Direktorat Jenderal Kekuatan Pertahanan Kementerian Pertahanan menggelar rapat strategis untuk meningkatkan kemampuan navigasi kapal perang Indonesia. Langkah ini menunjukkan komitmen serius pemerintah dalam memperkuat alutsista TNI AL di tengah dinamika keamanan maritim regional yang semakin kompleks.
Rapat Strategis Pengadaan Harwat
Brigadir Jenderal TNI Totok Budhi Sugiarto, S.E., M.A., selaku Direktur Materiil Ditjen Kuathan Kemhan memimpin rapat penting pada Selasa, 22 Juli 2025 1. Pertemuan yg berlangsung di Ruang Rapat Dit Mat Ditjen Kuathan Kemhan Lantai 6 Gedung D.I. Panjaitan ini membahas pengadaan Harwat UO TNI AL tentang Alat Navigasi KRI.
Rapat tersebut melibatkan PT. Cipta Teknologi Persada sebagai mitra strategis dlm pengembangan teknologi navigasi. Lokasi pertemuan di Jl. Tanah Abang Timur No. 7 Jakarta Pusat menjadi saksi bisu komitmen negara untuk memperkuat pertahanan maritim nasional.
KRI Koarmada I yang Diperkuat
Pengadaan ini mencakup empat unit KRI Koarmada I yang strategis, yakni KRI USH-359, KRI TKD-518, KRI CLT-641, dan KRI TCB-532. Keempat kapal perang ini memegang peranan krusial dalam menjaga kedaulatan perairan Indonesia bagian barat 2.
Spesifikasi dan Kemampuan
Alat navigasi modern yang akan dipasang diharapkan mampu meningkatkan akurasi posisi dan kemampuan operasional. Teknologi canggih ini juga akan mendukung koordinasi antar kapal dalam formasi tempur maupun patroli rutin.
Penguatan KRI Koarmada II
Tak ketinggalan, KRI Koarmada II juga mendapat perhatian khusus melalui pengadaan Harwat untuk KRI KST-356, KRI NPS-403, KRI TKP-519, dan KRI SGG-906. Armada yang berbasis di Surabaya ini memiliki tanggung jawab menjaga perairan Indonesia bagian tengah 3.
Integrasi Sistem Navigasi
Sistem navigasi terintegrasi akan memungkinkan koordinasi real-time antar unsur. Hal ini sangat penting mengingat luasnya wilayah operasi Koarmada II yg mencakup Selat Malaka hingga perairan Nusa Tenggara.
Implikasi Strategis
Pengadaan alat navigasi ini bukan sekadar upgrade teknologi, melainkan bagian dari strategi pertahanan maritim jangka panjang. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar dunia membutuhkan armada laut yang handal dan berteknologi mutakhir 4.
Masa Depan Armada TNI AL
Modernisasi sistem navigasi ini diharapkan akan meningkatkan efektivitas operasi TNI AL. Dengan teknologi navigasi terkini, kemampuan patroli dan pengamanan wilayah perairan Indonesia akan semakin optimal.
Langkah strategis ini menunjukan keseriusan pemerintah dalam membangun kekuatan maritim yang tangguh. TNI AL sebagai garda terdepan pertahanan laut memerlukan dukungan teknologi terbaik untuk menjalankan tugasnya.
Kesimpulan
Pengadaan Harwat alat navigasi untuk KRI Koarmada I dan II merupakan investasi jangka panjang bagi keamanan maritim Indonesia. Dengan melibatkan industri dalam negeri seperti PT. Cipta Teknologi Persada, program ini juga mendukung kemandirian teknologi pertahanan nasional. Modernisasi armada TNI AL ini diharapkan mampu menghadapi tantangan keamanan maritim di masa depan.
Referensi
- Kementerian Pertahanan. (2025, Juli 22). Pengadaan Harwat UO TNI AL tentang Alat Navigasi KRI Koarmada I. Direktorat Jenderal Kekuatan Pertahanan. https://www.kemhan.go.id/kuathan/2025/07/22/pengadaan-harwat-uo-tni-al-tentang-alat-navigasi-kri-koarmada-i.html
- TNI. (2024, November 25). Sambut Hari Armada RI, Koarmada I Gelar Kompetisi Artileri. TNI Official Website. https://tni.mil.id
- Portal Komando. (2025, April 15). Satkor Koarmada II Gelar Sertijab Tiga Komandan Kapal Perang di Geladak KRI Ahmad Yani-351. Portal Komando. https://www.portal-komando.com
- Antara News. (2025, Januari 3). TNI AL terima 5 KRI pada 2024, armada kapal perang capai 165 unit. Antara News. https://www.antaranews.com