Balitbang Kemhan berhasil menyelesaikan pengembangan prototipe Radar Ground Controlled Intercept (GCI) tahap III-IV pada 2024. Pencapaian ini menandai langkah besar menuju kemandirian teknologi pertahanan Indonesia dlm sistem pengawasan udara nasional 1.
Metode Pengembangan yang Komprehensif
Tim peneliti menggunakan pendekatan reverse engineering dengan mempelajari sistem Radar Master-T dan GM-403 yang sudah ada. Selain itu, mereka juga menerapkan forward engineering untuk pengembangan subsistem secara mandiri. Kombinasi kedua metode ini memungkinkan Indonesia menghasilkan teknologi radar yg sesuai dengan kebutuhan TNI.
Komponen Utama yang Diuji
Proses pengujian meliputi berbagai modul kritis seperti Transmit Module RF, Receive Module RF, dan Transmit-Receive Controller. Power Supply, Up/Down Converter, serta Timing and Synchronization Unit juga telah lulus uji performa. Digital Beam Forming sebagai teknologi canggih berhasil diintegrasikan dengan sempurna 2.
Performa Modul Sesuai Spesifikasi
Hasil pengujian menunjukkan bahwa Modul Transmit RF mampu menghasilkan daya dan gain sesuai target yg ditetapkan. Sementara itu, Receive RF mendemonstrasikan performa gain dan limiter yang optimal untuk deteksi sinyal. Up/Down Converter berhasil mengonversi sinyal dengan akurasi frekuensi mendekati perhitungan teoritis.
Sistem Pendukung Terintegrasi
Signal Reference Unit berfungsi dengan baik sebagai referensi timing untuk seluruh sistem. Command and Control telah diuji dan memenuhi parameter operasional yg ditetapkan. Integrasi semua komponen menunjukkan kesiapan sistem untuk implementasi lapangan 3.
Kerja Sama Strategis PT Len-Thales
Indonesia juga mengembangkan kapabilitas radar melalui kerja sama dengan Thales Prancis. PT Len Industri berperan sebagai lead integrator dalam produksi 13 unit radar GCI dengan jangkauan hingga 450 km. Radar ini akan dipasang di lokasi strategis termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN) 4.
Lokasi Penempatan Strategis
TNI AU telah menempatkan radar-radar baru di sekitar IKN dan Papua untuk memperkuat pertahanan udara. Lima dari 13 radar GCI ditargetkan dipasang di IKN untuk memastikan setiap aktivitas di ruang udara teridentifikasi 5.
Dampak bagi Kemandirian Pertahanan
Keberhasilan pengembangan radar GCI ini memperkuat industri pertahanan nasional. Indonesia tidak lagi sepenuhnya bergantung pada impor teknologi radar untuk keperluan pertahanan. Hal ini sesuai dengan visi Kemenhan untuk menciptakan kemandirian alutsista TNI 6.
Kesimpulan
Pengembangan radar GCI tahap III-IV menunjukkan kemampuan Indonesia dlm menguasai teknologi pertahanan canggih. Kombinasi penelitian mandiri dan kerja sama internasional terbukti efektif menghasilkan sistem radar yang andal. Keberhasilan ini akan mendukung kedaulatan wilayah udara Republik Indonesia secara optimal.
Referensi
- Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan. (2025, Juli 7). Flagship Radar GCI (Ground Controlled Interception) Tahap III – IV. kemhan.go.id
- Website. (2022, Mei 25). Alutsista TNI Bakal Makin Digdaya dengan Radar GCI. beritasatu.com
- Website. (2024, Juli 2). 13 Radar Buatan PT Len & Thales Mulai Diproduksi. tribunnews.com
- Website. (2023, Agustus 31). PT Len: 13 unit radar GCI pesanan RI dari Thales dirakit di Subang. antaranews.com
- Website. (2024, Juli 10). TNI AU tempatkan radar-radar baru di sekitar IKN dan Papua. antaranews.com
- Website. (2022, Mei 25). Diplomasi Prabowo, RI-Prancis Sepakat Kerja Sama Bikin Radar GCI. news.detik.com