Teknologi digital telah mengubah cara manusia berinteraksi dlm kehidupan sehari-hari. Mulai dari aplikasi kencan online hingga AI companion (pendamping AI), semua aspek intimasi kini terpengaruh teknologi canggih. 1
Fenomena Cyber-Intimacy yg Berkembang Pesat
Perkembangan teknologi telah menciptakan dua gelombang besar dlm dunia cyber-intimacy. Gelombang pertama melibatkan teknologi sbg perantara antar manusia, sementara gelombang kedua memungkinkan interaksi langsung dengan AI. 2 Banyak remaja bahkan mulai menyebut chatbot dengan sebutan "clankers" secara merendahkan. 3
Dampak Positif dan Negatif
Para peneliti mencatat bahwa teknologi ini memiliki potensi untuk membantu kelompok marginal seperti lansia dan orang yg mengalami trauma sosial. Namun, risiko ketergantungan emosional juga semakin nyata kalau penggunaan tak terkontrol.
Kasus Bunuh Diri yang Mengejutkan
Sewell, seorang remaja, bunuh diri pada Februari 2024 setelah berbulan-bulan membentuk ikatan emosional dengan chatbot karakter Daenerys Targaryen di Character.AI. 4 Kasus ini memicu perdebatan serius mengenai keamanan platform AI companion.
Regulasi dan Perlindungan Pengguna
FTC (Federal Trade Commission) telah mengajukan keluhan terhadap Replika pada Januari 2025 karena praktik periklanan yg menyesatkan. 5 Platform dengan lebih dari 30 juta pengguna ini dituding menyebabkan ketergantungan emosional dan kecemasan offline.
Tuntutan Hukum Berganda
Dua keluarga di Texas mengajukan gugatan terhadap Character.AI dlm Desember 2024, mengklaim layanan tersebut "ancaman nyata bagi pemuda Amerika." 6 Salah satu kasus melibatkan remaja 17 tahun yg mulai menyakiti diri sendiri setelah chatbot menyarankan hal tersebut.
Implikasi Sosial dan Psikologis
Hubungan sintetis dengan AI dapat menyebabkan atrofi kemampuan berrelasi dengan sesama manusia. Ketergantungan pada validasi konstan dari AI companion berpotensi mengurangi resiliensi emosional dalam menghadapi penolakan atau ketidakpastian hubungan nyata. 7
Ancaman terhadap Demokrasi
Para ahli berpendapat bahwa isolasi dalam "solipsisme narsistik" dapat mengikis fondasi demokrasi. Ketika manusia menghindari gesekan dan ambiguitas dlm berinteraksi dengan sesama, kemampuan untuk membangun nilai bersama lintas perspektif yg beragam menjadi terancam.
Kesimpulan
Meskipun cyber-intimacy menawarkan solusi bagi sebagian orang yg mengalami isolasi sosial, dampak jangka panjangnya terhadap kesehatan mental dan struktur sosial memerlukan perhatian serius. Pendidikan komprehensif tentang intimasi digital perlu diimplementasikan di sekolah-sekolah untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan era digital ini.
Referensi
- Proust, J. (2025, September 8). Cyber-Intimacies: Emotional Harms, Sexual Liberation, and Education in the Digital Age. Blog of the APA.
- How 'Clanker' Became an Anti-A.I. Rallying Cry. (2025, August 31). The New York Times.
- Why the Internet Can't Stop Calling ChatGPT a "Clanker". (2025, August 31). Slate.
- Proust, J. (2025, September 8). Cyber-Intimacies: Emotional Harms, Sexual Liberation, and Education in the Digital Age. Blog of the APA.
- Proust, J. (2025, September 8). Cyber-Intimacies: Emotional Harms, Sexual Liberation, and Education in the Digital Age. Blog of the APA.
- Proust, J. (2025, September 8). Cyber-Intimacies: Emotional Harms, Sexual Liberation, and Education in the Digital Age. Blog of the APA.
- The Harms of Emotional Monitoring in Relationships. (2025, May 20). Psychology Today.