Direktur Wilayah Laut dan Udara (Dirwilhan) Ditjen Strahan Kemhan, Laksma TNI Anis Rusdiyono, S.T., M.M., mendampingi Pansus DPR tentang RUU Pengelolaan Ruang Udara (PRU) dalam kunjungan kerja ke Australia pada Rabu (6/8/2025). 1 Ini menunjukkan keseriusan pemerintah dlm mempercepat pembahasan RUU yg sangat krusial bagi kedaulatan nasional.
Pentingnya Studi Komparatif untuk Kebijakan Strategis
Kunjungan yang dipimpin Ibu Nurul Arifin, M.Si ini melibatkan berbagai stakeholder penting. Tim Pokja RUU PRU dari Kemhan dan TNI serta tim Kemenhub turut mendampingi dalam misi diplomatik ini. 1 Menurut berbagai sumber, RUU ini memiliki urgensi tinggi mengingat 2 banyaknya pelanggaran pesawat asing di wilayah udara Indonesia yg masih belum tertangani optimal.
Duta Besar RI untuk Australia Dr. Siswo Pramono beserta staf dan Athan RI di Canberra menerima delegasi ini dengan memberikan penjelasan mendalam tentang sistem pengelolaan ruang udara Australia. 1 Hal yang menarik, Australia memiliki sistem Flight Information Region (FIR) yang terorganisir dengan baik, berbeda dengan Indonesia yang sebagian wilayah udaranya masih dikelola pihak asing.
RUU PRU: Antara Kedaulatan dan Tantangan Teknis
Pembahasan RUU Pengelolaan Ruang Udara telah dimulai sejak 3 DPR menyetujui pembentukan Pansus pada 6 Maret 2025. Menteri Hukum dan HAM bahkan 4 telah menyerahkan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) RUU PRU ke DPR dengan menekankan urgensinya.
Beberapa isu strategis yang menjadi fokus pembahasan antara lain sistem perizinan berbasis risiko, 5 integrasi kebijakan antara sipil dan militer, serta penyelesaian masalah FIR yg selama ini dikelola Singapura untuk sebagian wilayah Indonesia. 6
Tantangan Koordinasi Multi-Stakeholder
Implementasi RUU ini tidak sederhana karena melibatkan berbagai lembaga. TNI AU, Kemenhub, AirNav Indonesia, dan Kemhan harus sinkronisasi dalam satu payung hukum. 7 Wakil Kepala Staf AU bahkan telah beberapa kali menghadiri rapat Pansus untuk memberikan masukan teknis.
Aspek Ekonomi dan Keamanan Nasional
Dari segi ekonomi, RUU ini diproyeksikan dapat meningkatkan pendapatan negara secara signifikan. 8 Selain itu, aspek keamanan juga menjadi pertimbangan utama mengingat dinamika geopolitik regional yang semakin kompleks.
Pembelajaran dari Model Australia
Australia memiliki sistem pengelolaan ruang udara yang terintegrasi antara kepentingan sipil dan militer. Model ini bisa menjadi rujukan bagi Indonesia dlm merancang framework hukum yg komprehensif. Pengelolaan ruang udara Australia dapat menjadi bahan masukan dalam proses pembahasan RUU tentang Pengelolaan Ruang Udara oleh Pansus DPR. 1
Yang menarik dari sistem Australia adalah pendekatan berbasis efisiensi rute penerbangan dan keselamatan navigasi udara. 9 Hal ini sejalan dengan usulan Garuda Indonesia yang menginginkan revisi rute penerbangan domestik untuk efisiensi operasional.
Road Map Penyelesaian RUU
Berdasarkan timeline yang ada, Pansus menargetkan penyelesaian RUU pada tahun 2025. 10 Berbagai kunjungan lapangan telah dilakukan, mulai dari Lanud di Medan, Makassar, hingga Surabaya untuk menyerap aspirasi dan masukan teknis.
Legislator Gerindra, Endipat Wijaya, menekankan bahwa aspirasi publik menjadi prioritas dalam penyusunan RUU ini. 11 Forum Group Discussion (FGD) terus digelar di berbagai daerah untuk memastikan regulasi yang akan lahir benar-benar aplikatif.
Kesimpulan
Kunjungan Pansus DPR ke Australia merupakan langkah strategis untuk memperkaya perspektif dalam penyusunan RUU Pengelolaan Ruang Udara. Pembelajaran dari best practices negara lain menjadi penting untuk memastikan Indonesia memiliki regulasi yang tidak hanya menegakkan kedaulatan, tetapi juga efisien secara operasional. Dengan dukungan berbagai stakeholder dan komitmen politik yang kuat, Indonesia diharapkan segera memiliki payung hukum yang kuat untuk mengelola ruang udaranya secara mandiri dan berdaulat.
Referensi
- Kementerian Pertahanan. (2025, 6 Agustus). Dirwilhan Ditjen Strahan Kemhan Dampingi Pansus DPR tentang RUU PRU Dalam Kunjungan ke Australia. https://www.kemhan.go.id
- Kompas.com. (2025, 29 April). Pemerintah Ungkap Urgensi RUU Ruang Udara, Banyak Pelanggaran Pesawat Asing. https://nasional.kompas.com
- Tempo.co. (2025, 6 Maret). DPR Setujui Pembentukan Pansus Bahas RUU Pengelolaan Ruang Udara. https://www.tempo.co
- ANTARA News. (2025, 29 April). Menkum serahkan DIM RUU Pengelolaan Ruang Udara ke DPR. https://www.antaranews.com
- Hukumonline. (2025, 9 Mei). RUU Pengelolaan Ruang Udara Perlu Mengatur Perizinan Berbasis Risiko. https://www.hukumonline.com
- Suara Pembaharuan. (2025, 10 Agustus). Nurul Arifin Ungkap Sejumlah Wilayah Udara Indonesia Dikendalikan Asing. https://www.suarapembaharuan.com
- TNI AU. (2025, 2 Mei). Wakasau Hadiri Rapat Pansus DPR RI Bahas RUU Pengelolaan Ruang Udara Nasional. https://tni-au.mil.id
- SinPo.id. (2024, 18 September). Anggota Pansus: RUU Pengelolaan Ruang Udara akan Bikin Pendapatan Negara Melonjak Tajam. https://sinpo.id
- Warta Ekonomi. (2025, 1 Juli). Atas Nama Efisiensi, Garuda Indonesia Usul Revisi RUU Pengaturan Ruang Udara. https://wartaekonomi.co.id
- ANTARA News. (2025, 10 Mei). Legislator dorong RUU Pengelolaan Ruang Udara segera rampung. https://www.antaranews.com
- Gerindra. (2025, 14 Juli). Endipat Wijaya: RUU Pengelolaan Ruang Udara Segera Rampung, Aspirasi Publik Jadi Prioritas. https://gerindra.id