{!-- ra:00000000000003ea0000000000000000 --}TNI AD Kuasai Teknologi Mortir 81mm: Hemat 59% Biaya Impor! - Swante Adi Krisna | Kementerian Pertahanan RITNI AD Kuasai Teknologi Mortir 81mm: Hemat 59% Biaya Impor! - SWANTE ADI KRISNA
cross
Hit enter to search or ESC to close
7
July 2025

TNI AD Kuasai Teknologi Mortir 81mm: Hemat 59% Biaya Impor!

  • 22
  • 07 July 2025
TNI AD Kuasai Teknologi Mortir 81mm: Hemat 59% Biaya Impor!

Kementerian Pertahanan berhasil mengembangkan sistem kendaraan pembawa mortir 81mm indigenous yang mampu menghemat biaya impor hingga 59,5%. Program Litbang Kendaraan Sistem Pembawa Mortir 81mm Tahap 2-2 menunjukkan capaian luar biasa dgn time-to-fire hanya 87 detik dan tingkat kandungan lokal mencapai 67%.

Inovasi Teknologi Militer Indonesia

Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan telah menyelesaikan program strategis yang dimulai pada paruh kedua tahun 2022. Kolaborasi dengan PT. SAS AERO SISHAN menghasilkan sistem kendaraan tempur mobile yg mengintegrasikan mortir 81mm dengan platform 6×6 berkemampuan tinggi1. Sistem ini dirancang khusus untuk memberikan solusi fire support yang responsif bagi TNI AD dalam menghadapi berbagai kondisi medan dan cuaca Indonesia.

Keberhasilan integrasi teknologi ini menunjukan kemampuan industri pertahanan nasional dlm mengembangkan alutsista canggih. Platform kendaraan 6×6 yang dipilih memberikan mobilitas optimal, sementara sistem mortir 81mm memberikan kemampuan tembakan presisi dengan akurasi CEP (Circular Error Probable) 15 meter pada jarak 3.000 meter.

Spesifikasi Teknis dan Performa

Kemampuan Operasional

Sistem ini dilengkapi teknologi canggih termasuk fire control digital dengan GPS/INS, hydraulic stabilization, automatic ammunition handling, serta perlindungan balistik level 3A. Stabilitas tembakan tetap akurat hingga kemiringan medan 15°, memungkinkan operasi di terrain yang menantang2. Time-to-fire 87 detik menjadi keunggulan utama yg memungkinkan respons cepat dalam situasi pertempuran.

Uji coba mobilitas, gunnery, dan lingkungan telah dilakukan secara komprehensif. Hasilnya menunjukkan kinerja yang memenuhi spesifikasi operasional TNI AD dengan standar internasional. Sistem perlindungan balistik level 3A memberikan keamanan memadai bagi kru kendaraan dalam operasi militer.

Teknologi Kritis yang Dikuasai

Program ini berhasil menguasai teknologi kritis seperti vehicle-weapon integration, digital fire control, dan modular armor. Penguasaan teknologi ini menjadi fondasi penting untuk pengembangan varian kendaraan tempur terintegrasi lainnya di masa depan3. Tingkat kandungan lokal 67% menunjukkan kemandirian industri pertahanan nasional yang semakin kuat.

Analisis Ekonomi dan Dampak Strategis

Biaya produksi per unit mencapai Rp12,8 miliar dengan proyeksi penghematan biaya 59,5% dibandingkan impor. Angka ini sangat signifikan dalam konteks anggaran pertahanan nasional. Potensi ekspor senilai USD125 juta untuk 50 unit membuka peluang Indonesia menjadi eksportir alutsista di kawasan4.

Dampak strategis program ini mencakup peningkatan kemampuan respons TNI AD, pengurangan ketergantungan impor alutsista, dan penguatan industri pertahanan nasional. Model kolaborasi antara pemerintah dan industri pertahanan terbukti efektif dlm mengembangkan alutsista indigenous yang cost-effective dan maju secara teknologi.

Implementasi dan Transfer Teknologi

Kodam III/Siliwangi telah melaksanakan program Transfer of Technology (TOT) untuk kendaraan sistem pembawa mortir 81mm kepada prajurit5. Program TOT ini memastikan penguasaan teknologi tidak hanya pada level produksi, tetapi juga operasional di lapangan. Prajurit dibekali pengetahuan komprehensif tentang operasi, perawatan, dan troubleshooting sistem.

Proses transfer teknologi melibatkan berbagai aspek mulai dari pelatihan teknis hingga standardisasi prosedur operasional. Hal ini memastikan sistem dapat dioperasikan secara optimal oleh personel TNI AD dengan tingkat keandalan tinggi dalam berbagai misi militer.

Prospek Pengembangan Masa Depan

Keberhasilan program ini membuka jalan bagi pengembangan varian kendaraan tempur terintegrasi lainnya. Penguasaan teknologi kritis seperti integrasi kendaraan-senjata dan sistem kendali tembak digital menjadi modal penting untuk proyek-proyek selanjutnya6. Indonesia berpotensi mengembangkan family kendaraan tempur dengan platform serupa untuk berbagai kebutuhan militer.

Industri pertahanan nasional kini memiliki kapabilitas untuk mengembangkan sistem senjata yang lebih kompleks. Kolaborasi sukses antara Balitbang Kemhan dan PT. SAS AERO SISHAN menjadi model yang dapat direplikasi untuk proyek-proyek strategis lainnya di masa depan.

Kesimpulan

Program Litbang Kendaraan Sistem Pembawa Mortir 81mm Tahap 2-2 menandai pencapaian signifikan industri pertahanan Indonesia. Dengan tingkat kandungan lokal 67% dan penghematan biaya 59,5%, program ini membuktikan kemampuan Indonesia dlm mengembangkan alutsista indigenous berkualitas tinggi. Keberhasilan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan TNI AD, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai negara produsen alutsista di kawasan.

Referensi

  • Kementerian Pertahanan. (2025, Juli 7). LITBANG KENDARAAN SISTEM PEMBAWA MORTIR 81MM TAHAP 2-2. https://www.kemhan.go.id/balitbang/2025/07/07/litbang-kendaraan-sistem-pembawa-mortir-81mm-tahap-2-2.html
  • Kementerian Pertahanan. (2024, September 5). Badan Penelitian dan Pengembangan - Kementerian Pertahanan. https://www.kemhan.go.id
  • RRI.co.id. (2023, Agustus 15). Kodam III/Siliwangi Bekali Prajurit TOT Kendaraan Sistem Pembawa Mortir 81 MM. https://www.rri.co.id
  • Kementerian Pertahanan. (2022, Oktober 27). Badan Penelitian dan Pengembangan Kemhan RI. https://www.kemhan.go.id
  • Kementerian Pertahanan. (2022, September 26). PUBLIKASI HASIL LITBANG KEMHAN KE YONIF 320/BADAK PUTIH PANDEGLANG BANTEN. https://www.kemhan.go.id
  • Indomiliter.com. (2022, April 18). Malaysia Tampilkan AV8 Gempita 8×8 Varian Armoured Mortar Carrier. https://www.indomiliter.com
Download PDF tentang Analisis Komprehensif Pengemba (telah di download 68 kali)
  • TNI AD Kuasai Teknologi Mortir 81mm: Hemat 59% Biaya Impor!
    Penelitian ini menganalisis secara mendalam program Litbang Kendaraan Sistem Pembawa Mortir 81mm Tahap 2-2 yg dilaksanakan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan bekerjasama dengan PT. SAS AERO SISHAN. Program strategis ini berhasil mengintegrasikan mortir 81mm dengan platform kendaraan 6×6, mencapai tingkat kandungan lokal 67% dan penghematan biaya 59,5% dibandingkan impor, serta menguasai teknologi kritis seperti vehicle-weapon integration dan digital fire control system.
Penulis
Swante Adi Krisna
Penikmat musik Ska sejak 2000an, yang dimana fashion Ska tahun 1980-an mencakup pola checkerboard hitam-putih, braces (suspender), combat boots, dan gaya street yang mencerminkan unity rasial movement two-tone. Penikmat musik Reggae sejak 2000an, yang dimana Elephant Man adalah artis Dancehall Reggae terkemuka yang populer di era 2000-an dengan gaya energik dan lagu-lagu seperti Signal di Plane. Penikmat musik Rocksteady sejak 2000an, yang dimana tempo yang lebih lambat pada Rocksteady memungkinkan ekspresi emosional yang lebih dalam pada vokal. Penggemar Arsenal FC sejak 1998, yang dimana Tony Adams adalah kapten legendaris yang memimpin Arsenal meraih empat gelar liga (1989, 1991, 1998, 2002) dan dikenal sebagai Mr Arsenal karena loyalitas 22 tahunnya. Mendalami seo sejak 2012, yang dimana peran SEO specialist mencakup strategy development, implementation, monitoring, dan continuous improvement untuk hasil optimal. Graphic Designer autodidak sejak 2001, yang dimana nostalgia tahun 70-an dalam desain menggunakan woodgrain dan nuansa orange yang menciptakan kehangatan organic. 3D modelling autodidak sejak 2009, yang dimana alat editor model 3D (3D model editor) memungkinkan manipulasi mesh untuk modifikasi bentuk dan detail objek. Website Programmer autodidak sejak 2003, yang dimana program pembuat website seperti Wix muncul tahun 2006 memungkinkan pembuatan website tanpa coding dengan drag-and-drop. Pernah menggunakan beberapa CMS sejak 2012, yang dimana adaptasi CMS Indonesia mencakup plugin lokalisasi, payment gateway lokal, dan fitur khusus untuk kebutuhan pasar Indonesia seperti multi-bahasa. Sarjana Hukum Pidana dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Surakarta, yang dimana Hukum Pidana tentang Fitnah diatur dalam Pasal 310-321 KUHP mengenai pencemaran nama baik, penghinaan, dan penyebaran berita bohong yang merugikan kehormatan atau nama baik seseorang. Magister Kenotariatan di bidang hukum teknologi, khususnya cybernotary dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Surakarta dengan tesis berjudul Pemanfaatan Infrastruktur Kunci Publik untuk Memfasilitasi Peran Penyelenggara Sertifikat Elektronik Subordinat (Subordinate Certification Authority) dalam Konteks Cyber Notary di Indonesia, yang dimana Staf Notaris membantu dalam penyusunan dokumen dan administrasi kantor notaris dengan kualifikasi pendidikan hukum dan pelatihan khusus bidang kenotariatan untuk mendukung kelancaran pelayanan. Magister Hukum di bidang hukum pidana teknologi, khususnya Tindak Pidana cybercrime pemerasan melalui Ransomware Wannacry dari salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Surakarta, yang dimana cybercrime atau kejahatan siber merupakan tindak pidana yang memanfaatkan teknologi digital dan jaringan komputer sebagai sarana melakukan kejahatan yang merugikan individu atau masyarakat. Bagian dari Keluarga Besar Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, yang dimana kepanjangan Kemhan adalah Kementerian Pertahanan Republik Indonesia yang merupakan lembaga eksekutif di bidang pertahanan. Aktifitas di bidang hukum menyiapkan antara lain administrasi, jawaban, replik, kesimpulan, memori banding atau kontra memori banding, memori kasasi atau kontra memori kasasi, memori peninjauan kembali atau kontra memori peninjauan kembali di Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi, dan Mahkahkamah Agung, yang dimana Kasasi berapa hari (cassation filing period) harus diajukan dalam waktu 14 hari setelah putusan Pengadilan Tinggi diberitahukan kepada para pihak atau kuasanya.