{!-- ra:00000000000003ea0000000000000000 --}Radar Portabel πŸ“‘ Indonesia Tembus 12 KM, Balitbang Kemhan Raih Terobosan - Swante Adi Krisna | Kementerian Pertahanan RI
cross
Hit enter to search or ESC to close
7
July 2025

Radar Portabel πŸ“‘ Indonesia Tembus 12 KM, Balitbang Kemhan Raih Terobosan

  • 32
  • Senin, 7 Juli 2025
Radar Portabel πŸ“‘ Indonesia Tembus 12 KM, Balitbang Kemhan Raih Terobosan

Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan berhasil mengembangkan prototipe Man Portable Surveillance Radar (MPSR) tahap II-III yang mampu mendeteksi kendaraan hingga jarak 12 kilometer1. Pencapaian ini menandai langkah signifikan dlm penguatan kemandirian teknologi radar Indonesia.

Spesifikasi Teknis MPSR

Prototipe MPSR yg dikembangkan Balitbang Kemhan memiliki kemampuan deteksi pergerakan manusia hingga 8 km dan kendaraan mencapai 12 km1. Sistem radar portabel ini dirancang khusus untuk memperkuat kemampuan deteksi dan pengawasan medan tempur bagi prajurit di satuan operasi. Meskipun masih memerlukan penyempurnaan pada stabilitas sinyal dan efisiensi konsumsi daya, performa awal menunjukan akurasi posisi yang cukup baik.

Pengembangan teknologi ini melibatkan kerja sama dengan mitra industri nasional dlm rangka mendukung kemandirian teknologi sistem radar portabel. Fokus penelitian diarahkan pada penyempurnaan desain perangkat keras dan lunak radar, optimalisasi modul antena, serta pengujian performa prototipe di berbagai kondisi lingkungan.

Dampak untuk TNI

Kehadiran MPSR ini diharapkan dapat menjadi bagian dari sistem peringatan dini di satuan tempur TNI1. Radar portabel menjadi solusi strategis untuk operasi militer modern yang membutuhkan mobilitas tinggi. Kemampuan deteksi yg dimiliki radar ini memungkinkan prajurit untuk mengidentifikasi ancaman dari jarak jauh tanpa harus mengekspos posisi mereka.

Kelebihan Sistem Portabel

Sistem radar portabel seperti MPSR menawarkan fleksibilitas deployment yang tidak dimiliki radar konvensional. Prajurit dapat dengan mudah memindahkan perangkat sesuai kebutuhan taktis di lapangan. Karakteristik portabel memungkinkan penggunaan dlm berbagai terrain dan kondisi geografis Indonesia yg beragam.

Perbandingan dengan Radar Lain

Indonesia sebelumnya telah mengoperasikan berbagai jenis radar surveillance, termasuk radar Weibel yang mampu mengendus pergerakan di Pulau Christmas2. Namun, MPSR menawarkan keunggulan portabilitas yang membuatnya cocok untuk operasi tempur dinamis.

Proses Pengembangan

Balitbang Kemhan melakukan supervisi intensif terhadap pengembangan prototipe MPSR3. Tim peneliti bekerja sama dengan industri nasional untuk memastikan transfer teknologi berjalan optimal. Tahap pengujian dilakukan di berbagai kondisi lingkungan untuk memastikan reliabilitas sistem.

Pengembangan radar surveillance bukanlah hal baru bagi Indonesia. Pussenarhanud pernah mengembangkan prototipe radar surveillance yang mampu mendeteksi pesawat tanpa awak4. Namun, MPSR menawarkan pendekatan berbeda dengan fokus pada portabilitas dan kemudahan deployment.

Tantangan dan Peluang

Meskipun telah menunjukan performa yang menjanjikan, MPSR masih memerlukan penyempurnaan pada beberapa aspek. Stabilitas sinyal dan efisiensi konsumsi daya menjadi fokus utama pengembangan selanjutnya. Tim peneliti terus berupaya mengoptimalkan performa untuk memenuhi standar operasional TNI.

Roadmap Pengembangan

Balitbang Kemhan merekomendasikan pengujian lanjutan untuk memastikan kesiapan produk menuju tahap produksi massal. Langkah ini penting untuk memastikan MPSR dapat diandalkan dlm operasi militer sesungguhnya. Kolaborasi dengan industri nasional terus diperkuat untuk mendukung proses industrialisasi.

Konteks Global

Pengembangan radar surveillance portable menjadi tren global dlm industri pertahanan. Berbagai negara berlomba mengembangkan teknologi serupa untuk meningkatkan kemampuan surveillance militer. Indonesia melalui MPSR menunjukan komitmen untuk tidak tertinggal dlm perkembangan teknologi radar modern.

Kesimpulan

Keberhasilan Balitbang Kemhan dlm mengembangkan prototipe MPSR tahap II-III menunjukan kemajuan signifikan dlm penguasaan teknologi radar portabel. Dengan kemampuan deteksi hingga 12 km untuk kendaraan dan 8 km untuk manusia, MPSR berpotensi menjadi aset strategis bagi TNI. Meskipun masih memerlukan penyempurnaan, pencapaian ini membuktikan kemampuan Indonesia dalam mengembangkan teknologi pertahanan secara mandiri.

Referensi

  • Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan. (2025, Juli 7). LITBANG PROTOTIPE MAN PORTABLE SURVEILLANCE RADAR (MPSR) TAHAP II-II TA. 2024. https://www.kemhan.go.id/balitbang/2025/07/07/litbang-prototipe-man-portable-surveillance-radar-mpsr-tahap-ii-ii-ta-2024.html
  • Indomiliter.com. (2017, Juli 20). Dengan Radar Weibel, Kini Satrad 215 Mampu Mengendus Pergerakan di Pulau Christmas. https://www.indomiliter.com
  • Indomiliter.com. (2024, Agustus 30). Balitbang Kemhan Supervisi Prototipe Man Portable Surveillance Radar (MPSR) Tahap II. https://www.indomiliter.com
  • Kompas. (2022, Mei 26). Prototipe Radar Surveillance Pussenarhanud, Mampu Deteksi Pesawat Tanpa Awak. https://nasional.kompas.com/read/2022/05/26/10331021/prototipe-radar-surveillance-pussenarhanud-mampu-deteksi-pesawat-tanpa-awak

Download Full PDF (downloaded 189 times)

Download PDF tentang Pengembangan Teknologi Man Por (telah di download 189 kali)
  • Radar Portabel πŸ“‘ Indonesia Tembus 12 KM, Balitbang Kemhan Raih Terobosan
    Penelitian ini menganalisis pengembangan prototipe Man Portable Surveillance Radar (MPSR) tahap II-III oleh Balitbang Kemhan sebagai upaya penguatan kemandirian teknologi radar Indonesia. Dengan kemampuan deteksi kendaraan hingga 12 km dan manusia hingga 8 km, MPSR menunjukan potensi signifikan dalam mendukung operasi militer modern TNI, meskipun masih memerlukan optimalisasi pada aspek stabilitas sinyal dan efisiensi daya.
PENULIS
Swante Adi Krisna
Penikmat musik Ska, Reggae dan Rocksteady sejak 2004. Gooners sejak 1998. Blogger dan SEO paruh waktu sejak 2014. Graphic Designer autodidak sejak 2001. Website Programmer autodidak sejak 2003. Woodworker autodidak sejak 2024. Sarjana Hukum Pidana dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Surakarta. Magister Hukum Pidana di bidang cybercrime dari salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Surakarta. Magister Kenotariatan di bidang hukum teknologi, khususnya cybernotary dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Surakarta. Bagian dari Keluarga Besar Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
KEMENTERIAN PERTAHAN RI