{!-- ra:00000000000003ec0000000000000000 --}Tim SPQR Raih Best Paper Award RoboCup 2025 dengan Inovasi AI Detection - SWANTE ADI KRISNA
cross
Hit enter to search or ESC to close
Tim SPQR Raih Best Paper Award RoboCup 2025 dengan Inovasi AI Detection
19
September 2025

Tim SPQR Raih Best Paper Award RoboCup 2025 dengan Inovasi AI Detection

  • 1
  • 19 September 2025

Salvador, Brasil - Kompetisi robotika terbesar dunia, RoboCup 2025, kembali mencatatkan sejarah baru dgn lahirnya terobosan teknologi self-supervised learning untuk deteksi bola sepak. Tim SPQR dari Roma, Italia, berhasil meraih penghargaan best paper award dlm symposium RoboCup 2025 melalui penelitian mereka yang berjudul "Self-supervised Feature Extraction for Enhanced Ball Detection on Soccer Robots"1. Pencapaian ini menandai era baru dalam pengembangan robot sepak bola otonom yg lebih efisien dan adaptif.

Tantangan Utama: Minimalisasi Data Label Manual

Daniele Affinita, salah satu peneliti utama dari tim SPQR, menjelaskan bahwa masalah utama yg mereka hadapi adalah kebutuhan deep learning akan data berlabel dalam jumlah besar. "Untuk tugas-tugas umum yang sudah banyak diteliti, kita bisa menemukan dataset berlabel secara online. Namun ketika tugasnya sangat spesifik seperti dlm RoboCup, kita harus mengumpulkan dan melabeli data sendiri," ujarnya2. Proses ini membutuhkan upaya manusia yg signifikan dan tidak dapat diskalakan dengan mudah.

Pendekatan self-supervised learning yg dikembangkan tim ini bertujuan mempelajari representasi data yg berguna tanpa memerlukan label eksplisit. Metode ini menggunakan apa yg disebut pretext tasks - tugas-tugas yg tidak memerlukan label eksplisit namun memanfaatkan struktur data itu sendiri3. Dalam kasus mereka, model dilatih untuk memprediksi bagian gambar yg hilang setelah di-mask secara acak.

Inovasi Framework: Kombinasi Model Teacher dan Self-Supervision

Keunikan penelitian ini terletak pada pengayaan data menggunakan external guidance dari model yg lebih besar sebagai teacher. Model teacher dilatih pada tugas yg lebih umum daripada target akhir, memberikan panduan eksternal untuk memfokuskan proses self-supervision4. Tim SPQR menggunakan model YOLO untuk deteksi objek sebagai panduan eksternal, dimana model ini memprediksi bounding box berbentuk persegi panjang di sekitar bola, sementara target akhir adalah memprediksi lingkaran ketat di sekitar bola.

Implementasi di lapangan menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan model tahun 2024. Model baru memerlukan data pelatihan yg jauh lebih sedikit dan menunjukkan robustitas tinggi terhadap berbagai kondisi pencahayaan5. Hal ini sangat penting mengingat setiap venue kompetisi memiliki karakteristik pencahayaan dan bayangan yg berbeda-beda.

Performa Tim SPQR di RoboCup 2025

Tim SPQR, yg namanya diambil dari Roma kuno, telah berkompetisi dlm RoboCup sejak 1998, menjadikan mereka salah satu tim tertua dlm kompetisi ini6. Awalnya berkompetisi menggunakan robot berkaki empat, tim ini kemudian beralih ke robot humanoid bipedal yg lebih menantang karena memerlukan keseimbangan dan kemampuan berjalan dengan dua kaki.

Tren positif yang ditunjukkan tim ini cukup mengesankan - dari posisi ke-9 pada 2019, meraih posisi ketiga di German Open 2025, hingga finis di posisi ke-4 pada RoboCup 20257. Kesuksesan ini menarik lebih banyak mahasiswa untuk bergabung, menciptakan siklus positif dimana semakin banyak kemenangan, semakin banyak mahasiswa tertarik, dan semakin banyak yang dapat dikerjakan untuk tantangan RoboCup.

Filosofi Tim: Riset vs Kemenangan

Domenico Bloisi, manajer tim SPQR, menekankan bahwa tim mereka lebih mengutamakan inovasi riset daripada sekadar memenangkan pertandingan. "Kami lebih memilih menggunakan kode buatan sendiri dan tidak menang, daripada menang menggunakan kode yg dikembangkan orang lain," jelasnya8. Filosofi ini mungkin tidak optimal untuk meraih juara pertama, namun mempersiapkan mahasiswa untuk riset di luar RoboCup.

Aplikasi Beyond RoboCup: Precision Agriculture

Salah satu kontribusi penting dari penelitian ini adalah kemungkinan aplikasi di luar konteks RoboCup. Tim sedang mengeksplorasi penerapan detektor bola untuk precision farming, khususnya untuk mendeteksi buah-buahan berbentuk bulat9. Lab mereka telah terlibat dlm berbagai proyek terkait aplikasi pertanian, termasuk proyek Flourish (2015-2018) dan CANOPIES yg fokus pada pertanian presisi untuk tanaman permanen.

Vincenzo Suriani menambahkan bahwa mereka memiliki proyek lain untuk mendeteksi dan memanen anggur. "Ada upaya besar untuk membawa pengetahuan kembali dari RoboCup ke proyek-proyek lain, dan sebaliknya," katanya10. Visi mereka adalah memfokuskan pada generasi baru robot humanoid yg dapat digunakan untuk berbagai aplikasi dengan platform dan software yg diturunkan dari kode RoboCup.

Masa Depan RoboCup: Perubahan Liga dan Platform

RoboCup menghadapi perubahan besar dengan rencana merger antara Standard Platform League (SPL) dan Humanoid Kid-size League11. Tim SPQR kini harus memutuskan apakah bergabung dengan liga gabungan baru atau beralih ke robot berukuran dewasa. Mereka telah mengakuisisi robot dari Booster dan akan mengakuisisi robot G1 dari Unitree untuk melengkapi keluarga robot baru mereka.

Perdebatan mengenai ukuran robot optimal untuk kompetisi mencerminkan dua posisi berbeda dlm komunitas. Beberapa tim mendorong perpindahan cepat ke platform yg lebih besar karena robot menjadi lebih murah, sementara tim lain ingin tetap dengan platform lebih kecil untuk fokus pada riset multi-agen12. Liga kecil dan menengah kemungkinan akan ditutup dalam dua tahun, begitu juga liga simulasi.

Visi 2050: Satu Liga untuk Menghadapi Manusia

Daniele Affinita menyatakan bahwa untuk mencapai tantangan 2050 - dimana robot dapat mengalahkan juara Piala Dunia FIFA - perlu ada satu liga yg menggabungkan semua aspek penelitian13. "Hingga saat ini, liga yg berbeda fokus pada masalah penelitian yg berbeda. Ada liga yg fokus hanya pada strategi, lainnya hanya pada hardware, liga kami fokus terutama pada koordinasi dan penanganan dinamis gameplay," jelasnya.

Kesimpulan

Terobosan self-supervised learning untuk deteksi bola sepak robot yg dikembangkan tim SPQR menunjukkan potensi besar untuk aplikasi di berbagai bidang. Pendekatan mereka yg mengurangi ketergantungan pada data berlabel manual dan meningkatkan robustitas model membuka jalan bagi pengembangan sistem AI yg lebih efisien. Dengan visi untuk mengintegrasikan berbagai aspek penelitian robotika dan memperluas aplikasi ke bidang lain seperti pertanian presisi, penelitian ini tidak hanya berkontribusi pada kemajuan robot sepak bola tetapi juga pada perkembangan AI secara umum.

Daftar Pustaka

  • Smith, L. (2025, September 19). Self-supervised learning for soccer ball detection and beyond: interview with winners of the RoboCup 2025 best paper award. AIhub. https://aihub.org/2025/09/19/self-supervised-learning-for-soccer-ball-detection-and-beyond-interview-with-winners-of-the-robocup-2025-best-paper-award/
  • Robohub. (2025, September 19). Self-supervised learning for soccer ball detection and beyond: interview with winners of the RoboCup 2025 best paper award. https://robohub.org/self-supervised-learning-for-soccer-ball-detection-and-beyond-interview-with-winners-of-the-robocup-2025-best-paper-award/
  • Global Times. (2025, July 9). RoboCup 2025 AI robot training match held in Beijing. https://www.globaltimes.cn/page/202507/1338007.shtml
  • MENAFN. (2025, July 4). Robocup 2025 To Showcase The World's Top Robot Soccer Teams In Brazil. https://menafn.com/1109763695/Robocup-2025-To-Showcase-The-Worlds-Top-Robot-Soccer-Teams-In-Brazil
  • Asia-e. (2025, September 18). Incheon Begins Preparations for "RoboCup 2026"... Aiming to Become a Global Robotics Industry Hub. https://www.asiae.co.kr/en/article/2025091915011360402
  • Tehran Times. (2025, September 8). Robocup Rescue Simulation League. https://www.tehrantimes.com/tag/Robocup%20Rescue%20Simulation%20League
  • Courier Mail. (2025, July 17). Robocup Regional competition: Students push boundaries of technology. https://www.couriermail.com.au/news/toowoomba/robocup-regional-competition-students-push-boundaries-of-technology/news-story/8d1922c3c89cda6a556e6ecf2eff88f2
  • Tehran Times. (2025, August 2). Iranian students crowned champion in Robocup Rescue Simulation League. https://www.tehrantimes.com/news/516313/Iranian-students-crowned-champion-in-Robocup-Rescue-Simulation
  • Robotics & Automation News. (2025, July 5). RoboCup 2025 brings the world's top robot soccer teams to Brazil. https://roboticsandautomationnews.com
  • Maynooth University. (2025, September 4). RoboÉireann 2nd in RoboCup 2025 Champions Cup. https://www.maynoothuniversity.ie
  • SSBCrack. (2025, July 18). University of Hertfordshire Competes in RoboCup 2025 with Autonomous Robots. https://news.ssbcrack.com
  • Techopedia. (2025, September 19). Robotics in Sports: Could Robot Leagues Win Over Fans? https://www.techopedia.com/robotics-in-sports-fan-interest
  • IDW Online. (2025, July 22). Robot soccer: Boosted HTWK Robots are world champions! https://idw-online.de/en/news855816
Download PDF tentang Implementasi Self-Supervised L (telah di download 3 kali)
  • Tim SPQR Raih Best Paper Award RoboCup 2025 dengan Inovasi AI Detection
    Penelitian ini menganalisis implementasi framework self-supervised learning yang dikembangkan oleh tim SPQR dalam kompetisi RoboCup 2025 untuk meningkatkan akurasi deteksi bola sepak pada robot otonom. Pendekatan inovatif ini menggabungkan pretext tasks dengan external guidance dari model teacher untuk mengurangi ketergantungan pada data berlabel manual, mencapai peningkatan signifikan dalam efisiensi pelatihan dan robustitas model terhadap variasi kondisi lingkungan. Framework yang dihasilkan tidak hanya terbukti efektif dalam konteks RoboCup tetapi juga menunjukkan potensi aplikasi yang luas dalam bidang precision agriculture dan deteksi objek berbentuk bulat lainnya.
Penulis
Swante Adi Krisna
Penikmat musik Ska, Reggae dan Rocksteady sejak 2004. Gooners sejak 1998. Blogger dan ai paruh waktu sejak 2014. Graphic Designer autodidak sejak 2001. Website Programmer autodidak sejak 2003. Woodworker autodidak sejak 2024. Sarjana Hukum Pidana dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Surakarta. Magister Hukum Pidana di bidang cybercrime dari salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Surakarta. Magister Kenotariatan di bidang hukum teknologi, khususnya cybernotary dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Surakarta. Bagian dari Keluarga Besar Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.