggio, mahasiswa pascasarjana MIT yang memimpin penelitian ini, menjelaskan bahwa sistem mereka dapat memproses jumlah gambar tak terbatas dari kamera robot2. Berbeda dengan model pembelajaran mesin sebelumnya yang hanya mampu menangani sekitar 60 gambar kamera sekaligus. Sistem baru ini bekerja dengan cara menciptakan submap (peta kecil) secara bertahap, lalu menyatukannya menjadi rekonstruksi 3D lengkap.
Teknik SLAM tradisional sering gagal di kondisi menantang3. Namun pendekatan MIT menggabungkan model visi AI modern dengan metode computer vision (visi komputer) klasik dari era 1980-1990an.
| Aspek 📊 | Sistem Lama | Sistem MIT Baru |
|---|---|---|
| Jumlah Gambar | Maksimal 60 gambar | Tak terbatas |
| Kecepatan Rekonstruksi | Lambat untuk area besar | Beberapa detik |
| Kalibrasi Kamera 📷 | Diperlukan sebelumnya | Tidak perlu |
| Tingkat Error | Variabel tinggi | Kurang dari 5 cm |
| Kompleksitas | Butuh expert tuning | Siap pakai |
| Lingkungan Target | Terbatas sederhana | Kompleks seperti koridor kantor |
| Aplikasi Real-World | Sulit ditingkatkan | Mudah skalabilitas |
Solusi Kreatif dari Geometri Klasik
Professor Luca Carlone, peneliti senior di MIT Department of Aeronautics and Astronautics (Departemen Aeronautika dan Astronautika), menekankan pentingnya pemahaman geometri tradisional4. Mengetahui geometri tradisional sangat menguntungkan. Jika Anda memahami secara mendalam apa yang terjadi dalam model, Anda bisa mendapatkan hasil jauh lebih baik,
ujarnya.
Maggio awalnya terkejut ketika solusi sederhana menggabungkan submap tidak berfungsi baik. Ia kemudian menggali makalah riset visi komputer klasik dan menemukan bahwa model pembelajaran mesin memperkenalkan ambiguitas dalam submap5. Misalnya, peta 3D satu sisi ruangan bisa memiliki dinding yang sedikit bengkok atau teregang.
Transformasi Matematis Fleksibel
Tim mengembangkan teknik matematis lebih fleksibel yang dapat merepresentasikan semua deformasi dalam submap6. Dengan menerapkan transformasi matematis ke setiap submap, metode ini menyelaraskan mereka dengan cara mengatasi ambiguitas. Sistem mereka menghasilkan rekonstruksi 3D adegan dan estimasi lokasi kamera yang robot gunakan untuk melokalisasi diri dalam ruang.
Aplikasi Luas Beyond Search-and-Rescue
Teknologi ini tidak hanya untuk robot penyelamat7. Metode ini bisa digunakan untuk aplikasi extended reality (realitas diperluas) pada perangkat seperti headset VR. Robot industri juga dapat memanfaatkannya untuk cepat menemukan dan memindahkan barang di dalam gudang.
Para peneliti menguji sistem dengan video pendek yang direkam menggunakan ponsel di dalam MIT Chapel. Rata-rata error dalam rekonstruksi 3D kurang dari 5 sentimeter8. Itu akurasi luar biasa untuk teknologi yang bekerja "keluar dari kotak" tanpa pengaturan rumit.
Masa Depan Robotika Autonomous
Postdoc Hyungtae Lim yang ikut menulis makalah menyatakan sistem ini memungkinkan robot menyelesaikan tugas semakin kompleks dengan representasi peta lebih canggih9. Namun implementasinya tetap sederhana untuk praktik lapangan. Penelitian akan dipresentasikan di Conference on Neural Information Processing Systems (Konferensi Sistem Pemrosesan Informasi Neural).
Ke depan, tim ingin membuat metode lebih andal untuk adegan sangat rumit dan mengimplementasikannya pada robot nyata di setting menantang10. Dukungan pendanaan datang dari U.S. National Science Foundation (Yayasan Sains Nasional AS), U.S. Office of Naval Research (Kantor Riset Angkatan Laut AS), dan National Research Foundation of Korea (Yayasan Riset Nasional Korea).
Kesimpulan
Terobosan MIT dalam pemetaan robot menunjukkan sinergi kuat antara AI modern dan prinsip geometri klasik. Sistem yang mampu memproses ribuan gambar dengan error minimal ini membuka peluang besar bagi aplikasi robotika dari penyelamatan darurat hingga industri dan hiburan. Kesederhanaan implementasi menjadikannya solusi praktis untuk skalabilitas dunia nyata.
Daftar Pustaka
- Zewe, A. (2025, 5 November). Teaching robots to map large environments. MIT News. https://news.mit.edu/2025/teaching-robots-to-map-large-environments-1105
- Ibid.
- Loc. cit.
- Op. cit.
- Zewe, loc. cit.
- Zewe, op. cit.
- MIT News. (2025, 5 November). Teaching Robots To Map Large Environments. Mirage News. https://www.miragenews.com/teaching-robots-to-map-large-environments-1564529/
- Zewe, op. cit.
- MIT News, loc. cit.
- Zewe, A., op. cit.

