{!-- ra:00000000000003ea0000000000000000 --}Barbie 2023: Film Boneka yg Ungkap Krisis Eksistensial Modern - SWANTE ADI KRISNA
cross
Hit enter to search or ESC to close
Barbie 2023: Film Boneka yg Ungkap Krisis Eksistensial Modern
28
August 2025

Barbie 2023: Film Boneka yg Ungkap Krisis Eksistensial Modern

  • 12
  • 28 August 2025
Barbie 2023: Film Boneka yg Ungkap Krisis Eksistensial Modern

Film Barbie 2023 ternyata bukan sekadar cerita tentang boneka mainan anak-anak. 1 Sutradara Greta Gerwig berhasil mengemas tema filosofis mendalam dlm balutan blockbuster yang menghibur. Margot Robbie sebagai Barbie Stereotipikal menghadapi dilema eksistensial yang mencerminkan pergulatan manusia modern.

Transformasi Karakter dari Perfeksi ke Krisis

Di awal film, narrator menyampaikan dua klaim menarik: "Semua wanita ini adalah Barbie dan Barbie adalah semua wanita ini" serta "Karena Barbie bisa menjadi apa saja, wanita bisa menjadi apa saja." 2 Pernyataan ini menjadi fondasi eksplorasi krisis eksistensial yg dialami karakter utama. Barbie mengalami perubahan drastis - pemikiran tentang kematian, perasaan gelisah, dan kesulitan yang tak biasa dialaminya.

Perjalanan ke dunia nyata membuka mata Barbie terhadap realitas yang bertolak belakang dengan Barbieland. 3 Ia dikritik keras oleh Sasha karena ekspektasi tidak realistis yg ditanamkan boneka Barbie pada anak perempuan. Dunia nyata menunjukkan penindasan patriarki, kekerasan halus, dan ketidakadilan yang membuatnya merindukan kebahagiaan Barbieland.

Konsep Eksistensialisme dalam Narasi Film

Ketika Barbie kembali ke Barbieland dan menemukan kehancuran akibat patriarki yg dibawa Ken, ia mengalami titik terendah secara emosional dan fisik. Weird Barbie menjelaskan kondisinya: "Dia tidak mati, dia hanya mengalami krisis eksistensial." 4 Istilah ini bukan sekadar candaan - Barbie benar-benar tidak tahu siapa dirinya, tidak merasa seperti Barbie lagi, namun juga tidak merasa seperti manusia.

Filosofi Jean-Paul Sartre dlm Existentialism is a Humanism menjadi relevan disini. 5 Sartre berpendapat bahwa manusia lahir tanpa tujuan yg telah ditentukan sebelumnya - eksistensi mendahului esensi. Barbie mengalami krisis serupa ketika menyadari bahwa ia selama ini hidup dengan asumsi bahwa esensinya sudah utuh sejak dicipta.

Pilihan Kebebasan dan Penentuan Diri

Gloria mencoba menghibur Barbie dengan menjelaskan bahwa "mustahil menjadi wanita" dan jika hal tersebut berlaku untuk boneka yg mewakili wanita, maka situasinya semakin kompleks. 6 Di akhir film, ketika Sasha bertanya tentang ending Barbie, sang protagonis menjawab: "Saya tidak tahu, saya tidak yakin dimana saya berada lagi. Saya tidak pikir saya punya ending."

Ruth (pencipta Barbie) memberikan pencerahan penting: Barbie tidak dicipta untuk memiliki ending. 7 Hal ini sejalan dengan klaim Sartre bahwa eksistensi mendahului esensi - Barbie dicipta tanpa esensi yang ditetapkan, tanpa jalur atau akhir yg pasti. Ia bebas memilih siapa dirinya dan apa makna hidupnya.

Makna Menjadi Manusia

Barbie akhirnya diberikan pilihan untuk melepaskan status bonekanya dan menjadi manusia. Ruth memperingatkan bahwa manusia hanya punya satu ending: kematian. 8 Namun Barbie menjawab dengan tegas: "Saya ingin menjadi bagian dari orang-orang yg menciptakan makna. Bukan sesuatu yang dicipta, saya ingin melakukan imajinasi. Saya tidak ingin menjadi ide."

Melalui refleksi eksistensial ini, Barbie mengembangkan pemahaman tentang esensi dan makna hidupnya. Ruth menjelaskan bahwa menjadi manusia bukanlah sesuatu yg perlu diminta atau diinginkan - "Itu sesuatu yg bisa kamu temukan bahwa kamu adalah." 9 Dan Barbie memilih dengan jawaban sederhana: "ya."

Kesimpulan

Film Barbie 2023 berhasil mengemas tema filosofis kompleks dlm format hiburan yang aksesibel. Perjalanan Barbie dari boneka sempurna ke individu yg mengalami krisis eksistensial dan akhirnya memilih kebebasan mencerminkan pergulatan universal manusia dalam mencari makna hidup. Seperti kata narrator di akhir: "Karena Barbie bisa menjadi apa saja, wanita (dan Ken) bisa menjadi apa saja."

Referensi

  • 1. Doll, D. (2025, Agustus 28). Becoming Real: Barbie and the Crisis of Existential Identity. Blog of the APA. https://blog.apaonline.org/2025/08/28/becoming-real-barbie-and-the-crisis-of-existential-identity/
  • 2. Sportskeeda. (2023, Mei 25). Barbie 2023 trailer: Three major takeaways. https://www.sportskeeda.com/pop-culture/barbie-2023-trailer-three-major-takeaways
  • 3. Billboard. (2023, Agustus 23). 'Barbie' Becomes 2023's Top-Grossing Film in U.S. https://www.billboard.com/lists/barbie-top-grossing-film-2023-top-10/
  • 4. Express.co.uk. (2023, Juli 13). Barbie set for biggest box office of 2023. https://www.express.co.uk/entertainment/films/1790740/Barbie-Oscars-odds-Oppenheimer-Margot-Robbie-Cillian-Murphy
  • 5. The Independent. (2022, Februari 1). Jean-Paul Sartre, defining existentialism and nothingness. https://www.independent.co.uk/independentpremium/jean-paul-sartre-existentialism-meaning-b2004034.html
  • 6. ABC News. (2023, Juli 9). 'Barbie' premiere: All the looks from the star-studded pink carpet. https://abcnews.go.com/GMA/Style/barbie-premiere-star-studded-pink-carpet/story?id=101005129
  • 7. Film-Book. (2023, Juli 19). Film Review: BARBIE (2023): Greta Gerwig's Deep New Comedy. https://film-book.com/film-review-barbie-2023-greta-gerwigs-deep-new-comedy-stars-margot-robbie-in-the-role-she-was-born-to-play/
  • 8. GamesRadar. (2023, Desember 26). Barbie features my favorite scene of 2023. https://www.gamesradar.com/barbie-favorite-scene-2023-what-was-i-made-for-greta-gerwig/
  • 9. The Escapist. (2023, Juli 22). All Actors in Barbie 2023. https://www.escapistmagazine.com/all-actors-in-barbie-2023/
Download PDF tentang Transformasi Eksistensial dala (telah di download 7 kali)
  • Barbie 2023: Film Boneka yg Ungkap Krisis Eksistensial Modern
    Film Barbie (2023) karya sutradara Greta Gerwig menghadirkan narasi yang kompleks tentang pencarian identitas dan makna hidup melalui perjalanan protagonis dari dunia perfeksi menuju realitas eksistensial. Penelitian ini menganalisis bagaimana film tersebut mengintegrasikan konsep-konsep filosofis Jean-Paul Sartre, khususnya gagasan bahwa "eksistensi mendahului esensi", dalam konteks krisis identitas modern yang dialami karakter Barbie Stereotipikal.
Penulis
Swante Adi Krisna
Penikmat musik Ska, Reggae dan Rocksteady sejak 2004. Gooners sejak 1998. Blogger dan SEO paruh waktu sejak 2014. Graphic Designer autodidak sejak 2001. Website Programmer autodidak sejak 2003. Woodworker autodidak sejak 2024. Sarjana Hukum Pidana dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Surakarta. Magister Hukum Pidana di bidang cybercrime dari salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Surakarta. Magister Kenotariatan di bidang hukum teknologi, khususnya cybernotary dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Surakarta. Bagian dari Keluarga Besar Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.