Ethics: An International Journal of Social, Political, and Legal Philosophy merilis kebijakan komprehensif tentang penggunaan artificial intelligence (AI atau Kecerdasan Buatan) untuk penulis, editor, dan reviewer (penilai naskah). Douglas Portmore dari Universitas Notre Dame selaku editor-in-chief (pemimpin redaksi) telah mengumumkan panduan resmi yang membagi aturan menjadi dua kategori utama dengan sanksi tegas bagi pelanggar.1
Larangan AI sebagai Penulis atau Ko-Penulis
Kebijakan pertama menegaskan bahwa alat AI tidak dapat menjadi penulis atau bahkan ko-penulis dalam pengajuan naskah. Penulis manusia harus mengambil tanggung jawab moral dan hukum penuh atas karya mereka.2 Ini mencakup tanggung jawab atas argumen, pernyataan, dan sumber yang dikutip atau tidak dikutip.
Mengambil teks dari alat generative AI (AI generatif) dan menyajikannya sebagai karya sendiri dikategorikan sebagai plagiarisme. Bentuk ketidakjujuran intelektual ini juga berlaku ketika penulis menggunakan AI untuk menghasilkan daftar keberatan terhadap tesis atau argumen.3 Penulis yang menggunakan konten yang dihasilkan AI harus transparan dengan mengungkapkan alat yang digunakan dan bagaimana cara penggunaannya.
Atribusi Sumber yang Tepat
Masalah muncul ketika penulis hanya mengutip alat AI sebagai sumber. AI mungkin bukan sumber asli karena data pelatihannya berasal dari karya penulis lain.4 Mengaitkan objeksi kepada ChatGPT bisa sama bermasalahnya dengan mengaitkan objeksi kepada kolega yang hanya menyampaikan keberatan yang dikemukakan Rawls. Penulis perlu melacak sumber asli dari contoh atau keberatan yang dihasilkan AI.
| Aspek Kebijakan π | Aturan untuk Kontributor π | Aturan untuk Editor & Reviewer π₯ |
|---|---|---|
| Kepenulisan | AI tidak boleh jadi penulis atau ko-penulis | Tidak menggunakan AI untuk menilai naskah |
| Tanggung Jawab | Penulis bertanggung jawab penuh atas konten | Memberikan penilaian independen sendiri |
| Transparansi | Wajib ungkapkan penggunaan AI | Jaga kerahasiaan naskah |
| Plagiarisme | Menggunakan teks AI tanpa atribusi adalah plagiat | Tidak mengunggah naskah ke server eksternal |
| Sumber Asli | Lacak dan kutip sumber manusia yang asli | Tidak boleh gunakan ringkasan AI |
| Kreativitas | Karya orisinal lebih dihargai | Laporan harus ditulis sendiri |
| Sanksi | Larangan mengirim atau mereview | Pelanggaran kerahasiaan dan integritas |
Perlindungan Kreativitas Manusia dalam Akademik
Editor Ethics menekankan nilai kreativitas manusia dengan lebih menghargai karya yang menyajikan ide dan wawasan orisinal penulis.5 Konten yang tidak berasal dari penulis dapat dianggap kurang diinginkan dan layak terbit. Pendekatan ini mencerminkan komitmen jurnal terhadap integritas intelektual.
Pedoman untuk Editor dan Reviewer
Naskah yang dikirim ke Ethics bersifat rahasia. Editor dan reviewer harus menjaga kerahasiaan dan melindungi hak kekayaan intelektual penulis.6 Mengunggah naskah ke layanan eksternal yang tidak memiliki kontrol akses yang memadai akan melanggar kerahasiaan, sama seperti membagikannya kepada kolega.
Reviewer yang setuju menilai untuk Ethics melakukannya dengan pemahaman implisit bahwa mereka akan memberikan penilaian independen mereka sendiri. Basis penilaian harus semata-mata dari pembacaan mereka sendiri terhadap manuskrip.1 Menggunakan ringkasan AI atau alat AI untuk menghasilkan bagian mana pun dari laporan mereka dianggap tidak pantas.
Implikasi untuk Dunia Pendidikan dan Riset
Kebijakan ini muncul di tengah kekhawatiran global tentang etika AI dalam pendidikan. UNESCO mengadakan pertemuan dengan lebih dari 500 pendidik berbahasa Prancis untuk membahas peran AI dalam praktik pengajaran yang berpusat pada manusia.7 Diskusi serupa terjadi di berbagai negara tentang penskalaan infrastruktur AI yang bertanggung jawab dan kemampuan untuk layanan sipil.
Korea Selatan mempersiapkan pedoman etika AI resmi pertama untuk universitas di tengah meningkatnya kecurangan akademik menggunakan kecerdasan buatan.8 Sementara Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (OJK) memperbarui pedoman kode etik AI untuk mengurangi risiko dalam teknologi finansial. Langkah-langkah ini menunjukkan urgensi pengaturan AI di berbagai sektor.
Kesimpulan
Kebijakan AI dari jurnal Ethics menetapkan standar jelas untuk penggunaan teknologi dalam penerbitan akademik. Dengan melarang AI sebagai penulis, mewajibkan transparansi, dan melindungi kreativitas manusia, jurnal ini mengambil posisi tegas dalam menjaga integritas riset filosofis. Editor berhak memberikan sanksi hingga melarang pelanggar dari proses review atau pengiriman naskah. Pendekatan ini mengakui bahwa meskipun AI dapat menjadi alat bantu, tanggung jawab intelektual dan kreativitas orisinal harus tetap berada di tangan manusia.
Daftar Pustaka
- Weinberg, J. (2025, 3 Desember). Ethics Announces AI Policy. Daily Nous. https://dailynous.com/2025/12/03/ethics-announces-ai-policy/
- UNESCO. (2025, 25 November). AI in education: ensuring ethical and human-centered integration. https://www.unesco.org/en/articles/ai-education-ensuring-ethical-and-human-centered-integration
- Forbes Tech Council. (2025, 15 September). The High Stakes Of AI: Why Ethics Must Lead The Way. Forbes. https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/09/15/the-high-stakes-of-ai-why-ethics-must-lead-the-way/
- Antara News. (2025, 1 Desember). OJK refines AI ethics code to mitigate financial tech risks. https://en.antaranews.com/news/394477/ojk-refines-ai-ethics-code-to-mitigate-financial-tech-risks
- Dinalipi. (2025, 23 November). 9th NMC concludes, Speaker calls for ethical AI policy in media. https://www.dinalipi.com/9th-nmc-concludes-speaker-calls-for-ethical-ai-policy-in-media/
- Chiang Rai Times. (2025, 4 Desember). AI Regulation: The Next Big Global Policy Battle. https://www.chiangraitimes.com/ai/ai-regulation-and-global-policy/
- UNESCO. (2025, 5 Desember). From Principles to Practice: Ethical Anchoring in AI Governance. https://www.unesco.org/en/articles/principles-practice-ethical-anchoring-ai-governance
- The Korea Times. (2025, 26 November). Korea to set AI ethics guidelines for universities as academic cheating surges. https://www.koreatimes.co.kr/southkorea/society/20251127/korea-to-set-ai-ethics-guidelines-for-universities-as-academic-cheating-surges


