{!-- ra:00000000000003ea0000000000000000 --}TNI Siap 💊 Produksi 88 Obat Dukung Kemandirian Farmasi Indonesia - Swante Adi Krisna | Kementerian Pertahanan RI
cross
Hit enter to search or ESC to close
11
July 2025

TNI Siap 💊 Produksi 88 Obat Dukung Kemandirian Farmasi Indonesia

  • 29
  • Jumat, 11 Juli 2025

Lembaga Farmasi TNI: Fondasi Kemandirian Obat

Dalam upaya mewujudkan kemandirian farmasi nasional, Lembaga Farmasi TNI telah membuktikan kapasitasnya sebagai pilar utama produksi obat-obatan berkualitas. Sejak tahun 1950, institusi ini telah beroperasi dengan dedikasi tinggi untuk memenuhi kebutuhan kesehatan prajurit dan masyarakat luas1. Namun, peran strategisnya kini semakin diperluas dlm konteks ketahanan nasional yang lebih komprehensif.

Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan khusus agar Lembaga Farmasi dari ketiga matra TNI dapat berkontribusi secara signifikan dalam pemenuhan kebutuhan obat-obatan2. Keputusan ini bukan hanya sekedar instruksi politik, tetapi juga refleksi dari pemahaman mendalam tentang pentingnya kemandirian di sektor farmasi yg strategis ini.

Kalau kita melihat rekam jejak panjang Lafi TNI, mereka telah memiliki pengalaman lebih dari tujuh dekade dalam memproduksi obat-obatan. Pengalaman ini menjadi modal berharga untuk ekspansi peran mereka di masa depan. Seluruh hasil produksi obat-obatan dari Lafi TNI telah melalui proses perizinan, sertifikasi, dan pengawasan ketat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yang menjamin kualitas dan keamanan produk3.

Kapasitas Produksi Tiga Matra

Kemampuan produksi obat oleh tiga matra TNI menunjukkan diversifikasi yang impresif. Secara keseluruhan, ketiga lembaga farmasi ini mampu memproduksi 88 jenis obat berbeda yg mencakup spektrum kebutuhan medis yang luas. Angka ini bukan hanya sekedar kuantitas, tetapi juga menunjukkan kualitas dan keragaman produk yang dihasilkan.

Lafiad: 14 Jenis Obat Berkualitas

Lafiad (Lembaga Farmasi Angkatan Darat) Puskesad telah membuktikan kemampuannya dalam memproduksi 14 jenis produk obat yang telah memiliki Sertifikat Cara Memproduksi Obat yang Baik (CPOB) dari BPOM4. Dari jumlah tersebut, 4 jenis produk obat sudah memiliki Nomor Izin Edar (NIE), sementara 10 jenis produk obat lainnya dikonsumsi di lingkungan internal TNI.

Salah satu produk unggulan yang patut dibanggakan adalah Obat Fimol (Paracetamol) 500 Mg. Produk ini telah diproduksi sebanyak 11.537.180 Tablet, menunjukkan kapasitas produksi yang tidak main-main5. Angka produksi ini mencerminkan tidak hanya kemampuan teknis, tetapi juga komitmen untuk memenuhi kebutuhan obat dasar yg sangat diperlukan masyarakat.

Lafial: 44 Varian Produk Farmasi

Lafial (Lembaga Farmasi Angkatan Laut) menunjukkan kemampuan produksi yang paling beragam dengan 44 jenis produk obat yang sudah memiliki Sertifikat CPOB dari BPOM. Keragaman ini mencerminkan keahlian teknis dan infrastruktur yang mumpuni dlm industri farmasi6.

Dari 44 jenis produk tersebut, 10 jenis produk obat sudah memiliki NIE, dan 34 jenis produk obat lainnya ditujukan untuk konsumsi internal TNI. Lafial juga telah memproduksi Obat Ponstal (Anti Nyeri) 500 Mg sebanyak 4.716.981 Kaplet untuk mendukung kebutuhan obat pada gerai apotek KDMP7. Produksi dalam skala besar ini membuktikan bahwa Lafial bukan hanya mampu memproduksi, tetapi juga memiliki kapasitas distribusi yang memadai.

Sertifikasi BPOM dan Standar Kualitas

Standar kualitas yang diberlakukan oleh BPOM menjadi tolok ukur utama dalam produksi obat-obatan Lafi TNI. Lafiau (Lembaga Farmasi Angkatan Udara) mampu memproduksi 30 jenis produk obat dengan 4 jenis produk obat yang sudah memiliki Sertifikat CPOB8. Meskipun 26 jenis produk obat lainnya masih dalam proses pengurusan Sertifikat CPOB, hal ini menunjukkan komitmen berkelanjutan untuk memenuhi standar regulasi yang ketat.

Empat jenis produk obat Lafiau telah memiliki NIE dari BPOM, yang merupakan pencapaian signifikan dalam proses sertifikasi. Untuk mendukung program KDMP, Lafiau telah memproduksi Obat Cefalaf Kapsul (Antibiotik) 500 Mg sebanyak 1.200.000 Kapsul9. Kalau kita bandingkan dengan standar internasional, sertifikasi BPOM ini memiliki kredibilitas yang tinggi di tingkat regional.

Proses sertifikasi yang ketat ini bukan hanya formalitas administratif, tetapi juga jaminan kualitas yang nyata bagi konsumen. Setiap produk yang dihasilkan harus melalui serangkaian tes dan evaluasi yang komprehensif sebelum mendapat persetujuan untuk dipasarkan. Sistem kontrol kualitas yang diterapkan mencakup pemeriksaan bahan baku, proses produksi, hingga produk akhir yg siap didistribusikan.

Dukungan Koperasi Desa Merah Putih

Program Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) menjadi jembatan penting antara produksi obat Lafi TNI dengan kebutuhan masyarakat di tingkat grassroot. Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk mempermudah akses obat-obatan, tetapi juga untuk memperkuat ekonomi desa melalui sistem koperasi yang berkelanjutan10.

Kontribusi konkret dari setiap matra TNI dalam mendukung KDMP sangat beragam. Lafiad dengan produksi Obat Fimol, Lafial dengan Obat Ponstal, dan Lafiau dengan Obat Cefalaf Kapsul menunjukkan komitmen nyata untuk memenuhi kebutuhan obat esensial di apotek-apotek KDMP. Distribusi ini bukan hanya soal kuantitas, tetapi juga kualitas pelayanan kesehatan yang dapat diakses oleh masyarakat di daerah terpencil.

Strategi distribusi melalui KDMP ini memiliki dampak sosial ekonomi yang luas. Selain memastikan ketersediaan obat-obatan berkualitas, program ini juga menciptakan lapangan kerja di tingkat desa dan memperkuat sistem kesehatan primer. Kalau kita lihat dari perspektif jangka panjang, model ini dapat menjadi prototype untuk program-program serupa di sektor lainnya.

Kolaborasi Lintas Kementerian

Koordinasi yang dilakukan Kementerian Pertahanan dengan berbagai instansi terkait menunjukkan pendekatan yang holistik dalam pengembangan industri farmasi nasional. Kerja sama dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Koperasi dan UKM, BPOM, dan BUMN Farmasi menciptakan sinergi yang powerful11.

Peran PT. Kimia Farma Tbk dan PT. Bio Farma Persero dalam kolaborasi ini sangat strategis. Kedua perusahaan BUMN ini memiliki pengalaman panjang di industri farmasi dan dapat memberikan dukungan teknis serta distribusi yang dibutuhkan oleh Lafi TNI. Kerjasama ini bukan hanya transfer teknologi, tetapi juga sharing best practices dalam manajemen produksi obat-obatan.

Rencana produksi obat-obatan oleh Lafi TNI untuk mendukung program KDMP telah direncanakan dengan matang melalui koordinasi lintas kementerian ini12. Setiap tahap implementasi, dari perencanaan hingga distribusi, melibatkan expertise dari berbagai instansi yg memiliki kompetensi spesifik. Pendekatan kolaboratif ini memastikan bahwa program dapat berjalan dengan efektif dan berkelanjutan.

Tantangan dan Peluang Industri Farmasi

Industri farmasi Indonesia menghadapi berbagai tantangan kompleks yang memerlukan solusi inovatif dan berkelanjutan. Ketergantungan pada impor bahan baku obat masih menjadi isu utama yang perlu diatasi secara sistematis. Dalam konteks ini, peran Lafi TNI menjadi semakin penting sebagai alternatif produksi domestik yang dapat mengurangi ketergantungan tersebut13.

Peluang yang terbuka sangat besar, terutama dengan adanya dukungan kebijakan pemerintah yang konsisten. Program kemandirian farmasi nasional bukan hanya slogan, tetapi komitmen nyata yang didukung oleh infrastruktur dan sumber daya yang memadai. Kalau kita melihat tren global, negara-negara yang mandiri dalam produksi farmasi memiliki ketahanan kesehatan yang lebih baik.

Tantangan regulasi dan sertifikasi yang ketat sebenarnya dapat dilihat sebagai peluang untuk meningkatkan kualitas produk. Standar BPOM yang tinggi memaksa produsen untuk terus berinovasi dan memperbaiki proses produksi. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan daya saing produk farmasi Indonesia di pasar internasional14.

Visi Kemandirian Farmasi 2025

Target kemandirian farmasi nasional pada tahun 2025 memerlukan akselerasi dalam berbagai aspek produksi dan distribusi. Dengan kapasitas produksi 88 jenis obat dari tiga matra TNI, fondasi yang kuat telah dibangun untuk mencapai visi tersebut. Namun, tantangan yang dihadapi juga tidak sederhana dan memerlukan strategi yang komprehensif15.

Optimisme untuk mencapai kemandirian farmasi ini didukung oleh berbagai faktor positif. Pertama, komitmen politik yang kuat dari pemerintah. Kedua, kapasitas produksi yang telah terbukti dari Lafi TNI. Ketiga, sistem distribusi melalui KDMP yang dapat menjangkau hingga tingkat desa. Keempat, kolaborasi lintas kementerian yang menciptakan sinergi positif16.

Kalau kita proyeksikan ke depan, kemandirian farmasi bukan hanya tentang produksi obat-obatan, tetapi juga tentang ketahanan nasional yang lebih luas. Kemampuan untuk memproduksi obat-obatan sendiri akan memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam menghadapi krisis kesehatan global. Pengalaman pandemi COVID-19 telah menunjukkan betapa pentingnya kemandirian dalam sektor kesehatan, termasuk farmasi.

Kesimpulan

Kemampuan Lembaga Farmasi TNI untuk memproduksi 88 jenis obat merupakan pencapaian yang signifikan dalam upaya mewujudkan kemandirian farmasi nasional. Program ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada impor, tetapi juga memperkuat ketahanan kesehatan nasional secara keseluruhan. Kolaborasi yang terjalin antara berbagai kementerian dan BUMN farmasi menciptakan sinergi yang powerful untuk akselerasi program ini.

Dukungan terhadap Koperasi Desa Merah Putih melalui distribusi obat-obatan berkualitas menunjukkan komitmen nyata untuk memastikan akses kesehatan yang merata hingga ke tingkat grassroot. Dengan standar kualitas yang ketat dari BPOM dan pengalaman panjang Lafi TNI, program ini memiliki potensi besar untuk menjadi model kemandirian farmasi yang berkelanjutan dan dapat diandalkan.

Daftar Pustaka

  • Kementerian Pertahanan. (2025, Juli 11). Kemhan RI perkuat kemandirian farmasi nasional melalui produksi obat-obatan oleh lembaga farmasi TNI. https://www.kemhan.go.id/2025/07/11/kemhan-ri-perkuat-kemandirian-farmasi-nasional-melalui-produksi-obat-obatan-oleh-lembaga-farmasi-tni.html
  • Kementerian Pertahanan. (2025, Juli 11). Kemhan RI perkuat kemandirian farmasi nasional melalui produksi obat-obatan oleh lembaga farmasi TNI. https://www.kemhan.go.id/2025/07/11/kemhan-ri-perkuat-kemandirian-farmasi-nasional-melalui-produksi-obat-obatan-oleh-lembaga-farmasi-tni.html
  • Kementerian Pertahanan. (2025, Juli 11). Kemhan RI perkuat kemandirian farmasi nasional melalui produksi obat-obatan oleh lembaga farmasi TNI. https://www.kemhan.go.id/2025/07/11/kemhan-ri-perkuat-kemandirian-farmasi-nasional-melalui-produksi-obat-obatan-oleh-lembaga-farmasi-tni.html
  • Kementerian Pertahanan. (2025, Juli 11). Kemhan RI perkuat kemandirian farmasi nasional melalui produksi obat-obatan oleh lembaga farmasi TNI. https://www.kemhan.go.id/2025/07/11/kemhan-ri-perkuat-kemandirian-farmasi-nasional-melalui-produksi-obat-obatan-oleh-lembaga-farmasi-tni.html
  • Kementerian Pertahanan. (2025, Juli 11). Kemhan RI perkuat kemandirian farmasi nasional melalui produksi obat-obatan oleh lembaga farmasi TNI. https://www.kemhan.go.id/2025/07/11/kemhan-ri-perkuat-kemandirian-farmasi-nasional-melalui-produksi-obat-obatan-oleh-lembaga-farmasi-tni.html
  • Kementerian Pertahanan. (2025, Juli 11). Kemhan RI perkuat kemandirian farmasi nasional melalui produksi obat-obatan oleh lembaga farmasi TNI. https://www.kemhan.go.id/2025/07/11/kemhan-ri-perkuat-kemandirian-farmasi-nasional-melalui-produksi-obat-obatan-oleh-lembaga-farmasi-tni.html
  • Kementerian Pertahanan. (2025, Juli 11). Kemhan RI perkuat kemandirian farmasi nasional melalui produksi obat-obatan oleh lembaga farmasi TNI. https://www.kemhan.go.id/2025/07/11/kemhan-ri-perkuat-kemandirian-farmasi-nasional-melalui-produksi-obat-obatan-oleh-lembaga-farmasi-tni.html
  • Kementerian Pertahanan. (2025, Juli 11). Kemhan RI perkuat kemandirian farmasi nasional melalui produksi obat-obatan oleh lembaga farmasi TNI. https://www.kemhan.go.id/2025/07/11/kemhan-ri-perkuat-kemandirian-farmasi-nasional-melalui-produksi-obat-obatan-oleh-lembaga-farmasi-tni.html
  • Indonesiadefense.com. (2025, Juli 12). Lafi TNI sudah produksi 88 obat untuk kemandirian farmasi nasional. https://indonesiadefense.com
  • Kementerian Pertahanan. (2025, Juli 11). Kemhan RI perkuat kemandirian farmasi nasional melalui produksi obat-obatan oleh lembaga farmasi TNI. https://www.kemhan.go.id/2025/07/11/kemhan-ri-perkuat-kemandirian-farmasi-nasional-melalui-produksi-obat-obatan-oleh-lembaga-farmasi-tni.html
  • Kementerian Pertahanan. (2025, Juli 11). Kemhan RI perkuat kemandirian farmasi nasional melalui produksi obat-obatan oleh lembaga farmasi TNI. https://www.kemhan.go.id/2025/07/11/kemhan-ri-perkuat-kemandirian-farmasi-nasional-melalui-produksi-obat-obatan-oleh-lembaga-farmasi-tni.html
  • TNI. (2025, April 23). Kapuskes TNI pimpin rakor siap produksi obat Lafi TNI dengan Biofarma grup. https://tni.mil.id
  • Badan POM. (2025, Mei 19). Perkuatan asistensi regulasi BPOM untuk dorong kemandirian obat nasional. https://www.pom.go.id
  • Badan POM. (2025, Februari 25). Akselerasi kemandirian obat di Indonesia, BPOM gelar intensifikasi asistensi regulatori. https://www.pom.go.id
  • Badan POM. (2025, Februari 3). Kepala BPOM optimistis wujudkan kemandirian garam farmasi sebagai bahan baku obat lokal dalam mendukung ketahanan sediaan farmasi. https://www.pom.go.id
  • Kompas.com. (2025, Mei 20). BPOM sebut harga obat mahal, gandeng TNI jadi salah satu solusi. https://nasional.kompas.com

Download Full PDF (downloaded 261 times)

Download PDF tentang TNI Perkuat Kemandirian Farmas (telah di download 261 kali)
  • TNI Siap 💊 Produksi 88 Obat Dukung Kemandirian Farmasi Indonesia
    Kementerian Pertahanan Republik Indonesia mengoptimalkan kemampuan produksi obat-obatan melalui Lembaga Farmasi dari ketiga matra TNI untuk mengurangi ketergantungan impor sekaligus mendukung program Koperasi Desa Merah Putih dengan produksi obat berkualitas yang telah tersertifikasi BPOM dan memenuhi standar CPOB nasional.
PENULIS
Swante Adi Krisna
Penikmat musik Ska, Reggae dan Rocksteady sejak 2004. Gooners sejak 1998. Blogger dan SEO paruh waktu sejak 2014. Graphic Designer autodidak sejak 2001. Website Programmer autodidak sejak 2003. Woodworker autodidak sejak 2024. Sarjana Hukum Pidana dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Surakarta. Magister Hukum Pidana di bidang cybercrime dari salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Surakarta. Magister Kenotariatan di bidang hukum teknologi, khususnya cybernotary dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Surakarta. Bagian dari Keluarga Besar Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
KEMENTERIAN PERTAHAN RI