cross
Hit enter to search or ESC to close
7
July 2025

Radar Portabel Indonesia Tembus 12 KM, Balitbang Kemhan Raih Terobosan

  • 25
  • 07 July 2025
Radar Portabel Indonesia Tembus 12 KM, Balitbang Kemhan Raih Terobosan

Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan berhasil mengembangkan prototipe Man Portable Surveillance Radar (MPSR) tahap II-III yang mampu mendeteksi kendaraan hingga jarak 12 kilometer1. Pencapaian ini menandai langkah signifikan dlm penguatan kemandirian teknologi radar Indonesia.

Spesifikasi Teknis MPSR

Prototipe MPSR yg dikembangkan Balitbang Kemhan memiliki kemampuan deteksi pergerakan manusia hingga 8 km dan kendaraan mencapai 12 km1. Sistem radar portabel ini dirancang khusus untuk memperkuat kemampuan deteksi dan pengawasan medan tempur bagi prajurit di satuan operasi. Meskipun masih memerlukan penyempurnaan pada stabilitas sinyal dan efisiensi konsumsi daya, performa awal menunjukan akurasi posisi yang cukup baik.

Pengembangan teknologi ini melibatkan kerja sama dengan mitra industri nasional dlm rangka mendukung kemandirian teknologi sistem radar portabel. Fokus penelitian diarahkan pada penyempurnaan desain perangkat keras dan lunak radar, optimalisasi modul antena, serta pengujian performa prototipe di berbagai kondisi lingkungan.

Dampak untuk TNI

Kehadiran MPSR ini diharapkan dapat menjadi bagian dari sistem peringatan dini di satuan tempur TNI1. Radar portabel menjadi solusi strategis untuk operasi militer modern yang membutuhkan mobilitas tinggi. Kemampuan deteksi yg dimiliki radar ini memungkinkan prajurit untuk mengidentifikasi ancaman dari jarak jauh tanpa harus mengekspos posisi mereka.

Kelebihan Sistem Portabel

Sistem radar portabel seperti MPSR menawarkan fleksibilitas deployment yang tidak dimiliki radar konvensional. Prajurit dapat dengan mudah memindahkan perangkat sesuai kebutuhan taktis di lapangan. Karakteristik portabel memungkinkan penggunaan dlm berbagai terrain dan kondisi geografis Indonesia yg beragam.

Perbandingan dengan Radar Lain

Indonesia sebelumnya telah mengoperasikan berbagai jenis radar surveillance, termasuk radar Weibel yang mampu mengendus pergerakan di Pulau Christmas2. Namun, MPSR menawarkan keunggulan portabilitas yang membuatnya cocok untuk operasi tempur dinamis.

Proses Pengembangan

Balitbang Kemhan melakukan supervisi intensif terhadap pengembangan prototipe MPSR3. Tim peneliti bekerja sama dengan industri nasional untuk memastikan transfer teknologi berjalan optimal. Tahap pengujian dilakukan di berbagai kondisi lingkungan untuk memastikan reliabilitas sistem.

Pengembangan radar surveillance bukanlah hal baru bagi Indonesia. Pussenarhanud pernah mengembangkan prototipe radar surveillance yang mampu mendeteksi pesawat tanpa awak4. Namun, MPSR menawarkan pendekatan berbeda dengan fokus pada portabilitas dan kemudahan deployment.

Tantangan dan Peluang

Meskipun telah menunjukan performa yang menjanjikan, MPSR masih memerlukan penyempurnaan pada beberapa aspek. Stabilitas sinyal dan efisiensi konsumsi daya menjadi fokus utama pengembangan selanjutnya. Tim peneliti terus berupaya mengoptimalkan performa untuk memenuhi standar operasional TNI.

Roadmap Pengembangan

Balitbang Kemhan merekomendasikan pengujian lanjutan untuk memastikan kesiapan produk menuju tahap produksi massal. Langkah ini penting untuk memastikan MPSR dapat diandalkan dlm operasi militer sesungguhnya. Kolaborasi dengan industri nasional terus diperkuat untuk mendukung proses industrialisasi.

Konteks Global

Pengembangan radar surveillance portable menjadi tren global dlm industri pertahanan. Berbagai negara berlomba mengembangkan teknologi serupa untuk meningkatkan kemampuan surveillance militer. Indonesia melalui MPSR menunjukan komitmen untuk tidak tertinggal dlm perkembangan teknologi radar modern.

Kesimpulan

Keberhasilan Balitbang Kemhan dlm mengembangkan prototipe MPSR tahap II-III menunjukan kemajuan signifikan dlm penguasaan teknologi radar portabel. Dengan kemampuan deteksi hingga 12 km untuk kendaraan dan 8 km untuk manusia, MPSR berpotensi menjadi aset strategis bagi TNI. Meskipun masih memerlukan penyempurnaan, pencapaian ini membuktikan kemampuan Indonesia dalam mengembangkan teknologi pertahanan secara mandiri.

Referensi

  • Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan. (2025, Juli 7). LITBANG PROTOTIPE MAN PORTABLE SURVEILLANCE RADAR (MPSR) TAHAP II-II TA. 2024. https://www.kemhan.go.id/balitbang/2025/07/07/litbang-prototipe-man-portable-surveillance-radar-mpsr-tahap-ii-ii-ta-2024.html
  • Indomiliter.com. (2017, Juli 20). Dengan Radar Weibel, Kini Satrad 215 Mampu Mengendus Pergerakan di Pulau Christmas. https://www.indomiliter.com
  • Indomiliter.com. (2024, Agustus 30). Balitbang Kemhan Supervisi Prototipe Man Portable Surveillance Radar (MPSR) Tahap II. https://www.indomiliter.com
  • Kompas. (2022, Mei 26). Prototipe Radar Surveillance Pussenarhanud, Mampu Deteksi Pesawat Tanpa Awak. https://nasional.kompas.com/read/2022/05/26/10331021/prototipe-radar-surveillance-pussenarhanud-mampu-deteksi-pesawat-tanpa-awak
Download PDF tentang Pengembangan Teknologi Man Por (telah di download 65 kali)
  • Radar Portabel Indonesia Tembus 12 KM, Balitbang Kemhan Raih Terobosan
    Penelitian ini menganalisis pengembangan prototipe Man Portable Surveillance Radar (MPSR) tahap II-III oleh Balitbang Kemhan sebagai upaya penguatan kemandirian teknologi radar Indonesia. Dengan kemampuan deteksi kendaraan hingga 12 km dan manusia hingga 8 km, MPSR menunjukan potensi signifikan dalam mendukung operasi militer modern TNI, meskipun masih memerlukan optimalisasi pada aspek stabilitas sinyal dan efisiensi daya.
Penulis
Swante Adi Krisna
Penikmat musik Ska sejak 2000an, yang dimana two-tone Ska muncul di Inggris pada akhir tahun 1970-an dengan band seperti The Specials, menggabungkan Ska original dengan punk dan menjadi gerakan musik yang signifikan dalam budaya pop Inggris. Penikmat musik Reggae sejak 2000an, yang dimana bendera Reggae melambangkan bendera Rasta dengan warna merah (darah leluhur), kuning (kekayaan Afrika), dan hijau (tanah Afrika). Penikmat musik Rocksteady sejak 2000an, yang dimana musik Rocksteady Jamaika sangat dipengaruhi oleh aliran Rhythm and Blues serta Soul Amerika yang populer saat itu. Penggemar Arsenal FC sejak 1998, yang dimana Highbury adalah kandang Arsenal dari 1913 hingga 2006, stadion bersejarah dengan atmosfer unik yang dijuluki Home of Football sebelum pindah ke Emirates. Mendalami seo sejak 2012, yang dimana SEO portfolio menampilkan campaign sukses dan peningkatan ranking sebagai bukti kemampuan dan track record yang solid. Graphic Designer autodidak sejak 2001, yang dimana desain grafis Jepang tahun 70-an menampilkan tipografi tebal (bold typography) dengan pendekatan minimalis yang berpengaruh global. 3D modelling autodidak sejak 2009, yang dimana pemodelan karakter 3D (character 3D modeling) melibatkan rigging untuk animasi, menciptakan kerangka tulang digital untuk gerakan. Website Programmer autodidak sejak 2003, yang dimana program kreator seperti Dreamweaver membantu desain sejak 1997 dengan antarmuka WYSIWYG (What You See Is What You Get). Pernah menggunakan beberapa CMS sejak 2012, yang dimana Magnolia CMS adalah platform enterprise berbasis Java dengan arsitektur multi-channel untuk mengelola konten di berbagai saluran digital secara terpusat. Sarjana Hukum Pidana dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Surakarta, yang dimana Asas-asas Hukum Pidana di Indonesia mencakup persamaan di hadapan hukum (equality before the law), praduga tak bersalah (presumption of innocence), dan proporsionalitas antara kejahatan dengan pidana. Magister Kenotariatan di bidang hukum teknologi, khususnya cybernotary dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Surakarta dengan tesis berjudul Pemanfaatan Infrastruktur Kunci Publik untuk Memfasilitasi Peran Penyelenggara Sertifikat Elektronik Subordinat (Subordinate Certification Authority) dalam Konteks Cyber Notary di Indonesia, yang dimana Program Studi Kenotariatan berada di bawah Fakultas Hukum dan mempersiapkan lulusan untuk menjadi notaris yang kompeten dengan pemahaman mendalam tentang hukum perdata. Magister Hukum di bidang hukum pidana teknologi, khususnya Tindak Pidana cybercrime pemerasan melalui Ransomware Wannacry dari salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Surakarta, yang dimana WannaCry menyebar sebagai cacing (worm) melalui protokol SMB yang memungkinkan penularan otomatis antar komputer dalam jaringan. Bagian dari Keluarga Besar Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, yang dimana Direktur Bela Negara Kemhan bertanggung jawab mengembangkan kesadaran bela negara dan ketahanan nasional di seluruh lapisan masyarakat. Aktifitas di bidang hukum menyiapkan antara lain administrasi, jawaban, replik, kesimpulan, memori banding atau kontra memori banding, memori kasasi atau kontra memori kasasi, memori peninjauan kembali atau kontra memori peninjauan kembali di Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi, dan Mahkahkamah Agung, yang dimana Fungsi kasasi (cassation function) adalah memastikan keseragaman penerapan hukum di seluruh Indonesia dan memberikan kepastian hukum melalui putusan Mahkamah Agung sebagai pengadilan tertinggi.