Sejarah dan Konsep Milli Cafe
Milli Cafe by Shaggydog merupakan representasi filosofi perjalanan musik Shaggydog selama 28 tahun. Konsep ini lahir dari filosofi bahwa perjalanan musik mereka hanya mungkin terjadi karena kebersamaan dan kini saatnya memberi kembali1. Milli bukan hanya tentang Shaggydog tetapi merupakan ruang terbuka dengan panggung kecil untuk band-band lokal tumbuh bersama2. Filosofi ini memperlihatkan karakter band yg sudah eksis selama 26 tahun di industri musik Indonesia3.
Kehadiran Milli di Kampung Sayidan menjadi bukti komitmen Shaggydog untuk memberikan kontribusi nyata kepada tempat yang telah membesarkan mereka4. Band ini tidak hanya berharap bisa diterima oleh penikmat musik di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia5. Milli dibangun dengan harapan bisa menjadi tempat berproses, berkumpul, dan berbagi untuk siapa saja tanpa memandang latar belakang6. Pengelola Milli menyatakan sangat welcome untuk anak muda yang ingin datang dan berkreasi di tempat tersebut7.
Lokasi Strategis di Jantung Sayidan
Lokasi Milli berada di Jalan Lobaningratan No. 7, Sayidan, Prawirodirjan, Gondomanan, Yogyakarta, tepat di jantung kampung asal band Shaggydog8. Pemilihan lokasi ini bukan kebetulan, melainkan bentuk apresiasi terhadap tempat yg telah membesarkan mereka. Milli adalah coffee shop sekaligus markas band Shaggydog yang baru dibuka dengan konsep ruang indoor dan outdoor dengan kerikil skena yang bisa dipilih untuk nongkrong9.
Di depan Milli terdapat toko merchandise Doggy Shop yang nantinya juga akan dilengkapi dengan tattoo parlor dan layanan cuci sepatu10. Lokasi strategis ini memberikan kemudahan akses bagi pengunjung dari berbagai kalangan. Milli dirancang sebagai tempat yang instagramable dan cocok untuk semua kalangan, baik tua maupun muda untuk berkumpul dan bersosialisasi11. Penulis bersama Istri Penulis mengunjungi Kafe Milli by Shaggydog pada tanggal 7 Juni 2025 yang bertepatan libur panjang Idul Adha dan pada malam terakhir di Jogja.
Desain Interior dan Arsitektur
Konsep Industrial-Rustic
Kafe Milli by Shaggydog mengusung konsep desain industrial-rustic yang menonjolkan elemen bata ekspos dan struktur baja sebagai karakteristik utama ruangan12. Konsep ini mencerminkan karakter musik Shaggydog yg keras namun tetap hangat. Kafe Milli by Shaggydog memiliki ceiling treatment yang unik dengan kombinasi plafon putih dan exposed corrugated metal yang menambah karakter industrial13. Desain ini memberikan nuansa otentik yg tidak ditemukan di kafe-kafe lainnya.
Material flooring kayu parket yang digunakan memberikan kehangatan dan konsistensi dengan tema natural-industrial14. Pemilihan material ini sangat tepat untuk menciptakan suasana yg nyaman namun tetap mempertahankan karakter musik. Kafe Milli by Shaggydog memiliki layout ruang yang terbuka dengan pembagian zona yang jelas antara area dining, lounge, dan display gallery seni15. Dari pengalaman Penulis, zonasi ini memungkinkan pengunjung dapat memilih suasana sesuai kebutuhan mereka.
Elemen Natural dan Seni
Integrasi elemen alam melalui tanaman hijau dalam pot dan pohon besar di area tengah menjadi focal point ruangan16. Kehadiran elemen alami ini memberikan keseimbangan antara nuansa industrial dan kehangatan. Kafe Milli by Shaggydog menciptakan area outdoor-indoor yang menarik dengan konsep courtyard mini lengkap dengan water feature dan landscape design17. Desain ini memungkinkan pengunjung merasakan suasana berbeda dalam satu lokasi.
Perpaduan unsur seni dan budaya lokal terlihat melalui display artwork, poster vintage, dan dekorasi dinding yang kaya akan konten visual18. Elemen seni ini mencerminkan identitas musik dan seni melalui dekorasi yang menampilkan elemen-elemen kreatif dan alternatif yang sesuai dengan brand Shaggydog19. Furniture kayu natural dengan desain folding chairs dan meja persegi yang praktis namun tetap estetis dan seragam melengkapi konsep desain20. Area lounge yang nyaman dengan sofa abu-abu dan coffee table bulat menciptakan suasana santai untuk berkumpul21.
Program Music dan Live Session
Off the Record Series
Program Off the Record di Milli dimulai pada Hari Musik Nasional 9 Maret 2025 dengan video live "Lagu Rindu" sebagai pembuka22. Program ini merupakan live session pertama Shaggydog yang menampilkan lagu-lagu jarang dimainkan di panggung23. Sebelum grand launching, Milli sudah digunakan untuk berbagai venue konser musik baik gigs skala kecil dari band baru maupun band lawas24.
Milli juga digunakan untuk launching re-issue vinyl Shaggydog "Kembali Berdansa" beserta berbagai kemeriahan acara musik lainnya25. Program-program ini menunjukkan komitmen Milli dalam mendukung ekosistem musik lokal. Acara peluncuran vinyl di Milli dikawal oleh Polsek Gondomanan dengan Kanit Binmas AKP Emy yang mengapresiasi acara berjalan lancar dan tertib26. Keamanan yg terjaga memungkinkan acara berlangsung dengan baik.
Album Live at Milli
Shaggydog membawakan 14 lagu pilihan di panggung Milli yang dirilis secara simultan selama bulan Ramadan 202527. Setiap lagu dalam album Live at Milli dipilih dengan penuh pertimbangan untuk menghadirkan rasa berbeda dan membawa penonton lebih dekat dengan perjalanan musik Shaggydog28. Milli menjadi lokasi perekaman album Live at Milli sebagai salah satu cara Shaggydog berbagi melalui live session lagu-lagu langka29.
Di panggung Milli, lagu "Oya" dari album "Bersama" mengajak pendengar berdansa untuk menghilangkan masalah di kepala30. Vokalis Heruwa di panggung Milli menyatakan Shaggydog siap menemani malam panjang dengan lagu "Insomnia" dari album "Bersinar"31. Milli menjadi venue Shaggydog membawakan "Hidup Ini" dari album "Hot Dogz" yang sering diminta penggemar untuk dibawakan lagi32. Kami mengunjungi Kafe Milli dan tidak sengaja bertemu dengan seluruh anggota band Shaggydog yang baru saja dari Mataram Horde Noise Festival di Area Parkir Mandala Krida.
Menu dan Kuliner
Menu andalan Milli mencakup pizza, taco, quesadilla, dan es krim selain menu perkopian dan beer untuk melengkapi pengalaman kuliner pengunjung33. Pilihan menu yang beragam ini menunjukkan bahwa Milli tidak hanya fokus pada musik tetapi juga pengalaman kuliner. Milli Resto by Shaggydog dikelola oleh management band senior dengan konsep estetik yang menarik namun tetap menjaga harga yang terjangkau34.
Di Milli tersedia meja dan kopi untuk cerita mengalir serta harapan agar siapa pun yang datang bisa merasa diterima dengan baik35. Konsep kuliner ini mendukung fungsi Milli sebagai tempat berkumpul dan bersosialisasi. Management Milli Sayidan dengan penanggung jawab Ferry berhasil menyelenggarakan acara peluncuran vinyl dengan tertib dan aman36. Dari pengalaman Penulis saat berkunjung, pelayanan di Milli cukup memuaskan dgn harga yg masih terjangkau untuk kalangan mahasiswa.
Peran dalam Komunitas Musik
Milli menjadi bagian dari perayaan ulang tahun ke-28 Shaggydog yang mengusung tema BE28AGI sebagai simbol berbagi kepada masyarakat37. Tema ini menunjukkan komitmen band dalam memberikan kontribusi nyata bagi komunitas musik. Milli menjadi saksi penampilan "Pion" yang sempat mangkrak namun akhirnya masuk dalam album "Putra Nusantara" tahun 201638. Lagu ini dibawakan dlm versi baru tanpa kolaborasi Sujiwo Tedjo yang ada dalam versi aslinya39.
Milli menjadi representasi ucapan terima kasih Shaggydog kepada Kampung Sayidan dan semua yang bersinggungan dalam perjalanan 28 tahun40. Sikap ini menunjukkan bahwa kesuksesan tidak membuat mereka lupa pada akar budaya mereka. Penulis meminta ijin kepada Mas Heru Wahyono (vokalis dari Shaggy Dog) untuk berfoto bersama, Mas Heru dengan ramah (walaupun terlihat sedikit letih) melayani foto bersama bahkan memberikan komentar positif dengan kaos yang saat itu dipakai Penulis yang bergambar logo Trojan Records dengan tulisan "Skinhead Reggae".
Setelah selesai berfoto Penulis menyampaikan salah satu guru bahasa inggris sekaligus teman Penulis saat Penulis les bahasa inggris di English First Solo, yang bernama Carollyn Innejoy atau teman2nya memanggil dengan sebutan Care. Care selalu mendengarkan musik2 Bob Marley dan Shaggy Dog dengan tape recordernya pada saat sebelum memulai les. Mas Heru pun mengenal Care dengan baik, dengan menyatakan bahwa Care adalah Warga Negara Kanada, yang menikah dengan Teman Mas Heru, dan sekarang sudah kembali ke Kanada. Cerita ini menunjukkan bagaimana musik menjadi jembatan untuk menghubungkan orang-orang dari berbagai latar belakang budaya.
Dampak Sosial dan Budaya
AKP Emy mengajak pengunjung Milli untuk berperan aktif menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di lingkungan sekitar41. Kehadiran Milli memberikan dampak positif bagi keamanan lingkungan Sayidan. Milli menjadi tempat Shaggydog membawakan lagu "Oya" dari album kedua "Bersama" yang mengajak pendengar berdansa menghilangkan masalah42. Musik memiliki kekuatan untuk menyembuhkan dan memberikan kebahagiaan bagi pendengarnya.
Kesimpulan
Kafe Milli by Shaggydog merupakan manifestasi nyata dari filosofi berbagi yang dianut band legendaris ini setelah 28 tahun berkarya. Melalui konsep desain industrial-rustic yang memadukan elemen modern dan tradisional, Milli berhasil menciptakan ruang yang tidak hanya berfungsi sebagai kafe tetapi juga sebagai pusat kebudayaan musik di Yogyakarta. Program Off the Record dan album Live at Milli menunjukkan komitmen dalam mendukung ekosistem musik lokal, sementara lokasi strategis di Sayidan memperkuat ikatan emosional dengan akar budaya mereka.
Kehadiran Milli memberikan dampak positif bagi komunitas musik dan masyarakat sekitar, menciptakan ruang yang inclusive untuk semua kalangan. Dengan menu kuliner yang beragam dan harga terjangkau, Milli berhasil memposisikan diri sebagai destinasi yang dapat diakses berbagai lapisan masyarakat. Pengalaman langsung Penulis saat berkunjung dan bertemu dengan anggota Shaggydog menunjukkan bahwa keramahan dan keterbukaan mereka bukan sekedar image tetapi karakter otentik yang terpancar dlm setiap interaksi. Milli bukan hanya tempat makan atau minum kopi, tetapi ruang hidup yang menghubungkan masa lalu, sekarang, dan masa depan musik Indonesia.
