{!-- ra:00000000000003ea0000000000000000 --}Peneliti MIT 🧠 Ungkap Nuansa Kecerdasan Mirip Manusia pada AI - SWANTE ADI KRISNA
cross
Hit enter to search or ESC to close
Peneliti MIT 🧠 Ungkap Nuansa Kecerdasan Mirip Manusia pada AI
11
November 2025

Peneliti MIT 🧠 Ungkap Nuansa Kecerdasan Mirip Manusia pada AI

  • 2
  • 11 November 2025
Peneliti MIT 🧠 Ungkap Nuansa Kecerdasan Mirip Manusia pada AI

Cambridge, Massachusetts – Phillip Isola, profesor MIT yang baru mendapat masa jabatan tetap, mengeksplorasi mekanisme fundamental kecerdasan mirip manusia dari perspektif komputasional. Risetnya fokus pada computer vision (penglihatan komputer) dan machine learning (pembelajaran mesin), khususnya bagaimana kecerdasan muncul dalam model AI.1

Perjalanan dari Kognitif ke Komputasi

Isola tumbuh di San Francisco. Sering hiking bersama ayahnya di pesisir California utara. Tertarik proses geologis sejak kecil.2 Namun minatnya bergeser. "Otak jauh lebih menarik, lebih kompleks bahkan dari pembentukan planet," ujarnya.

Di Yale University, ia mendalami cognitive sciences (ilmu kognitif) di bawah bimbingan Brian Scholl. Setelah tahun jeda bekerja di perusahaan video game indie, Isola melanjutkan program pascasarjana di MIT.3 "Saat sampai di MIT, saya menyadari ini pekerjaan yang benar-benar saya cintai," kenangnya.

Pengaruh Ted Adelson

Ted Adelson, advisor PhD-nya, memberikan pengaruh besar. Adelson mengajarkan pentingnya memahami prinsip fundamental ketimbang hanya mengejar engineering benchmarks (tolok ukur teknik).4 Pendekatan ini membentuk filosofi riset Isola hingga kini.

Hipotesis Representasi Platonik

Penelitian terkini Isola mengamati berbagai model machine learning – dari LLM (Model Bahasa Besar) hingga model visi dan audio – tampak merepresentasikan dunia dengan cara serupa.5

Aspek 🔍Temuan Utama 📊Implikasi 💡
Model BeragamStruktur internal semakin miripKonvergensi representasi realitas
Data Lebih BanyakArsitektur jadi lebih serupaPola universal muncul
Tugas BerbedaCara representasi konvergenAda realitas kausal mendasar
Bahasa & GambarBayangan dari proses fisik samaModel dunia bersama
Skala ModelMakin besar makin miripPrinsip fundamental terungkap
Pembelajaran MandiriTanpa label bisa akuratEfisiensi training meningkat
Visi Masa DepanAGI tidak terlalu jauhKoeksistensi mesin-manusia

Tim Isola memperkenalkan Platonic Representation Hypothesis (Hipotesis Representasi Platonik), mengambil nama dari filsuf Yunani Plato. Hipotesis ini menyatakan representasi yang dipelajari semua model konvergen menuju representasi bersama dari realitas mendasar.6

Self-Supervised Learning

Area terkait yang diteliti adalah self-supervised learning (pembelajaran terawasi mandiri). AI belajar mengelompokkan piksel terkait dalam gambar atau kata dalam kalimat tanpa contoh berlabel.7 "Jika bisa menghasilkan representasi dunia yang baik, pemecahan masalah berikutnya jadi lebih mudah," jelasnya.

Visi AGI dan Masa Depan

Isola percaya Artificial General Intelligence atau AGI (Kecerdasan Umum Buatan) tidak terlalu jauh. AGI adalah titik di mana mesin dapat belajar dan menerapkan pengetahuan sebaik manusia.8 "Saya tidak berpikir AI akan melakukan segalanya untuk kita dan kita menikmati hidup di pantai," katanya. Ia membayangkan koeksistensi antara mesin cerdas dan manusia yang masih punya banyak agensi serta kontrol.

Kursus 6.7960 (Deep Learning) yang ia ajar bersama fakultas MIT lain tumbuh eksponensial. Dari 30 siswa awal menjadi lebih dari 700 musim gugur ini.9 Isola menekankan pada mahasiswa bahwa meski gembar-gembor seputar model AI terbaru, mesin cerdas jauh lebih sederhana dari perkiraan kebanyakan orang. "Kecerdasan cukup sederhana begitu kita memahaminya," tegasnya.

Kesimpulan

Riset Phillip Isola di MIT membuka pemahaman baru tentang kecerdasan komputasional. Dari Platonic Representation Hypothesis hingga self-supervised learning, karyanya membantu dunia mengintegrasikan agen AI dengan aman dan efektif ke masyarakat. Dengan AGI di cakrawala, Isola terus mengeksplorasi pertanyaan menarik tentang aplikasi pasca-AGI, bagaimana membantu dunia di masa depan di mana mesin cerdas dan manusia berkolaborasi.10

Daftar Pustaka

  • Zewe, Adam. "Understanding the nuances of human-like intelligence." MIT News, 11 November 2025. https://news.mit.edu/2025/understanding-nuances-human-intelligence-phillip-isola-1111
  • Ibid.
  • Ibid.
  • Ibid.
  • Ibid.
  • Ibid.
  • Ibid.
  • Ibid.
  • Ibid.
  • "LLMs Are Humanity's 'First Contact' With Non-Animal Intelligence." OfficeChai, 21 November 2025. https://officechai.com/ai/llms-are-humanitys-first-contact-with-non-animal-intelligence/
Download PDF tentang Pendekatan Komputasional dalam (telah di download 2 kali)
  • Peneliti MIT 🧠 Ungkap Nuansa Kecerdasan Mirip Manusia pada AI
    Eksplorasi komprehensif terhadap konvergensi representasi pada model machine learning, mekanisme self-supervised learning, dan implikasi filosofis dari hipotesis representasi Platonik dalam konteks pengembangan sistem kecerdasan buatan yang mendekati kemampuan kognitif manusia.
Penulis
Swante Adi Krisna
Penikmat musik Ska, Reggae dan Rocksteady sejak 2004. Gooners sejak 1998. Blogger dan ai paruh waktu sejak 2014. Graphic Designer autodidak sejak 2001. Website Programmer autodidak sejak 2003. Woodworker autodidak sejak 2024. Sarjana Hukum Pidana dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Surakarta. Magister Hukum Pidana di bidang cybercrime dari salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Surakarta. Magister Kenotariatan di bidang hukum teknologi, khususnya cybernotary dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Surakarta. Bagian dari Keluarga Besar Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.