Sebuah ironi mengejutkan terungkap dlm analisis terbaru tentang neoliberalisme dan Uni Soviet. Prof. Abby Innes dari London School of Economics mengungkapkan bagaimana 1 utopianisme yang memandu Uni Soviet menuju kehancuran memiliki kesamaan yang menakutkan dengan kemerosotan politik modern di negara-negara Barat.
Paradoks Utopianisme dalam Sistem Politik
Lelucon Soviet lama berbunyi, "Kapitalisme adalah eksploitasi manusia oleh manusia. Komunisme adalah kebalikannya." 2 Namun di balik kebijakan-kebijakan, apakah keduanya dipandu oleh utopianisme palsu yang sama? Pertanyaan ini menjadi semakin relevan ketika kita melihat bagaimana neoliberalisme, dengan penekanannya pada pasar bebas, kompetisi dan privatisasi, tampaknya jauh dari Uni Soviet.
Innes berpendapat bahwa untuk negara-negara Barat berhasil, mereka perlu melepaskan belenggu utopianisme dan menemukan kembali metode ilmiah. 3 Analisis politik yang dikombinasikan dengan metode ilmiah ini mengekspos kesamaan ironis antara politik kita saat ini dan Uni Soviet.
Krisis Global Neoliberalisme
Di berbagai belahan dunia, neoliberalisme mengalami guncangan hebat. Prancis, ekonomi terbesar kedua di Eropa, mengalami kelumpuhan politik lagi setelah pemerintah digulingkan melalui mosi tidak percaya. 4 Sementara itu, Afrika Selatan di bawah kepemimpinan Presiden Cyril Ramaphosa bergulat dengan kompleksitas reformasi ekonomi yang bertabrangan dgn politik penenangan, meninggalkan negara itu bergulat dengan ketimpangan yg dalam.
Fenomena serupa terjadi di Nigeria, dimana penghapusan subsidi bensin dan valuta asing telah dipuji sebagai penghalang pertumbuhan ekonomi negara. 5 Penghapusan subsidi ini, menurut beberapa pihak, menunjukkan bagaimana kebijakan neoliberal sering kali merugikan rakyat biasa.
Dampak Teknologi terhadap Sistem Neoliberal
Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) mengancam memutuskan musik dari akar manusiawinya - napas, ketidaksempurnaan, sejarah perjuangannya. 6 Jika neoliberalisme mengubah musik menjadi konten, dan represi mencoba membungkamnya, AI berisiko menghilangkan esensi kemanusiaannya sama sekali.
Perubahan teknologi ini menjadi bagian dari transformasi global yg lebih besar, dimana sistem neoliberal harus beradaptasi dengan realitas baru atau menghadapi kehancuran seperti yang dialami sistem Soviet dulu.
Resistensi dan Alternatif
Gerakan perlawanan terhadap neoliberalisme mulai bermunculan di berbagai tempat. 7 Aktivis seperti Walden Bello berpendapat bahwa era globalisasi kapitalis yang dipimpin AS tampaknya akan berakhir, dan sudah saatnya membangun distribusi kekuasaan dan sumber daya yang lebih setara di seluruh dunia.
Di Inggris, gerakan buruh mengambil sikap tegas dengan slogan "upah bukan senjata" ketika pengeluaran pertahanan melonjak. 8 Mayoritas delegasi Kongres Serikat Dagang menolak argumen pemerintah untuk pengeluaran militer yang semakin tinggi.
Masa Depan Politik Pasca-Neoliberal
Kegagalan utopianisme Soviet dan kesamaannya dgn neoliberalisme modern memberikan pelajaran penting. 9 Seperti yang ditunjukkan Prof. Innes, negara-negara perlu mengadopsi pendekatan yang lebih ilmiah dan pragmatis dalam mengembangkan kebijakan publik, daripada terjebak dalam ideologi utopis yang terbukti merusak.
Transisi ini tidak mudah, namun penting untuk keberlangsungan sistem politik demokratis. Pembelajaran dari kegagalan Soviet harus menjadi peringatan bagi pembuat kebijakan modern untuk menghindari jebakan utopianisme yang sama dalam bentuk neoliberal.
Kesimpulan
Perbandingan antara utopianisme Soviet dan neoliberalisme modern mengungkap ironi mendalam dalam perkembangan politik kontemporer. Meskipun secara permukaan tampak bertolak belakang, keduanya berbagi karakteristik utopianisme yang dapat merusak. Untuk menghindari nasib yang sama dengan Uni Soviet, negara-negara Barat perlu meninggalkan pendekatan ideologis yang kaku dan mengadopsi metode yang lebih ilmiah serta pragmatis dalam pembuatan kebijakan. Hanya dengan demikian, demokrasi modern dapat bertahan dari tantangan yang semakin kompleks di abad ke-21.
Referensi
- 1. The Institute of Art and Ideas. (2025, Mei 16). Neoliberalism: A Soviet nightmare. Philosophy For Our Times.
- 2. MSN. (2025, September 20). From promise to disillusionment: Ramaphosa's struggle with neoliberalism and corruption.
- 3. MSN. (2025, September 9). Neoliberalism In France Receives a New Blow As Yet Another Government Falls.
- 4. Within Nigeria. (2025, September 16). Petrol subsidy removal: Falana, Babangida's SAP and the case against neoliberalism.
- 5. Times of Israel Blogs. (2025, September 12). How Neoliberalism, Repression and AI Are Reshaping Music and Global Power.
- 6. Jacobin. (2025, September 10). Walden Bello on the Age After Globalization.
- 7. Middle East Eye. (2025, September 21). 'Wages not weapons': As UK defence spending soars, the labour movement takes a stand.
- 8. MSN. (2025, September 15). What Liberals Don't Get About the Liberal Order's Crisis.
- 9. Sonoma Sun. (2025, September 20). Katy Byrne: Fixing What's Gone Wrong.