Setiap hari kita melihat ratusan iklan di ponsel atau televisi. Sebagian besar tampak tidak berbahaya. Namun di balik video emosional tersebut, ada satu tujuan utama: mempengaruhi apa yang kita pikirkan dan rasakan1. Studi menunjukkan bahwa orang 70% lebih mungkin mengingat iklan emosional dibanding yang logis.
Propaganda dalam periklanan berarti menggunakan persuasi untuk mempengaruhi pikiran orang. Ini bukan selalu buruk2. Ini hanya membentuk pesan dengan cara yang terhubung secara emosional. Pengiklan menggunakan gambar atau cerita untuk membuat Anda merasakan sesuatu—kepercayaan atau kegembiraan.
Sebelas Teknik yang Paling Sering Digunakan
Berikut tabel rangkuman teknik propaganda dalam iklan modern:
| No. | Teknik 🎯 | Pendekatan Emosi 💭 | Target Psikologi | Contoh Aplikasi 📱 | 
| 1 | Bandwagon (Ikut Arus) | Takut Ketinggalan | Tekanan Sosial | "Jutaan Orang Mempercayai Kami" | 
| 2 | Testimonial (Kesaksian) | Kepercayaan | Otoritas Figur | Selebriti Promosi Produk | 
| 3 | Emotional Appeal (Daya Tarik Emosi) | Kebahagiaan/Kesedihan | Koneksi Mendalam | Iklan Keluarga Bahagia | 
| 4 | Glittering Generalities (Generalisasi Berkilau) | Aspirasi | Citra Positif | Kata "Premium", "Terbaik" | 
| 5 | Plain Folks (Orang Biasa) | Relatable | Identifikasi Diri | Orang Biasa Gunakan Produk | 
| 6 | Transfer (Transfer Emosi) | Asosiasi Positif | Peminjaman Nilai | Simbol atau Musik Emosional | 
| 7 | Name-Calling (Menjatuhkan) | Keunggulan | Perbandingan Negatif | Sindiran Kompetitor | 
| 8 | Card Stacking (Seleksi Info) | Keyakinan | Penyembunyian Kelemahan | Hanya Tampilkan Kelebihan | 
Bandwagon: Semua Orang Melakukannya
Teknik ini bermain pada ketakutan tertinggal. Iklan menggunakan pendekatan bandwagon memberitahu bahwa "semua orang menggunakan produk ini"1. Itu menciptakan tekanan sosial. Orang suka menjadi bagian dari sesuatu yang populer.
Ketika merek mengatakan "Jutaan mempercayai kami," mereka memberitahu bahwa Anda tidak ingin tertinggal. Sederhana tapi efektif.
Testimonial: Percaya Wajah Terkenal
Pernahkah Anda melihat iklan dengan selebriti atau influencer (pembuat konten) mempromosikan produk? Ini adalah teknik testimonial1. Fokusnya pada membangun kepercayaan dengan menunjukkan bahwa seseorang terkenal atau dihormati menggunakan merek tersebut.
Ketika melihat wajah familiar mempromosikan produk, Anda merasa pasti bagus. Koneksi emosional ini mengubah penggemar menjadi pembeli.
Emotional Appeal: Menyentuh Hati
Beberapa iklan membuat tersenyum. Yang lain membuat meneteskan air mata1. Ini adalah emotional appeal (daya tarik emosi). Merek menggunakan emosi seperti kebahagiaan, kebanggaan, cinta, atau ketakutan untuk terhubung lebih dalam.
Glittering Generalities: Kata Besar, Makna Kecil
Kata-kata seperti "premium" atau "terbaik" terdengar mengesankan tetapi mengatakan sedikit. Ini disebut teknik glittering generalities (generalisasi berkilau)1. Pengiklan menggunakan kata-kata yang terdengar kuat untuk membuat produk terasa istimewa.
Teknik Lanjutan dan Etika Penggunaan
Plain Folks: Seperti Anda dan Saya
Teknik ini membuat merek terasa relatable (dapat dihubungkan). Menampilkan orang biasa menggunakan produk dalam kehidupan sehari-hari1. Mereka ingin Anda merasa bahwa "Merek ini memahami saya."
Transfer dan Name-Calling
Teknik transfer menghubungkan produk dengan sesuatu yang sudah Anda cintai atau kagumi. Mungkin menggunakan simbol atau musik yang memunculkan emosi tertentu1. Sementara name-calling tentang perbandingan, beberapa merek membuat sindiran halus pada kompetitor agar terlihat lebih baik.
Card Stacking: Hanya Tampilkan Sisi Baik
Tidak ada merek membicarakan kekurangan. Tapi card stacking (penyusunan kartu) melangkah lebih jauh dengan hanya menampilkan hal positif1. Iklan menyoroti kekuatan dan menyembunyikan kelemahan. Pemasar etis memastikan klaim mereka tetap jujur.
Repetition, Fear Appeal, dan Snob Appeal
Anda mungkin memperhatikan bagaimana slogan atau tagline (kalimat penjualan) berulang lagi dan lagi. Itu bukan kebetulan. Repetisi (pengulangan) membantu mengingat1. Semakin sering mendengar atau melihat pesan, semakin familiar rasanya.
Beberapa iklan menggunakan ketakutan—bukan untuk merugikan tetapi untuk memotivasi1. Mereka memperingatkan tentang risiko tidak menggunakan produk mereka. Pesan berbasis ketakutan dapat mendorong orang bertindak cepat.
Merek mewah sering menggunakan snob appeal (daya tarik eksklusif). Mereka membuat produk tampak eksklusif dan berkelas tinggi1. Ini membuat orang merasa istimewa ketika memilikinya.
Kesimpulan
Setiap iklan menceritakan sebuah kisah. Beberapa menginspirasi dan beberapa sekadar menghibur1. Tetapi kekuatan sesungguhnya terletak pada bagaimana mereka membuat orang merasakan. Teknik propaganda dalam periklanan ada di mana-mana dari TV hingga TikTok.
Memahami propaganda bahkan disebut sebagai keterampilan yang diperlukan untuk demokrasi modern2. Mereka dapat membangun koneksi emosional yang bertahan lama ketika digunakan secara bertanggung jawab. Pemasaran cerdas menemukan keseimbangan yang tepat antara pengaruh dan kejujuran.
Daftar Pustaka
- Emily Carter. "11 Types of Propaganda Techniques Used in Ads". IndeedSEO. 23 Oktober 2025. https://indeedseo.com/blog/types-of-propaganda-ads-techniques/
 - "Is understanding propaganda a necessary skill for modern democracy?" EurekAlert. 18 Mei 2025. https://www.eurekalert.org/news-releases/1083991
 


