Platform berbagi penelitian akademik terkemuka Academia.edu akhirnya merevisi ketentuan layanan kontroversialnya setelah gelombang protes dari pengguna di seluruh dunia. Perubahan ini terjadi menyusul kekhawatiran akademisi terkait penggunaan data pribadi mereka, termasuk nama, suara, dan foto1.
Latar Belakang Kontroversi
Academia.edu, yg diluncurkan pada September 2008 oleh Richard Price2, sempat mengundang kemarahan pengguna ketika memperbarui syarat dan ketentuannya. Klausul baru dalam bagian "Lisensi yg Diberikan oleh Anggota" memberikan hak yg sangat luas kepada platform tersebut.
Dalam ketentuan awal, Academia.edu meminta pengguna untuk memberikan lisensi dunia yg tidak dapat dicabut, non-eksklusif, dan dapat dipindahtangankan. Hal ini mencakup penggunaan nama, suara, tanda tangan, foto, kemiripan wajah, kota, afiliasi institusional, kutipan, penyebutan, publikasi, dan bidang minat pengguna3. Platform ini bahkan mengklaim hak untuk menggunakan data tersebut dlm iklan dan penjualan layanan mereka.
Reaksi Komunitas Akademik
Banyak akademisi yg menggunakan Academia.edu sebagai halaman web pribadi mereka langsung bereaksi negatif. Kekhawatiran utama muncul karena ketentuan tersebut memberikan keleluasaan yg terlalu besar bagi platform dlm menggunakan karya dan identitas pengguna.
Klausul kontroversial lainnya menyangkut penggunaan konten anggota. Platform ini mengklaim hak untuk menganalisis, mentransformasi, dan menciptakan karya turunan dari konten anggota, termasuk penggunaan Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan) untuk menghasilkan adaptasi4.
Alternatif Platform
Menanggapi situasi ini, beberapa kalangan akademis mulai merekomendasikan platform alternatif seperti PhilPeople untuk bidang filsafat. Platform ini dinilai memiliki ketentuan penggunaan yg lebih ramah pengguna5.
Respon Cepat Academia.edu
Menghadapi tekanan dari komunitas pengguna, Richard Price selaku pemilik Academia.edu akhirnya memberikan respons. Dalam sebuah pengumuman, Price menyatakan bahwa pihaknya telah menghapus referensi tentang suara, kemiripan wajah, dan elemen kontroversial lainnya dari ketentuan layanan.
Ketentuan baru yg direvisi kini berbunyi: "Dengan membuat Akun di Academia.edu, Anda memberikan kami lisensi dunia yg dapat dicabut, non-eksklusif, dan dapat dipindahtangankan untuk menampilkan informasi profil Anda kepada pemegang akun Academia.edu lainnya, termasuk dlm kaitannya dengan mempromosikan layanan dan fitur Academia.edu."6
Penegasan Hak Kepemilikan
Price juga menegaskan bahwa ketentuan baru tidak memberikan hak kepemilikan kepada Academia.edu atas informasi profil pengguna, yg tetap menjadi milik pengguna. Ini merupakan perubahan signifikan dari ketentuan sebelumnya yg lebih invasif.
Dampak Terhadap Pengguna
Platform Academia.edu saat ini memiliki sekitar 175 juta pengguna dan mengumpulkan 32% dari makalah penelitian dunia7. Kontroversi ini menunjukkan betapa sensitifnya isu privasi data dlm komunitas akademik.
Bagi mahasiswa dan peneliti, platform ini tetap menjadi salah satu sumber referensi penting. Namun, insiden ini mengingatkan pentingnya membaca dan memahami ketentuan layanan sebelum menggunakan platform digital apapun8.
Perspektif Industri
Kasus Academia.edu mencerminkan tantangan yg dihadapi platform digital dlm menyeimbangkan kepentingan bisnis dengan hak pengguna. Platform yg telah meraih pendanaan jutaan dolar ini harus mempertimbangkan model bisnis yg berkelanjutan sambil menjaga kepercayaan pengguna9.
Industri teknologi pendidikan semakin menyadari bahwa transparansi dan penghormatan terhadap hak pengguna adalah kunci kesuksesan jangka panjang. Insiden ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi platform serupa10.
Kesimpulan
Revisi cepat ketentuan layanan Academia.edu menunjukkan kekuatan kolektif komunitas pengguna dlm menghadapi kebijakan yg dianggap merugikan. Meskipun platform ini tetap memainkan peran penting dlm ekosistem akademik global, insiden ini menekankan pentingnya dialog berkelanjutan antara penyedia layanan dan pengguna.
Ke depannya, diharapkan platform akademik dapat mengembangkan model bisnis yg lebih transparan dan menghormati hak-hak fundamental pengguna. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan dan mendorong inovasi dlm bidang teknologi pendidikan.
Referensi
- Daily Nous. (2025, September 22). What Will Academia.edu Do with Its New Rights to Your Name, Likeness, and Voice? Retrieved from https://dailynous.com/2025/09/22/what-will-academia-edu-do-with-its-new-rights-to-your-name-likeness-and-voice/
- Katadata. (2022, Juni 16). 4 Cara Download File Academia Gratis Tanpa Login. Retrieved from https://katadata.co.id/berita/lifestyle/62aaf7894a062/4-cara-download-file-academia-gratis-tanpa-login
- Medcom.id. (2024, Mei 27). Jangan Bingung, Ini Cara Download File Academia Gratis Tanpa Login. Retrieved from https://www.medcom.id/teknologi/tips-trik/9K5Axv0K-jangan-bingung-ini-cara-download-file-academia-gratis-tanpa-login
- TechCrunch. (2012, Agustus 17). Academia.edu Adds Analytics To Bring Transparency To How Research Spreads. Retrieved from https://techcrunch.com/2012/08/17/academia-edu/
- Liputan6. (2021, Februari 18). Cara Unduh Dokumen Academia Tanpa Harus Mendaftar. Retrieved from https://www.liputan6.com/tekno/read/4485499/cara-unduh-dokumen-academia-tanpa-harus-mendaftar
- EdSurge. (2019, Maret 28). Academia.edu Raises $16M, Launches Mobile App for Researchers. Retrieved from https://www.edsurge.com/news/2019-03-28-academia-edu-raises-16m-launches-mobile-app-for-researchers
- PR Newswire. (2022, Februari 23). Academia.edu Grows to 175 Million Users While Gathering 32% of the World's Research Papers. Retrieved from https://www.prnewswire.com
- Forbes. (2017, Januari 23). Dear Scholars, Delete Your Account At Academia.Edu. Retrieved from https://www.forbes.com
- FinSMEs. (2022, Februari 23). Academia.edu Raises $23M in Series D Funding. Retrieved from https://www.finsmes.com
- The Chronicle of Higher Education. (2018, Januari 7). The Case Against Academia.edu. Retrieved from https://www.chronicle.com