Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT) membuktikan bahwa teknik eco-driving dapat mengurangi emisi karbon dioksida dari kendaraan bermotor hingga 22 persen. 1 Temuan ini memberikan harapan baru dlm upaya mitigasi perubahan iklim global yg semakin mendesak.
Studi berskala besar yang dipimpin oleh peneliti MIT ini menggunakan metode deep reinforcement learning untuk menganalisis dampak eco-driving terhadap emisi kendaraan di tiga kota besar Amerika Serikat. 2 Penelitian tersebut melibatkan simulasi lebih dari 6.000 persimpangan bersinyal dan menganalisis lebih dari satu juta skenario lalu lintas.
Definisi dan Konsep Eco-Driving
Eco-driving merupakan teknik berkendara yg mengombinasikan aspek keselamatan dengan efisiensi energi. 3 Teknik ini melibatkan penyesuaian kecepatan kendaraan secara dinamis untuk mengurangi pengereman mendadak dan akselerasi berlebihan. Pada dasarnya, eco-driving adalah strategi mengemudi yang bertujuan meminimalkan konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang.
Komponen Utama Eco-Driving
Menurut riset MIT, eco-driving mencakup beberapa komponen penting. Pertama adalah optimalisasi kecepatan untuk menghindari berhenti di persimpangan. Kedua, pengurangan akselerasi berlebihan yg dapat meningkatkan konsumsi bahan bakar. 4 Ketiga, koordinasi antara kendaraan untuk menciptakan aliran trafik yang lebih efisien.
Teknologi Pendukung
Implementasi eco-driving dlm jangka pendek dapat berupa panduan kecepatan melalui dashboard kendaraan atau aplikasi smartphone. 5 Sementara dlm jangka panjang, teknologi ini dapat berkembang menjadi kontrol kecepatan cerdas yg langsung mengatur akselerasi kendaraan semi-otonom dan otonom penuh melalui sistem komunikasi kendaraan-ke-infrastruktur.
Metodologi Penelitian MIT
Tim peneliti MIT mengidentifikasi 33 faktor yg mempengaruhi emisi kendaraan, termasuk temperatur, kemiringan jalan, topologi persimpangan, usia kendaraan, dan perilaku pengemudi. 6 Mereka menggunakan data dari OpenStreetMap dan survei geologis AS untuk menciptakan replika digital lebih dari 6.000 persimpangan bersinyal di Atlanta, San Francisco, dan Los Angeles.
Penggunaan Deep Reinforcement Learning
Penelitian ini menggunakan deep reinforcement learning untuk mengoptimalkan setiap skenario eco-driving guna mencapai manfaat maksimal dlm pengurangan emisi. 7 Teknologi AI ini melatih perilaku berkendara melalui interaksi trial-and-error dengan simulator lalu lintas berkualitas tinggi, memberikan reward pada perilaku kendaraan yg lebih hemat energi.
Hasil Penelitian dan Dampak Lingkungan
Analisis menunjukkan bahwa penerapan penuh eco-driving dapat mengurangi emisi karbon di persimpangan antara 11 hingga 22 persen. 8 Yang menarik, bahkan ketika hanya 10 persen kendaraan menerapkan eco-driving, masih dapat menghasilkan 25 hingga 50 persen dari total pengurangan emisi CO2.
Variasi Berdasarkan Karakteristik Kota
Manfaat eco-driving bervariasi tergantung pada tata letak jalan kota. Kota yang lebih padat seperti San Francisco memiliki ruang terbatas untuk implementasi eco-driving antara persimpangan, sehingga potensi penghematan emisi lebih rendah. 9 Sebaliknya, Atlanta dapat mengalami manfaat yg lebih besar mengingat batas kecepatan yg lebih tinggi.
Efek Domino pada Kendaraan Non-Eco
Salah satu temuan paling menarik adalah efek car-following dynamics. Kendaraan yg tidak menerapkan eco-driving akan mengikuti kendaraan eco-driving yg telah dikontrol untuk meoptimalkan kecepatan saat melewati persimpangan dengan lancar. 10 Hal ini mengurangi emisi karbon kendaraan non-eco secara tidak langsung.
Implementasi Bertahap dan Efisiensi
Penelitian mengungkapkan bahwa optimalisasi dinamis batas kecepatan di sekitar 20 persen persimpangan sudah dapat memberikan 70 persen dari total manfaat pengurangan emisi. 11 Ini mengindikasikan bahwa langkah-langkah eco-driving dapat diimplementasikan secara bertahap sambil tetap memiliki dampak yg dapat diukur dan positif.
Aspek Keselamatan dan Throughput
Analisis terhadap metrik keselamatan surrogate yg banyak digunakan, seperti time to collision, menunjukkan bahwa eco-driving sama amannya dengan mengemudi manusia biasa. 12 Dlm beberapa kasus, eco-driving bahkan dapat meningkatkan throughput kendaraan dengan meminimalkan emisi.
Sinergitas dengan Teknologi Hijau Lainnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa eco-driving dapat memberikan manfaat yg lebih besar ketika dikombinasikan dengan solusi dekarbonisasi transportasi alternatif. 13 Misalnya, adopsi eco-driving 20 persen di San Francisco akan mengurangi tingkat emisi sebesar 7 persen, namun ketika dikombinasikan dengan proyeksi adopsi kendaraan hibrida dan listrik, pengurangan emisi dapat mencapai 17 persen.
Implementasi Praktis dan Skalabilitas
Menurut Professor Cathy Wu dari MIT, ini hampir merupakan intervensi gratis. 14 Kita sudah memiliki smartphone dlm mobil, dan dengan cepat mengadopsi mobil dengan fitur otomasi yg lebih canggih. Untuk sesuatu yg dapat berkembang dengan cepat dlm praktik, itu harus relatif sederhana untuk diimplementasikan dan siap pakai.
Kesimpulan
Penelitian MIT ini memberikan bukti empiris pertama tentang manfaat eco-driving dlm skala jaringan. Dengan potensi pengurangan emisi hingga 22 persen dan kemudahan implementasi, eco-driving menjadi solusi praktis dan efektif untuk mitigasi perubahan iklim. Teknologi ini tidak hanya menguntungkan lingkungan, tetapi juga dapat menghemat biaya operasional kendaraan dan meningkatkan kualitas udara perkotaan.
Referensi
- MIT News. (2025, August 7). Eco-driving measures could significantly reduce vehicle emissions. Retrieved from https://news.mit.edu/2025/eco-driving-measures-could-significantly-reduce-vehicle-emissions-0807
- MSN. (2025, August 7). Eco-driving measures could significantly reduce vehicle emissions. Retrieved from https://www.msn.com/en-us/technology/general/eco-driving-measures-could-significantly-reduce-vehicle-emissions/ar-AA1K5Bib
- Republika. (2022, May 3). Pentingnya Memahami Teknik Berkendara Eco Driving. Retrieved from https://republika.co.id/berita/rb1amd380/pentingnya-memahami-teknik-berkendara-eco-driving
- Kompas. (2022, October 9). Tes Eco Driving, Hemat Solar Naik Isuzu Traga. Retrieved from https://otomotif.kompas.com/read/2022/10/09/121654115/tes-eco-driving-hemat-solar-naik-isuzu-traga
- EurekAlert. (2025, August 6). Eco-driving measures could significantly reduce vehicle emissions. Retrieved from https://www.eurekalert.org/news-releases/1094002
- Sonnenseite. (2025, August 9). Eco-driving measures could significantly reduce vehicle emissions. Retrieved from https://www.sonnenseite.com/en/mobility/eco-driving-measures-could-significantly-reduce-vehicle-emissions/
- Nature. (2025, July 2). Eco-Driving and Energy Management in Vehicles. Retrieved from https://www.nature.com/research-intelligence/nri-topic-summaries/eco-driving-and-energy-management-in-vehicles
- Kompas Edukasi. (2021, August 1). Mahasiswa, Begini Tips Hemat BBM dengan Teknik Eco Driving. Retrieved from https://edukasi.kompas.com/read/2021/08/01/083518271/mahasiswa-begini-tips-hemat-bbm-dengan-teknik-eco-driving?page=all
- Kompas Otomotif. (2020, November 13). Supaya Lebih Ramah Lingkungan, Sopir Angkot Diajari Eco Driving. Retrieved from https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/13/082200515/supaya-lebih-ramah-lingkungan-sopir-angkot-diajari-eco-driving
- Tempo. (2021, August 25). Mengenal Eco Driving, Teknik Mengemudi Ramah Lingkungan dan Hemat BBM. Retrieved from https://www.tempo.co/otomotif/mengenal-eco-driving-teknik-mengemudi-ramah-lingkungan-dan-hemat-bbm-480969
- Berita Satu. (2023, August 13). Belajar Sambil Bermain dengan Eco Driving Simulator di GIIAS 2023. Retrieved from https://www.beritasatu.com/ototekno/1061836/belajar-sambil-bermain-dengan-eco-driving-simulator-di-giias-2023
- JPNN. (2018, July 24). Eco Driving untuk Langit Biru. Retrieved from https://www.jpnn.com/news/eco-driving-untuk-langit-biru
- BusinessWire. (2021, April 7). Unifrax Introduces New Catalysis Product Eco-lytic™ — a Cleaner. Retrieved from https://www.businesswire.com/news/home/20210407005247/en/Unifrax-Introduces-New-Catalysis-Product-Eco-lytic-a-Cleaner-Lower-Weight-and-More-Efficient-Solution-for-Reducing-Vehicle-Emissions
- Kompas Otomotif. (2025, September 9). Jakarta Hadapi Polusi Udara: Sektor Transportasi Jadi Penyebab Utama. Retrieved from https://otomotif.kompas.com/read/2025/09/09/082200715/jakarta-hadapi-polusi-udara--sektor-transportasi-jadi-penyebab-utama

