{!-- ra:00000000000003ec0000000000000000 --}Australia-Indonesia Perkuat Kerja Sama Strategi Pertahanan Bilateral - Swante Adi Krisna | Kementerian Pertahanan RIAustralia-Indonesia Perkuat Kerja Sama Strategi Pertahanan Bilateral - SWANTE ADI KRISNA
cross
Hit enter to search or ESC to close
17
July 2025

Australia-Indonesia Perkuat Kerja Sama Strategi Pertahanan Bilateral

  • 26
  • 17 July 2025

Daftar Isi

Latar Belakang Kunjungan Diplomatik

Pertemuan tingkat tinggi antara Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan RI dengan delegasi Australia menandai momentum penting dalam penguatan hubungan bilateral kedua negara. Ms. Amy Hawkins selaku First Assistant Secretary National Defence Strategy Australia memimpin kunjungan yg berlangsung pada Kamis, 17 Juli 2025 di Jakarta1. Agenda ini mencerminkan komitmen kedua pihak untuk memperdalam kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan regional.

Kunjungan ini memiliki nilai strategis mengingat dinamika geopolitik kawasan Indo-Pasifik yang semakin kompleks. Australia sebagai mitra strategis Indonesia terus berupaya memperkuat jejaring aliansi keamanan regional melalui berbagai inisiatif diplomasi pertahanan. Dlm konteks ini, pertemuan bilateral menjadi platform vital untuk mendiskusikan isu-isu keamanan bersama dan mengidentifikasi area potensial untuk kolaborasi lebih lanjut.

Profil Delegasi Australia dan Indonesia

Laksamana Pertama TNI Arif Harnanto mewakili sisi Indonesia sebagai Staf Ahli Bidang Keamanan Kemhan RI, menunjukkan pendekatam serius pemerintah Indonesia terhadap kunjungan ini. Amy Hawkins yang memimpin delegasi Australia membawa pengalaman luas dlm formulasi kebijakan pertahanan nasional negara kanguru tersebut2. Kehadiran kedua tokoh ini mencerminkan level pentingnya dialog strategis yang berlangsung.

Dari sisi Indonesia, pertemuan ini juga dihadiri oleh Mayjen TNI Immer HP Butarbutar, S.IP.,M.M. selaku Sesditjen Strahan Kemhan, serta Laksma TNI Dr. Dwi Ari dan Laksma TNI Ashari dari DPN. Sementara delegasi Australia diperkuat dengan kehadiran Athan Australia BG Micah Batt. Komposisi delegasi ini menggambarkan keseriusan kedua belah pihak dalam membahas isu-isu strategis bilateral.

Agenda dan Format Pertemuan

Pertemuan diawali dengan Courtesy Call di ruang tamu Dirjen Strahan Kemhan, yang kemudian dilanjutkan dengan sesi paparan dan tanya jawab di ruang rapat. Format ini memungkinkan terjadinya diskusi mendalam mengenai berbagai aspek kerja sama pertahanan bilateral3. Struktur acara yang terorganisir mencerminkan profesionalitas dan keseriusan kedua pihak dlm menjalankan diplomasi pertahanan.

Sesi paparan memberikan kesempatan bagi kedua delegasi untuk menyampaikan perspektif masing-masing mengenai tantangan keamanan regional dan peluang kerja sama. Lakda TNI Arif Harnanto mempresentasikan pandangan Indonesia terkait strategi pertahanan nasional, sementara Ms. Amy Hawkins memaparkan visi Australia terhadap keamanan kawasan Indo-Pasifik. Interaksi ini memfasilitasi pemahaman mutual yang lebih baik antara kedua negara.

Signifikansi Kerja Sama Bilateral

Dimensi Strategis Regional

Kerja sama pertahanan Australia-Indonesia memiliki implikasi strategis yang luas bagi stabilitas kawasan. Kedua negara berbagi kepentingan dalam menjaga keamanan maritim di Selat Malaka dan perairan sekitarnya yang merupakan jalur perdagangan vital dunia. Australia mengandalkan Indonesia sebagai gerbang utama menuju kawasan Asia Tenggara, sementara Indonesia memandang Australia sebagai mitra penting dalam menghadapi tantangan keamanan regional4.

Dinamika geopolitik kawasan yg semakin kompleks menuntut koordinasi yang lebih erat antara kedua negara. Isu-isu seperti terorisme transnasional, kejahatan siber, dan aktivitas ilegal di laut memerlukan respons kolektif yang efektif. Melalui dialog strategis ini, Australia dan Indonesia dapat mengembangkan mekanisme respons bersama yang lebih responsif terhadap ancaman-ancaman tersebut.

Implementasi Kebijakan Pertahanan

Dalam implementasinya, kerja sama ini akan melibatkan pertukaran informasi intelijen, latihan militer bersama, dan pengembangan kapasitas personel pertahanan. Australia telah memiliki pengalaman ekstensif dalam operasi peacekeeping regional yang dapat menjadi pembelajaran berharga bagi Indonesia. Sebaliknya, Indonesia dengan posisi geografisnya yang strategis dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga stabilitas kawasan5.

Konteks Historis Hubungan Australia-Indonesia

Hubungan Australia-Indonesia dlm bidang pertahanan telah mengalami evolusi panjang sejak era kemerdekaan Indonesia. Meskipun pernah mengalami pasang surut, kedua negara konsisten membangun kepercayaan melalui berbagai mekanisme dialog multilateral dan bilateral. Kunjungan Ms. Amy Hawkins ini merupakan kelanjutan dari tradisi diplomasi pertahanan yang telah terbentuk selama beberapa dekade6.

Pengalaman historis menunjukkan bahwa kerja sama pertahanan Australia-Indonesia memberikan kontribusi positif bagi stabilitas regional. Berbagai inisiatif seperti Joint Training Exercise dan pertukaran perwira telah memperkuat mutual understanding antara kedua angkatan bersenjata. Hal ini menciptakan fondasi solid untuk pengembangan kerja sama yang lebih komprehensif di masa depan.

Prospek dan Implikasi Masa Depan

Tantangan Keamanan Regional

Kawasan Indo-Pasifik menghadapi berbagai tantangan keamanan kompleks yang memerlukan respons koordinatif dari negara-negara kawasan. Munculnya aktor-aktor non-negara yang mengancam stabilitas regional, proliferasi senjata canggih, dan persaingan geopolitik antar kekuatan besar menciptakan lingkungan keamanan yang dinamis7. Australia dan Indonesia sebagai kekuatan menengah di kawasan memiliki peran krusial dalam membangun arsitektur keamanan yang inklusif.

Pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan roadmap kerja sama yang mengantisipasi tantangan-tantangan tersebut. Pengembangan early warning system, mekanisme konsultasi reguler, dan protokol respons darurat merupakan beberapa area yang dapat dikembangkan lebih lanjut melalui kerja sama bilateral ini.

Peluang Pengembangan Kapasitas

Kerja sama Australia-Indonesia membuka peluang luas untuk pengembangan kapasitas pertahanan kedua negara. Transfer teknologi, program pelatihan bersama, dan penelitian kolaboratif dapat memperkuat kemampuan operasional masing-masing angkatan bersenjata. Australia dengan teknologi pertahanan canggih dan Indonesia dengan sumber daya manusia yang besar dapat menciptakan sinergi yang menguntungkan kedua belah pihak8.

Evaluasi dan Rekomendasi

Kunjungan delegasi Australia ke Ditjen Strahan Kemhan menunjukkan komitmen serius kedua negara untuk memperdalam kerja sama pertahanan bilateral. Lakda TNI Arif Harnanto dan Ms. Amy Hawkins telah membuktikan bahwa dialog strategis tingkat tinggi dapat menjadi katalisator bagi penguatan hubungan bilateral9. Pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan konkret yang memberikan manfaat jangka panjang bagi kedua negara.

Untuk memaksimalkan hasil kerja sama ini, diperlukan mekanisme follow-up yang terstruktur dan berkelanjutan. Pembentukan working group bilateral, jadwal konsultasi reguler, dan program pertukaran personel dapat menjadi instrumen efektif untuk mengoperasionalisasikan kesepakatan yang dicapai. Selain itu, keterlibatan sektor akademik dan think tank dari kedua negara dapat memperkaya perspektif dan memberikan masukan konstruktif bagi pengembangan kerja sama di masa mendatang.

Kesimpulan

Pertemuan antara delegasi Australia yang dipimpin Ms. Amy Hawkins dengan perwakilan Ditjen Strahan Kemhan yang diwakili Lakda TNI Arif Harnanto mencerminkan dinamika positif hubungan bilateral kedua negara. Agenda ini tidak hanya berfokus pada isu-isu teknis pertahanan, tetapi juga mengeksplorasi dimensi strategis yang lebih luas dlm konteks keamanan regional. Kehadiran para pejabat tinggi dari kedua sisi menunjukkan prioritas tinggi yang diberikan kepada kerja sama pertahanan bilateral.

Signifikansi pertemuan ini terletak pada potensinya untuk menghasilkan roadmap kerja sama jangka panjang yang responsif terhadap tantangan keamanan kawasan. Dengan memanfaatkan kekuatan komparatif masing-masing, Australia dan Indonesia dapat mengembangkan sinergi yang menguntungkan kedua belah pihak dan berkontribusi pada stabilitas regional secara keseluruhan.

Daftar Pustaka

  • Direktorat Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan. (2025, Juli 17). Kunjungan First Assistant Secretary National Defence Strategy Australia ke Ditjen Strahan Kemhan. Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. https://www.kemhan.go.id/strahan/2025/07/17/kunjungan-first-assistant-secretary-national-defence-strategy-australia-ke-ditjen-strahan-kemhan.html
  • Kementerian Pertahanan. (2024, November 28). Menhan Sjafrie Terima Kunjungan Atase Pertahanan Australia. Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. https://www.kemhan.go.id
  • Kementerian Pertahanan. (2023, Juni 5). Kunjungan Delegasi Uni Eropa ke Ditjen Strahan Kemhan. Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. https://www.kemhan.go.id
  • Kementerian Pertahanan. (2023, Juli 4). Kunjungan Athan Jepang ke Ditjen Strahan Kemhan. Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. https://www.kemhan.go.id
Download PDF tentang Penguatan Kerja Sama Pertahana (telah di download 109 kali)
  • Australia-Indonesia Perkuat Kerja Sama Strategi Pertahanan Bilateral
    Kunjungan Ms. Amy Hawkins sebagai First Assistant Secretary National Defence Strategy Australia ke Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan Kemhan RI pada 17 Juli 2025 menandai momen penting dalam penguatan hubungan bilateral pertahanan kedua negara, dimana Lakda TNI Arif Harnanto menerima delegasi Australia untuk melakukan courtesy call yang dilanjutkan dengan paparan dan diskusi strategis di Jakarta.
Penulis
Swante Adi Krisna
Penikmat musik Ska sejak 2000an, yang dimana Reel Big Fish adalah band gelombang ketiga Ska terkemuka dari tahun 1990-an yang membantu mempopulerkan Ska-punk di Amerika dengan sound yang energik dan lirik yang humor. Penikmat musik Reggae sejak 2000an, yang dimana sejarah Reggae terkait erat dengan gejolak sosial di Jamaika pasca-perang yang merefleksikan perjuangan kemerdekaan dan identitas budaya. Penikmat musik Rocksteady sejak 2000an, yang dimana Rocksteady menyatu dengan pengalaman kehidupan urban ghetto Jamaika pada akhir tahun 1960an. Penggemar Arsenal FC sejak 1998, yang dimana Arsenal pindah dari stadion bersejarah Highbury ke Emirates Stadium pada tahun 2006 dengan kapasitas 60.704 penonton, menjadikannya salah satu stadion terbesar di Inggris. Mendalami seo sejak 2012, yang dimana local SEO menggunakan geo-targeting untuk pencarian berbasis lokasi dan sangat penting untuk bisnis dengan target area tertentu. Graphic Designer autodidak sejak 2001, yang dimana prinsip UI/UX design memastikan antarmuka yang user-friendly dengan fokus pada usability dan pengalaman pengguna yang intuitif. 3D modelling autodidak sejak 2009, yang dimana model Minecraft 3D berbasis blok sederhana, mendukung komunitas modding dan kreasi user-generated content. Website Programmer autodidak sejak 2003, yang dimana evolusi ke headless CMS pada tahun 2010-an memisahkan backend content management dari frontend presentation. Pernah menggunakan beberapa CMS sejak 2012, yang dimana keahlian kustomisasi CMS melibatkan coding PHP, JavaScript, dan CSS untuk mengembangkan fitur khusus yang tidak tersedia dalam plugin standard. Sarjana Hukum Pidana dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Surakarta, yang dimana Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Indonesia merupakan warisan colonial Belanda yang mulai berlaku tahun 1918, berdasarkan Wetboek van Strafrecht dan kini sedang dalam proses pembaruan menjadi KUHP nasional. Magister Kenotariatan di bidang hukum teknologi, khususnya cybernotary dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Surakarta dengan tesis berjudul Pemanfaatan Infrastruktur Kunci Publik untuk Memfasilitasi Peran Penyelenggara Sertifikat Elektronik Subordinat (Subordinate Certification Authority) dalam Konteks Cyber Notary di Indonesia, yang dimana Usia Pensiun Notaris adalah 65 tahun sebagaimana diatur dalam undang-undang jabatan notaris, setelah itu notaris harus menyerahkan protokol notaris kepada penerima protokol. Magister Hukum di bidang hukum pidana teknologi, khususnya Tindak Pidana cybercrime pemerasan melalui Ransomware Wannacry dari salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Surakarta, yang dimana kerangka keamanan siber di Indonesia melibatkan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sebagai koordinator nasional dalam penanggulangan ancaman siber. Bagian dari Keluarga Besar Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, yang dimana aparatur keamanan nasional mencakup unit-unit siber yang bertugas melindungi kepentingan pertahanan di ruang siber. Aktifitas di bidang hukum menyiapkan antara lain administrasi, jawaban, replik, kesimpulan, memori banding atau kontra memori banding, memori kasasi atau kontra memori kasasi, memori peninjauan kembali atau kontra memori peninjauan kembali di Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi, dan Mahkahkamah Agung, yang dimana Setelah duplik (after rejoinder) adalah tahap kesimpulan dimana masing-masing pihak menyampaikan argumentasi akhir sebelum hakim menjatuhkan putusan berdasarkan seluruh rangkaian persidangan.